Pengamat: Jika Foke terpilih, bukti demokrasi sakit
Calon incumbent itu disebut punya kelebihan dengan menggerakkan birokrasi untuk memenangkan pilkada.
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli berpeluang menang menduduki kursi DKI 1. Pengamat politik Tjipta Lesmana menilai, jika pasangan ini terpilih, bukti demokrasi di Indonesia sedang sakit.
Calon incumbent itu disebutnya punya kelebihan dengan menggerakkan birokrasi untuk memenangkan pilkada. "Incumbent punya banyak kelebihan. Sudah jelas sekali Foke ini menggerakkan birokrasi untuk memenangkan pilkada. Termasuk baliho kemungkinan juga ada anggaran, itu satu," ujar Tjipta Lesmana pada diskusi publik dengan tema "Memilih Gubernur DKI Dengan Akal Sehat", di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat (6/7).
Menurut dia, dana incumbent untuk memenangi pilkada sangat besar. Mungkin saja, ujarnya, ada serangan fajar jelang hari pemilihan.
Faktor lainnya, incumbent didukung penuh oleh partai penguasa. Presiden pun akan memberikan dukungan penuh terhadap pasangan tersebut.
"Yang saya sesalkan adalah terus terang saja, mantan gubernur Sutiyoso. Pada awalnya Sutiyoso itu sering mengkritik Foke, tapi tiba-tiba berbalik mendukung Foke," imbuhnya.
Sutiyoso juga bersedia dijadikan model iklan di mana-mana. "Ini penting dan sangat bermanfaat bagi Foke. Karena Sutioyo ikon kota Jakarta sebagai gubernur yang cukup bagus dan berhasil membangun kota Jakarta," katanya.
Dia menyimpulkan, jika Foke menang maka demokrasi ini tidak sehat alias sakit. "Kalau demokrasi sehat, Foke pasti gagal. Foke pasti tidak terpilih lagi," tandasnya.