PDIP masih mungkin usung Ahok di Pilgub DKI, tergantung hal ini
Hubungan Ahok dan PDIP menjadi renggang pasca keputusan maju lewat independen.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok hadir dalam launching buku dengan judul 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, kemarin. Kehadirannya menimbulkan beragam spekulasi, khususnya soal hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sempat diisukan 'panas' karena konstelasi Pilgub DKI 2017.
Dalam acara itu, Megawati menyindir Ahok tentang kejantanan seorang Ahok. Sayang Mega tak menjelaskan, apa maksud sindiran itu.
Lalu apakah PDIP tetap akan mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017?
Politisi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, soal dukungan kepada Ahok masih dimungkinkan. Namun, dia mengatakan, butuh kesabaran dan melihat kondisi politik jelang perhelatan Pilgub nanti.
"Tergantung kesabaran dan perhitungan politik masing-masing," kata Hendrawan ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (24/3).
Hendrawan menuturkan, kehadiran Ahok di acara Mega semalam lebih pada komunikasi politik persahabatan. "Komunikasi politik persahabatan. PDIP dan Ahok sama-sama terpanggil untuk membangun politik yang lebih beradab dan bermartabat," terang dia.
Saat ini, PDIP masih melakukan penjaringan. Belum ditentukan siapa yang bakal menjadi calon gubernur usungan partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Masih dalam proses. Ketum menunggu masukan dari jajaran DPP, DPD, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat luas," tandas dia.
Baca juga:
Haji Lulung, Adhyaksa, Yusril hadir di acara Forum Pemuda Betawi
Eva Sundari sebut pintu penjaringan PDIP masih terbuka untuk Ahok
Cerita Ahok bikin hubungan Mega & Taufik Kiemas panas karena Pilgub
Fadli Zon minta Ahok intropeksi, warga DKI dulu pilihnya Jokowi
Politisi PDIP sebut ada yang ingin adu domba Megawati dan Ahok
Fadli Zon sebut Ahok ditolak Jokowi dan Megawati di Pilgub DKI 2012
Fadli Zon sebut Ahok kutu loncat dan Malin Kundang
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ingin mencegah pertemuan Prabowo dan Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.