Penumpang MRT Jakarta Meningkat Lagi di Bulan September 2021
Penumpang moda transportasi kereta cepat MRT Jakarta meningkat lagi pada September 2021 yakni sebanyak 383.885 orang setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kelonggaran pada PPKM level tiga.
Penumpang moda transportasi kereta cepat MRT Jakarta meningkat lagi pada September 2021 yakni sebanyak 383.885 orang setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kelonggaran pada PPKM level tiga.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, peningkatan jumlah penumpang MRT pada bulan ini menggembirakan. "Kami harapkan pandemi Covid-19 bisa terus terkendali sehingga jumlah penumpang akan meningkat," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/9).
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Apa yang dilakukan MRT Jakarta untuk mendukung Misa Akbar Paus Fransiskus? "MRT Jakarta tetap melayani masyarakat dengan jam operasi normal yaitu pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 5 menit pada jam sibuk (07.00-09.00 & 17.00-19.00) dan 10 menit di luar jam sibuk," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/9).
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
Menurut William, jumlah penumpang MRT anjlok Juli dan Agustus, karena adanya peningkatan kasus Covid-19 yang tinggi pada awal Juli dan pemerintah pusat memberlakukan PPKM level empat di DKI Jakarta.
Berdasarkan data pada PT MRT, jumlah penumpang pada Juli adalah 134.053 orang atau rata-rata 4.324 orang per hari dan pada Agustus adalah 185.647 orang atau rata-rata hampir 6.000 orang per hari. Padahal sebelumnya, pada Juni, jumlah penumpang MRT adalah 680.571 orang atau rata-rata 22.686 orang per hari.
Pada September ini jumlah penumpang MRT mengalami peningkatan. Pada Senin (27/9) tercatat ada 14.218 orang menggunakan jasa kereta cepat MRT.
"Jumlah penumpang MRT pada Agustus dan September ini, dibandingkan dengan jumlah penumpang pada Juli lalu, meningkat sampai 237 persen," katanya.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta ini, mencatat jumlah total penumpang pada Januari hingga 27 September 2021 mencapai 4,4 juta orang atau setara dengan 16.310 orang penumpang per hari.
William menjelaskan, untuk mendorong penumpang menggunakan moda raya terpadu itu, pihaknya melakukan uji coba troli sepeda untuk memberikan kemudahan penumpang yang menggunakan sepeda non-lipat.
Sebanyak dua troli disediakan di Stasiun MRT Bundaran HI dengan terlebih dahulu mendaftar daring melalui bit.ly/BikeTrolleyMRT pada uji coba 27 September hingga 1 Oktober 2021.
Adapun dimensi sepeda non-lipat adalah berukuran tidak lebih dari 180cm x 120 cm x 70 cm. "Kami akan menambah fasilitas troli di Stasiun Lebak Bulus Grab dan Stasiun Blok M BCA," katanya.
(mdk/bal)