Bagian Kaki hingga Kini Belum Ditemukan, Ini Fakta Arca Buddha Bukit Siguntang
Saat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Saat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Bagian Kaki hingga Kini Belum Ditemukan, Ini Fakta Arca Buddha Bukit Siguntang
Bukit Siguntang selama ini menjadi destinasi wisata sejarah yang populer di kalangan masyarakat Palembang.
Peninggalan-peninggalan sejarah yang ditemukan di lokasi ini masih berkaitan dengan masa Kerajaan Sriwijaya dan kental dengan pengaruh agama Buddha.
-
Bagaimana Arca Buddha di Candi Tingkip ditemukan? Dilansir dari situs giwang.sumselprov.go.id, Situs Candi Tingkip ini sudah ditemukan oleh peneliti sejak pertengahan tahun 1981. Bukan hanya situsnya saja, di dalamnya terdapat sebuah arca Buddha yang terbuat dari batu.Uniknya, arca Buddha ini ditemukan oleh seorang ibu-ibu bernama Siti Nurbaya berdasarkan mimpi. Kemudian, ia bersama penduduk sekitar melakukan penggalian untuk mengangkat arca tersebut.
-
Dimana Situ Sikocang berada? Beginilah kondisi terakhir destinasi wisata Situ Cikoncang di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Siapa yang menemukan Arca Buddha di Muaro Jambi? Dalam rangkuman sejarahnya, kawasan Candi Muaro Jambi ini awalnya ditulis dalam laporan seorang perwira angkatan laut Inggris, S.C. Crooke pada tahun 1820 silam.Ia menuliskan bahwa melihat sebuah reruntuhan bangunan dan ditemukan arca yang menggambarkan Arca Buddha.
-
Kenapa Situs Balekambang belum terkenal? Meskipun memiliki potensi wisata yang besar, namun Situs Balekambang belum dikenal banyak orang.
-
Dimana Situs Candi Balekambang ditemukan? Setelah diteliti lebih lanjut oleh Tim Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diperkirakan situs candi itu merupakan salah satu dari peninggalan Kerajaan Kalingga di abad ke-7 Masehi.
Penemuan peninggalan sejarah ini menjadi bukti jika Bukit Siguntang tak hanya sebagai pusat persebaran agama Buddha dan ilmu pengetahuan, melainkan juga menjadi permukiman penduduk.
Batu Granit
Pada tahun 1920-an di lereng selatan bukit ini ditemukan arca Buddha bergaya Amarawati. Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, saat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Dulunya, bagian kepala arca tersebut disimpan di Museum Nasional lalu digabungkan dengan bagian tubuhnya. Hingga saat ini, bagian kakinya belum ditemukan. (Foto: Bpcb Jambi)
Sikap Berdiri
Arca ini menggambarkan seseorang dengan sikap berdiri. Bagian rambutnya berbentuk ikal kecil yang menutupi seluruh kepalanya. Tepat di bagian atas, ada semacam sanggul berbentuk bulat dan kecil yang disebut Usnisa.
Sementara itu, bagian tubuhnya tersemat pakaian semacam jubah panjang bergaris-garis yang menutupi kedua bahunya. Arca Buddha Bukit Siguntang ini memiliki tinggi sekitar lebih kurang 277 cm.
Masa Amarawati
Penemuan Arca Buddha di Bukit Siguntang ini lantas mengundang minat para peneliti untuk mengetahui kapan benda tersebut dibuat. Arca ini mengikuti langgam Amarawati yang berkembang di India Selatan abad II sampai V masehi.
Pengaruh-pengaruh Amarawati ini bisa terjalin dengan Kerajaan Sriwijaya akibat adanya aktivitas perdagangan dan juga agama.
Saat ini Arca Buddha Bukit Siguntang dapat dilihat di halaman Museum Sultan Mahmud Badarudin 2 yang berada di Kawasan Benteng Kuto Besak.