Penghuni Kolong Tol Angke Didominasi Warga Jakarta, 31 KK Asal Tegal hingga Sukabumi
52 Kepala Keluarga memiliki KTP DKI Jakarta. Mereka merupakan warga dari wilayah Jelambar Baru, Angke, Jembatan Besi, Kalideres, dan Tambora. Dari sekian puluhan KK yang tersebar itu, bertempat tidak jauh dari pemukiman ilegal yang ada di kolong tol.
Pihak Kelurahan Jelambar, Grogol, Jakarta Barat mendata ratusan warga yang menghuni pemukiman ilegal di kolong Tol Angke. Hasil pendataan dilakukan pihak Kelurahan Jelambar, menemukan bahwa ratusan penghuni kolong Tol Angke tersebut didominasi warga ber-KTP DKI Jakarta.
"Sejauh ini kita baru melakukan pendataan aja terhadap warga. Data terakhir ada 83 Kepala Keluarga yang tinggal di sana," kata Lurah Jelambar, Danur Sasono saat dihubungi, Kamis (22/6).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Menurut Danur, 52 Kepala Keluarga memiliki KTP DKI Jakarta. Mereka merupakan warga dari wilayah Jelambar Baru, Angke, Jembatan Besi, Kalideres, dan Tambora. Dari sekian puluhan KK yang tersebar itu, bertempat tidak jauh dari pemukiman ilegal yang ada di kolong tol.
Sementara itu, Danur mengatakan, 31 Kepala Keluarga merupakan warga pendatang dari Ciamis, Tegal, Tangerang, Sukabumi.
Nasib Penghuni Kolong Tol Masih Belum Jelas
Danur melanjutkan, pihak Kelurahan Jelambar saat ini belum menentukan langkah selanjutnya meskipun telah melakukan pendataan terhadap warga yang tinggal di lahan milik Jasa Marga itu. Apalah penghuni kolong Tol Angke itu direlokasi menuju hunian yang lebih layak seperti rumah susun (rusun) atau ada langkah lainnya.
Selain hunian warga juga terdapat sebuah sekolah TK-SD di tengah-tengah hunian warga kolong tol. Sekolah itu satu-satunya tempat mengecam pendidikan bagi warga kolong tol.
Danur juga mengaku belum mengetahui nasib sekolah tersebut yang terancam dibongkar.
"Itu (soal sekolah) juga kita belum tahu, kita ditugaskan untuk melakukan pendataan aja kepada warga yang tinggal di sana," tutup dia.
Sebelumnya, pihak kelurahan telah melakukan pendataan dan ditemukan aa 34 KK tinggal di kolong tersebut.
"Kemarin yang terdata di kolong tol itu kan ada 31. Tadi ada tambahan 3 atau 4 KK lagi karena yang kemarin kan masih ada yang belum terdata tuh jadi masih pendataan aja sih kalau dari kelurahan," kata Lurah Jelambar Baru Danur Sasono ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/6).
Namun Danur mengatakan, KTP yang dimiliki warga sudah usang dan belum berbentuk elektronik atau e-KTP. Pihak Dukcapil masih mengecek apakah Nomor Induk Kependudukan (NIK) puluhan Kepala Keluarga tersebut masih terdata atau tidak.
"Kalau yang di situ, di kolong masih ada (KTP) semua ya tapi kan KTP lama yang belum e-KTP. Masih KTP lama banget itu. Kita juga enggak tahu NIK-nya terdata apa engga gitu kan mungkin nanti teman-teman Dukcapil yang mengecek itu," ucap Danur.
(mdk/gil)