Pemprov DKI minta armada bajaj modern semakin diperbanyak
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah mengeluarkan aturan semua bajaj beroperasi di Ibu Kota beralih menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) atau disebut Bajaj Biru. Meski begitu, masih ada bajaj oranye berkeliaran.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah mengeluarkan aturan semua bajaj beroperasi di Ibu Kota beralih menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) atau disebut Bajaj Biru. Meski begitu, masih ada bajaj oranye berkeliaran.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meminta Dishub segera melakukan pembenahan. Sehingga bajaj beredar di Ibu Kota menjadi lebih modern.
"Tanya ke Dishub (Dinas Perhubungan) karena proses hukum kan sudah lama banget, sudah beberapa tahun yang lalu. Bajaj yang menggunakan BBM itu kan semuanya harus di ganti dengan BBG," kata Djarot saat ditemui di kantor DPRD usai pertemuan halal bihalal, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan saat ini masih banyak bajaj tradisional (bajaj merah) yang berkeliaran di Ibu Kota.
"Memang secara kuota bajaj di DKI 14.924. Tetapi sampai saat ini yang beroperasi 13 ribuan. Dengan kebijakan bahwa bajaj harus gas atau yang biru. Akhirnya kita memberikan kebijakan sampai akhir Desember 2016, bajaj merah harus ganti dengan bajaj biru," kata Andri pada Desember 2016.
Andri berharap, mulai tahun depan semua bajaj sudah melakukan modernisasi, yang artinya semua bajaj beralih menggunakan BBG yang dinilai lebih ramah lingkungan serta berganti warna menjadi biru.
"Sekarang masih ada tiga ratus bajaj merah yang akan beralih jadi bajaj biru. Kita berproses betul-betul tahun 2017 seluruh bajaj yang ada di Jakarta harus menggunakan gas. Setelah itu baru kita buka kuota sampai dengan 14 ribu. Jadi ini kita tahan di angka 13 ribuan sampai itu berubah semua jadi bajaj biru," paparnya.