PDIP DKI minta Anies terbuka soal seleksi anggota TGUPP
Ke depannya untuk empat tim gubernur ini diharapkan dapat lebih transparan. Tujuannya agar masyarakat mengetahui dan tidak menaruh curiga kalau ini sebagai penampung tim sukses Anies waktu kampanye.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono menilai rekrutmen anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang pencegahan korupsi tidak transparan. Karena selama ini publik tidak mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi kandidat atau cara tim Anies-Sandi mengrekrut anggota-anggota TGUPP.
Seperti diketahui Anies sudah menunjuk mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) Bambang Widjojanto sebagai ketua komite pencegahan korupsi. Sementara yang menjadi anggota adalah aktivis LSM Hak Asasi Manusia, Nursyahbani Katjasungkana. Mantan Wakapolri Komjen Pol (purn) Oegroseno, dan ahli tata pemerintahan yang baik (good governance) Tatak Ujiyati, serta mantan ketua TGUPP periode sebelumnya, Muhammad Yusuf.
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Walaupun ini sebenarnya kan kewenangan sepenuhnya adalah kewenangan gubernur terpilih ya tetapi kan kita akan mencari profesional. Seleksinya kan kita gak pernah tahu. Sehingga sekarang muncul Pak Bambang ini ketika Pak BW kita tau kualitasnya ini baik tetapi kan seleksinya kita gak tau gitu lho. Itu aja sebenarnya persoalan seleksi aja," katanya, Kamis (4/1).
Dia tidak mempersoalkan dengan kelima nama yang masuk dalam komite pencegahan korupsi ini. Karena dia yakin orang-orang tersebut adalah orang yang ahli dibidangnya.
"Dalam konteks rekrutmennya tidak transparan, tetapi yang 5 disebutkan tadi saya mengapresiasi pak gubernur ini adalah orang-orang yang baik memiliki kualifikasi bagus untuk bisa menjalankan tugas dari gubernur ke depan," jelasnya.
Ke depannya untuk empat tim gubernur ini diharapkan dapat lebih transparan. Tujuannya agar masyarakat mengetahui dan tidak menaruh curiga kalau ini sebagai penampung tim sukses Anies waktu kampanye.
"Iya agar kita agar masyarakat dki jkt melihat dari orang yang direkrut. Yang nanti direkrut pak Anies betul-betul orang yang memiliki kualifikasi sebagaimana diharapkan oleh gubernur dalam rangka mempercepat pembangunan DKI Jakarta namanya juga TGUPP gitu lho. Jadi jangan harapannya mempercepat malah menghambat," tegasnya.
Untuk besaran gaji yang diterima, Gembong tidak mempersoalkan karena gaji yang diterima sesuai dengan kemampuannya. "Iya tentunya ada klasifikasinya saat bicara masalah gajikan ada klasifikasinya jadi kita juga harus juga menghormati kepakaran seseorang," tutup Gembong.
Baca juga:
Sandiaga pastikan tak akan ada tumpang tindih antara TGUPP dan inspektorat
Menengok ruang kerja TGUPP Anies-Sandiaga
M Taufik sebut Ketua TGUPP pantas digaji Rp 51,570 juta sesuai kemampuan
TGUPP, dari tempat buangan SKPD jadi lokasi singgah tim pemenangan
Ini penjelasan Sandiaga soal adanya juru ketik di TGUPP