Menko Luhut berdoa gubernur DKI terpilih jadi gubernur buat semua
Menko Luhut berdoa gubernur DKI terpilih jadi gubernur buat semua. Luhut berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih bisa membuat Jakarta lebih baik. Dia juga mengapresiasi sikap Ahok memberi selamat pada Anies-Sandiaga atas keunggulan perolehan suara versi hitung cepat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi jalannya pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Luhut berharap Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih nantinya bisa menjadi pemimpin untuk semua warga DKI.
"Kita berdoa saja semoga gubernur terpilih jadi gubernur semua," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini juga berharap, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih bisa membuat Jakarta lebih baik. Segala sesuatu harus dilaksanakan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan.
"Kita Pemerintah ingin agar semua ada dalam koridor aturan main. Kalau ada yang salah ya proses hukum dijalankan. Jadi tidak perlu karena ada tekanan-tekanan," sambung dia.
Luhut juga mengapresiasi sikap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengucapkan selamat kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno atas keunggulan dalam hitung cepat. Menurut Luhut, sikap Ahok mencerminkan wajah demokrasi yang baik.
"Pak Ahok sudah menyampaikan selamat dan sudah mengundang Anies kan bagus. Saya kira bangsa Indonesia harus belajar berdemokrasi seperti itu," ujarnya.
Terkait proses hukum yang sedang membelit Ahok, Luhut memercayakan kepada penegak hukum untuk menanganinya. Presiden Joko Widodo, kata Luhut, juga mendukung proses hukum yang berjalan.
"Dan Presiden sangat teguh dengan hal semacam itu, menghormati proses hukum yang berjalan sekarang. Soal salah benar biar pengadilan yang mengatur kan jangan kita buat pengadilan sendiri," ucapnya.
(mdk/noe)