Pasang Surut Anies Tangani Banjir Tahun 2020 dan 2021
Tahun 2020 merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain menjadi pucuk pimpinan penanganan Covid-19 di ibu kota, Anies berhasil menyabet penghargaan di bidang transportasi.
Tahun 2020 merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain menjadi pucuk pimpinan penanganan Covid-19 di ibu kota, Anies berhasil menyabet penghargaan di bidang transportasi.
Januari 2020, curah hujan di Jakarta mencapai 377 mm per hari. Kondisi tersebut masuk dalam kategori tinggi jika merujuk data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifisika (BMKG) tentang tiga kategori curah hujan yaitu; ringan 0-100 mm, 100-300 mm, 300-500 mm.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadi Muljono dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bahkan saling silang pendapat mengenai penyebab banjir. Keduanya memantau langsung banjir di Jakarta (1/1/2020) menggunakan helikopter.
Basuki mengatakan banjir Jakarta bisa diatasi apabila Kali Ciliwung dinormalisasi. Basuki mengajak Anies duduk bersama untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung.
Sementara Anies menegaskan penyebab banjir Jakarta adalah tidak adanya pengendalian air yang masuk dari selatan ke Jakarta. Dia menyebut penyebab banjir tak selalu soal normalisasi sungai.
"Di sini (wilayah Kampung Pulo) memang sudah dilakukan normalisasi dan faktanya masih tetap terjadi banjir, karena itu memang dalam jangka panjang kita harus melihat penyelesaiannya secara lebih komprehensif," ujar Anies.
Beban Anies menanggung bencana banjir ditambah dengan pandemi Covid-19 di Jakarta, sekaligus menjadi episentrum penularan.
Namun, getir yang dipikul Anies dan jajaran Pemprov DKI mendapat realita manis.
Jakarta berhasil keluar dari kota termacet di dunia. Anies menyampaikan keberhasilan ini di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara dalam perayaan hari pers nasional.
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Biasanya kita ingin daftar 10 terbesar, kalau urusan kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," ucap Anies yang dikutip melalui streaming Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (9/2).
Mantan menteri era Jokowi-Jusuf Kalla itu merunut ranking kemacetan ibu kota sejak 2017 hingga 2020. Pada awal Anies menjabat, yaitu 2017 Jakarta berada di urutan 4 dunia dengan kota termacet, 2018 peringkat turun menjadi urutan ke-7. Pada 2019, kembali turun menjadi urutan 10. Dan, 2020 Jakarta di urutan ke-31.
Hasil index TomTom Traffic pada 2020, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Jakarta berada di urutan ke-31 dari total 416 kota yang diukur oleh lembaga tersebut.
Sementara itu, Pemprov DKI menjelaskan melalui akun instagram @dkijakarta, hasil penilaian tingkat kemacetan tahun 2020 kini berada di angka rata-rata 36 persen.
Bahkan, hasil tersebut berkurang bila dibandingkan tahun 2019, kemacetan di Ibu Kota mencapai 53 persen dan berada di peringkat 10 kota termacet.
Banjir 2021 Terkendali
Di awal tahun 2021, hingga 8 Februari kondisi yang tidak memberatkan masih memihak Anies. Wilayah banjir di Jakarta tidak meluas sebagaimana terjadi pada awal 2020.
Indikator klaim Anies bahwa banjir tahun 2021 terkendali berdasarkan jumlah RT terdampak. Dari 30.470 RT, jumlah RT yang terendam sebanyak 116 RT.
"Di Jakarta total ada 30.470 RT seluruh wilayah Jakarta. Alhamdulillah dalam musim penghujan dan beberapa waktu ini mayoritas terkendali dengan baik," ujar Anies, Selasa (9/2).
Pasang surut kondisi Jakarta tetap ditanggapi sinis dari DPRD DKI. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah tidak sepakat dengan pengakuan Anies. Dia menilai, tidak tepat jika jumlah wilayah terdampak menjadi tolak ukur Anies menentukan keberhasilan pengendalian banjir.
"Jangan bangga karena banjir hanya beberapa titik, dan itu memang sudah langganan, jangan begitu, saya berharap Pemda tidak berpikir begitu," kata Ida.
Menurutnya, curah hujan di Jakarta tahun ini tidak tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Itu pula menjadi faktor titik-titik banjir berkurang, kecuali wilayah yang dilintasi sungai.
Politikus PDIP itu mengingatkan target Anies agar banjir segera surut dalam kurun 6 jam, dan melanjutkan program naturalisasi sungai.
"Bagaimana caranya sesuai dengan janji, maksimal (surut) 6 jam, dan kalau bisa kurang dari 6 jam," ujarnya.
Baca juga:
DPRD DKI Soal Banjir Jakarta: Cakupan Wilayahnya Berkurang dan Dampaknya Minim
Soal Klaim Pengendalian Banjir, DPRD DKI Tagih Janji Anies Baswedan Surut Enam Jam
Warga Rawa Jati Bersihkan Lumpur Banjir
PSI Sesalkan Anies Baswedan Hapus Program Normalisasi Sungai
Anies Baswedan Klaim Banjir Terkendali dengan Baik
Bersih-Bersih Sisa Banjir Kampung Melayu