MRT Jakarta Segera Beroperasi, 4 Fakta Harus Tahu Sebelum Naik
MRT Jakarta mulai beroperasi pada Maret 2019. Apa saja yang harus dilakukan sebelum naik MRT?
Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta akan segera beroperasi untuk publik. Proses pembangunan telah dimulai sejak 10 Oktober 2013 dan diperkirakan selesai pada Maret 2019. Tahun ini, MRT akan memulai rute koridor 1, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Tapi sebelum naik MRT Jakarta, ada baiknya mengetahui beberapa hal berikut:
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
Waktu Beroperasi MRT
Waktu beroperasi MRT pukul 05.00-24.00 WIB. Nantinya akan ada 16 kereta MRT, masing-masing kereta memiliki 6 rangkaian, yang siap tersebar di 13 stasiun.
Jika ingin naik MRT tak perlu menunggu lama. Rentang waktu kedatangan keretanya sekitar lima menit sekali.
Sistem Pembelian Tiket
Pelayanan tiket MRT mirip dengan kereta KRL Commuter Line, ada single trip, multi trip, dan bisa memakai uang eketronik. Tiket single trip dan multi trip bisa dibeli melalui loket atau ticket vending machine yang tersedia di dalam stasiun MRT.
Setelah membeli tiket, penumpang bisa langsung menempelkan tiket di gerbang masuk, kemudian di gerbang keluar. Mudah bukan.
Terhubung dengan Halte Transjakarta dan Stasiun Kereta Api
Jika penumpang ingin meneruskan perjalanan setelah menggunakan MRT, penumpang bisa melanjutkan dengan bus Transjakarta atau kereta Commuter Line.
Untuk Maret 2019, beberapa halte yang terhubung di dekat Bundaran HI hingga Lebak Bulus. "Halte-halte yang akan diintegrasikan adalah Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan Stasiun MRT Bundaran HI, Halte Tosari dengan Stasiun MRT Dukuh Atas, Halte CSW Koridor 13 dengan Stasiun MRT Sisingamangaraja, dan Halte Lebak Bulus Koridor 8 dengan Stasiun MRT Lebak Bulus," kata Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Wijanarko.
Halte Tosari Koridor 1 dengan Stasiun Sudirman, Halte Stasiun Klender Koridor 11 dengan Stasiun Klender, Halte Stasiun Cakung dengan Stasiun Cakung, dan Halte Pemuda Rawamangun dengan Stasiun LRT Velodrome juga akan diintegrasikan.
Tarif MRT
PT MRT merencanakan kisaran tarif perjalanan MRT sekitar Rp 8.500 atau Rp 10.000. Hitungan tarif didapatkan dengan cara tarif per kilometer kali jarak tempuh. Di mana tarif per kilometer dikenakan Rp 1.500.
"Jadi Rp 8.500 itu rata-rata 10 kilometer, dia hanya naik stasiun dia bayar Rp 2.200, naik dua stasiun bayarnya Rp 1.500 tambah Rp 1.400 jadi Rp 2.900 kira-kira begitu," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.