Pesan Wagub DKI Kepada Pendatang: Pastikan Pekerjaan Agar Tak Menganggur
Riza mengatakan, Jakarta bukan kota yang tertutup terhadap para pendatang atau warga urban yang hendak mengadu nasib. Hanya saja, saat tidak memiliki kepastian pekerjaan apapun, Riza khawatir hal tersebut justru menghasilkan masalah baru.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga urban memastikan kembali pekerjaan yang akan dilakukan saat tiba di Jakarta. Menurut Riza, langkah ini sangat penting agar warga urban tidak menganggur saat tidak ada kepastian pekerjaan.
Politisi Gerindra itu mengatakan, Jakarta bukan kota yang tertutup terhadap para pendatang atau warga urban yang hendak mengadu nasib. Hanya saja, saat tidak memiliki kepastian pekerjaan apapun, Riza khawatir hal tersebut justru menghasilkan masalah baru.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lulus dari Akpol? Perjuangannya berbuah manis saat ia lulus dari Akpol pada tahun 2021.
-
Bagaimana Pemprov DKI memfasilitasi perpindahan warga ke Rusun Nagrak? Diketahui, perpindahan warga ke Rusun Nagrak difasilitasi oleh Aparatur Kewilayahan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.
"Tidak mendapatkan pekerjaan seperti yang diharapkan kemudian nanti di Jakarta menjadi pengangguran atau tidak jelas statusnya, tidak jelas tinggal di mana, bekerja di mana akhirnya menimbulkan masalah lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (11/5) malam.
Dia menambahkan, untuk berkarir ataupun mendapatkan pekerjaan sepatutnya tidak hanya bertumpu di Jakarta. Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia membangun desa masing-masing agar terjadi pemerataan pembangunan.
"Mari kita bangun kampung kita masing-masing. Banyak tempat pekerjaan yang bisa kita kerjakan di desa di kampung di kota kita masing-masing," tandasnya.
30 Ribu Pendatang Diprediksi ke Jakarta
Sementara itu, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan Jakarta akan kedatangan 30.000 warga pendatang. Kepala Dinas Dukcapil, Budi Awaluddin memastikan adanya perkiraan tersebut tidak menjadi dasar Pemprov DKI menggelar operasi yustisi.
"Kami memperkirakan 20.000 sampai dengan 30.000 pendatang baru dan tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang ke Jakarta," kata Budi saat dikonfirmasi Rabu (4/5).
Dia menjelaskan, tidak ada operasi yustisi bagi warga pendatang mengingat bahwa Jakarta merupakan wilayah bagian dari negara kesatuan republik Indonesia. Yang artinya, imbuh Budi, seluruh warga Indonesia memiliki kesempatan sama berada di Jakarta.
Dia juga menambahkan, warga pendatang baru setelah libur Lebaran merupakan tren yang kerap terjadi. Hanya saja, berdasarkan data Dinas Dukcapil, pada periode 2020-2021, jumlah warga pendatang mengalami penurunan.
"(Penurunan jumlah warga pendatang) karena pandemi Covid-19," imbuh dia.
Aplikasi Pendataan Warga Pendatang
Dinas Dukcapil nantinya akan menyiapkan aplikasi data warga bagi pendatang baru yang datang ke Jakarta.
Selain menyiapkan aplikasi di kantor-kantor pelayanan publik, Budi juga memastikan bahwa Dinas Dukcapil akan melakukan jemput bola untuk pendataan warga pendatang.
Berikut data jumlah warga urban Jakarta;
Tahun 2018 151.017 orang
Tahun 2019 169.778 orang
Tahun 2020 113.814 orang
Tahun 2021 138.740 orang
(mdk/gil)