Pemprov DKI Perkirakan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Selesai Enam Bulan
Pemprov DKI telah memiliki sebanyak 1.900 vaksinator aktif. Dwi mengungkapkan, jumlah tersebut akan terus bertambah sebab terdapat 30 ribu tenaga kesehatan yang memiliki potensi yang sama.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memperkirakan, untuk proses vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan lebih lama dibandingkan tahap pertama.
Dia menyatakan untuk jumlah penerima vaksinasi tahap kedua menyasar para pekerja di sektor layanan publik.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Angka 3,4 juta itu sifatnya masih proyeksi karena masih berproses. Mungkin untuk proses vaksinasinya nanti berkisar enam bulanan," katanya saat dihubungi, Senin (15/2).
Pemprov DKI telah memiliki sebanyak 1.900 vaksinator aktif. Dwi mengungkapkan, jumlah tersebut akan terus bertambah sebab terdapat 30 ribu tenaga kesehatan yang memiliki potensi yang sama.
Selain itu, untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak akan dilakukan di fasilitas kesehatan atau faskes yang ada.
"Kami sediakan di berbagai tempat, tidak hanya di GOR tapi di tempat kerja yang bersangkutan. Jadi, tim yang turun ke lapangan untuk mendatangi yang bersangkutan untuk mendapatkan vaksin Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza mengatakan, program vaksinasi Covid-19 tahap 2 di ibu kota berjalan lancar. Saat ini, pelaksanaan vaksinasi penyuntikan kedua di Jakarta sudah berjalan 39,1 persen.
“Vaksinasi tahap (penyuntikan) 2 sudah berproses ya, Insyaallah semua di Jakarta ini kita memiliki faskes yang jumlahnya mencapai sudah 508 faskes, tenaga vaksinatornya itu 1.648. Jakarta itu memiliki kemampuan sehari itu bisa 19.741, sekarang jumlah yang sudah dilaksanakan untuk yang kedua sudah mencapai 39,1 persen,” ujar Ariza di Vihara Latitavistara, Jumat (12/2/2021) malam.
Dari target vaksinasi Covid-19 untuk 7,9 orang warga, saat ini baru 139.119 orang yang telah disuntik terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes).
“Total yang sudah itu mencapai 139.119 dosis ini jumlah vaksin yang ada, jadi mudah-mudahan kita akan mencapai sasaran target di Jakarta itu 7,9 juta,” katanya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Politisi PKS Ingatkan Pemerintah Tak Pendekatan Sanksi bagi Penolak Vaksin Covid
VIDEOGRAFIS: Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Bisa Divaksinasi
Vaksinasi Nakes di Banda Aceh sudah 100 Persen
1.068.747 Tenaga Kesehatan Sudah Divaksinasi
Ratusan Tenaga Kesehatan Rebutan Disuntik Vaksin Covid-19
10.418 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bekasi Sudah Divaksin Covid 19