Ketahui Pertolongan yang Perlu Dilakukan pada Pekerja yang Alami Stres, Bantu Cegah Bunuh Diri
Pertolongan pertama pada pegawai yang mengalami stres merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.
Stres yang dialami oleh pekerja merupakan masalah serius yang tak boleh diabaikan, terutama jika berujung pada niat untuk bunuh diri. Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., menekankan pentingnya pertolongan pertama bagi pekerja yang tengah mengalami tekanan mental. Bantuan awal dari rekan kerja sangat krusial untuk mencegah tindakan yang lebih fatal dan meringankan beban mental yang dialami.
"Memahami apa yang bisa dilakukan sebagai bala bantuan awal kalau ada rekan kerja yang mengalami masalah kesehatan mental, kalau di kantor bisa diberdayakan untuk diberikan pertolongan pertama tadi setidaknya itu akan meringankan beban si tenaga kerja," ujar Anna, yang akrab disapa Nina, dilansir dari Antara.
-
Siapa yang perlu tahu cara membantu rekan kerja stres? Psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) itu mengatakan hal ini bisa dilatih pada para pekerja oleh perusahaan untuk meminimalkan stres yang kerap terjadi kepada pekerja kantoran.
-
Bagaimana mengatasi stres akibat kerja? Zulvia menyarankan agar mereka yang merasa tertekan akibat pekerjaan mencoba melakukan sedikit perubahan di lingkungan kerja untuk merasa lebih nyaman. Jika itu tidak efektif, disarankan untuk mengambil cuti untuk menyegarkan pikiran agar siap kembali bekerja dengan semangat baru.
-
Bagaimana cara mengatasi stres kerja? Mengatasi stres kerja adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Berikut adalah 10 cara efektif untuk mengatasi stres kerja:1. Atur Prioritas dan Buat Daftar TugasIdentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan segera selesaikan yang mendesak terlebih dahulu. Dengan membuat daftar yang terorganisir, Anda bisa memecah pekerjaan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. 2. Terapkan Teknik RelaksasiLuangkan waktu setiap hari untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi selama 5-10 menit. Ini dapat membantu menenangkan pikiran, meredakan ketegangan fisik, dan memberikan Anda waktu untuk merenung sejenak dari kesibukan pekerjaan.3. Ambil Istirahat RegulerJangan ragu untuk menjadwalkan waktu istirahat di antara sesi kerja, seperti istirahat singkat setiap 1-2 jam untuk berdiri, bergerak, atau melakukan peregangan. Istirahat ini membantu menyegarkan pikiran dan tubuh, serta mencegah kelelahan yang dapat memperburuk stres. 4. Jaga Kesehatan FisikPastikan Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang dapat membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.5. Atur Batasan Kerja dan Kehidupan PribadiHindari membawa pekerjaan ke rumah atau mengecek email kantor di luar jam kerja. Ciptakan waktu untuk aktivitas pribadi dan bersosialisasi dengan keluarga atau teman untuk menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan. 6. Berbicara dengan Atasan atau Rekan KerjaJangan ragu untuk meminta umpan balik, mengajukan pertanyaan, atau meminta bantuan jika diperlukan. Diskusikan solusi atau penyesuaian yang bisa membuat pekerjaan Anda lebih mudah diatur.7. Pelajari Teknik Manajemen WaktuGunakan teknik seperti Pomodoro Technique, di mana Anda bekerja selama 25 menit diikuti dengan 5 menit istirahat. Atau coba Time Blocking, di mana Anda mengalokasikan waktu tertentu untuk tugas-tugas spesifik. 8. Ciptakan Lingkungan Kerja yang NyamanLingkungan kerja yang nyaman dapat membantu mengurangi stres. Pastikan meja kerja Anda teratur, ergonomis, dan bebas dari gangguan. Tambahkan elemen yang menenangkan seperti tanaman hijau atau musik lembut.9. Lakukan Aktivitas yang MenyenangkanCobalah untuk menyisihkan waktu untuk hobi, seperti membaca, berkebun, atau berolahraga. Aktivitas yang menyenangkan dapat memberikan Anda kesempatan untuk bersantai dan mengalihkan perhatian dari stres kerja. 10. Pertimbangkan Konseling atau Dukungan ProfesionalJika stres kerja Anda terasa tidak terkendali, mencari bantuan dari seorang profesional bisa sangat bermanfaat. Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengeksplorasi penyebab stres, mengembangkan strategi koping yang efektif, dan memberikan dukungan emosional.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk membantu rekan kerja stres? 'Kita bisa mendengarkan apa-apa yang jadi curahan dia cerita dia seperti apa kalau dia berkenan untuk didengerin ketika itu sudah lebih tenang maka kita bisa menghubungkan ke dukungan psikologis,' kata Nina.
-
Mengapa rekan kerja yang stres harus dibantu? 'Memahami apa yang bisa dilakukan sebagai bala bantuan awal kalau ada rekan kerja yang mengalami masalah kesehatan mental, kalau di kantor bisa diberdayakan untuk diberikan pertolongan pertama tadi setidaknya itu akan meringankan beban si tenaga kerja,' kata psikolog yang disapa Nina, seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/9).
-
Bagaimana cara membantu rekan kerja yang stres? Nina mengatakan rekan kerja yang melihat rekan lainnya sedang menghadapi masalah berat, bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar orang tersebut. Perhatikan juga benda-benda tajam yang ada di sekitarnya untuk disingkirkan agar tidak menjadi alat untuk membahayakan diri rekan kerja yang sedang stres.
Pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami stres bukanlah sesuatu yang rumit, namun perlu kesadaran dan perhatian dari rekan kerja. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengamati lingkungan sekitar orang tersebut. Jika terdapat benda-benda tajam atau obat-obatan di sekitarnya, segera singkirkan untuk mencegah kemungkinan orang tersebut melukai diri sendiri.
Setelah memastikan lingkungan aman, peran mendengarkan menjadi kunci. Nina menyarankan agar rekan kerja memberikan ruang bagi orang yang sedang stres untuk berbicara jika mereka merasa nyaman untuk melakukannya.
“Kita bisa mendengarkan apa-apa yang jadi curahan dia, cerita dia seperti apa. Kalau dia berkenan untuk didengarkan, ketika itu sudah lebih tenang maka kita bisa menghubungkan ke dukungan psikologis,” jelas Nina.
Pendekatan ini bisa menjadi langkah awal dalam memberikan dukungan kepada pekerja yang mengalami gangguan kesehatan mental. Di sisi lain, perusahaan juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan. Nina menyarankan agar perusahaan memiliki jaringan tenaga kesehatan jiwa yang siap membantu ketika dibutuhkan. Pelatihan bagi rekan kerja untuk mendeteksi dan menangani gejala stres pada sesama pekerja juga sebaiknya disediakan oleh perusahaan.
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan sedang berupaya memperkenalkan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) sebagai langkah awal dalam memberikan bantuan psikologis.
“Kalau memang dibutuhkan, dia bisa ke layanan kesehatan mental, pertolongan awal itu yang kita sebut psychological first aid dan itu sedang disosialisasikan Kemenkes sebagai P3LP, Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis,” kata Nina.
Lebih lanjut, Nina menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan beristirahat dari rutinitas yang monoton, misalnya dengan berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung atau tidur yang cukup. Ia juga mendorong konsumsi makanan sehat untuk mendukung energi positif dalam diri.
“Istirahat juga berarti melakukan sesuatu hal yang kita senangi, itu merawat kesehatan emosional. Kita bisa juga bertemu orang-orang yang kita sukai, jadi itu semua yang kita sebut self care atau perawatan diri. Perawatan diri nggak harus ke salon, jadi yang betul-betul kita butuhkan dan kita sukai,” lanjut Nina.
Mengelilingi diri dengan hal-hal positif juga menjadi langkah penting untuk mencegah stres dan pikiran negatif. Nina menambahkan bahwa fokus pada hal-hal positif dalam hidup dapat membantu seseorang bersyukur dan menemukan semangat baru. Dengan demikian, tindakan-tindakan kecil ini bisa menjadi perisai dalam menghadapi tekanan mental yang berat dan mencegah keinginan untuk mengakhiri hidup.
Dalam situasi ini, peran rekan kerja dan perusahaan sangatlah penting. Kepedulian dan kesadaran dari lingkungan sekitar dapat menjadi penentu utama dalam mencegah hal-hal buruk terjadi pada mereka yang mengalami stres di tempat kerja.