Perlakuan dan Penolakan Tegas dari Masyarakat Berperan Penting dalam Pencegahan Perundungan
Pencegahan terjadinya perundungan atau bullying sangat tergantung dari peran aktif masyarakat.
Perundungan atau bullying bukanlah masalah baru di masyarakat, namun hingga kini masih sering terjadi di berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Menurut Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., sikap tegas masyarakat dalam menolak perundungan sangatlah penting untuk mencegah dan menghentikan perilaku ini.
“Mengemukakan secara jelas pada si pembully bahwa Anda tidak berkenan dengan perlakuan yang bersangkutan. Harus menunjukkan sikap yang jelas mengenai apa yang disukai atau tidak,” ungkap Novi dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mencegah bullying? Mencegah terjadinya bullying memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan semua elemen dalam komunitas sekolah.
-
Kenapa penting menghormati orang lain untuk mencegah bullying? Penting untuk mengajarkan anak-anak Anda bahwa semua orang berbeda dan harus diperlakukan dengan baik. Ajarkan kepada mereka bahwa penting untuk menghormati orang lain, terutama mereka yang berbeda dalam beberapa hal.
-
Bagaimana bullying bisa dihentikan? Mencegah bullying di sekolah memerlukan upaya bersama dari sekolah, orang tua, siswa, dan masyarakat.
-
Bagaimana cara menghentikan bullying? Kampanye anti bullying dapat berbentuk penyebaran kata-kata untuk meningkatkan pemahaman atas apa itu perilaku bullying, dan kepedulian untuk tidak melakukan bullying.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Tujuan dari perilaku ini adalah untuk menyakiti, mengintimidasi, atau menguasai korban, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis.
Perundungan di tempat kerja, misalnya, tidak hanya merusak hubungan antar karyawan tetapi juga mengganggu produktivitas dan kesehatan mental korban. Novi menekankan pentingnya mengambil tindakan yang tepat untuk melawan perilaku ini, termasuk melapor ke bagian Human Resource Development (HRD) jika terjadi perundungan di kantor.
Sistem layanan yang baik di perusahaan sangat membantu menyelesaikan kasus bullying secara sistemik, mencegahnya berulang, dan melindungi karyawan dari dampak negatif yang lebih luas.
Selain melaporkan tindakan perundungan, Novi juga menyarankan agar korban mencari dukungan dari teman-teman terdekat. Memiliki lingkungan pendukung yang peka terhadap tanda-tanda bullying dapat sangat membantu korban dalam menghadapi situasi yang sulit. Teman-teman dekat dapat menjadi tempat berbagi cerita sekaligus memberikan dukungan ketika diperlukan. Dengan begitu, korban tidak merasa sendirian dan mendapatkan kekuatan untuk bertindak.
Langkah Mengatasi Trauma Akibat Perundungan
Bullying sering kali meninggalkan trauma psikologis yang mendalam pada korbannya. Untuk membantu mengatasi trauma ini, Novi menganjurkan agar korban mencoba melibatkan diri dalam aktivitas baru yang positif di luar tempat kerja. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya membantu korban melupakan pengalaman buruk, tetapi juga menambah energi positif dan memberikan makna baru dalam hidup.
Namun, jika situasi di tempat kerja sudah tidak dapat diatasi, Novi mendorong korban untuk tidak ragu mengambil keputusan yang lebih drastis, yaitu mengundurkan diri dari perusahaan.
“Move on dari lingkungan yang toksik dan pindah lingkungan baru serta memaafkan masa lalu dan belajar dari apa yang telah terjadi. Jika masih belum bisa mengelola, bisa meminta bantuan ahli untuk dapat penanganan yang tepat,” ujarnya.
Terkadang, melepaskan diri dari lingkungan yang merusak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan memulai lembaran baru.
Peran Penting Perusahaan dalam Mencegah Perundungan
Novi juga menekankan pentingnya peran perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bebas dari bullying. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas mengenai pencegahan dan penanganan bullying di tempat kerja sangat penting untuk melindungi karyawan. SOP ini harus disertai dengan penerapan budaya kekeluargaan, keterbukaan, dan keadilan di antara seluruh anggota perusahaan.
"SOP dan penanganan ketika terjadi bullying sangat penting di organisasi manapun. Namun yang lebih penting lagi adalah penciptaan kultus atau budaya di sebuah kantor," jelas Novi.
Budaya yang menghargai setiap individu, menjaga komunikasi terbuka, dan menegakkan keadilan akan memperkuat fondasi pencegahan bullying di tempat kerja. Lingkungan kerja yang positif tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga melindungi kesehatan mental seluruh karyawan.