Tanda Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Ini Dampak pada Fisik dan Mental
Hubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Stres di tempat kerja adalah masalah yang sering kali dianggap remeh, padahal dampaknya bisa sangat serius, baik secara fisik maupun emosional. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kinerja seseorang, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Dalam banyak kasus, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, yang dikenal sebagai burnout atau kelelahan mental akibat pekerjaan.
Menurut Dr. Kedar Tilwe, Konsultan Psikiater di Rumah Sakit Fortis, Mumbai, seperti dikutip dari Antara, kelelahan mental dan stres di tempat kerja bisa muncul dalam berbagai bentuk. Ia menjelaskan bahwa tanda-tanda awal burnout termasuk kelelahan emosional, hilangnya motivasi, ketidakpedulian terhadap kinerja, perasaan menarik diri, dan meningkatnya kecemasan. Gangguan tidur serta rasa lelah yang terus-menerus juga menjadi gejala yang umum dialami.
-
Apa saja gejala stres kerja? Berikut adalah 10 gejala stres kerja yang umum terjadi dan memengaruhi keseharian Anda:1. KelelahanKelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari stres kerja. Anda mungkin merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, dan merasa tidak ada energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan ini sering disertai dengan penurunan motivasi untuk bekerja dan keengganan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. 2. Sakit KepalaSakit kepala akibat stres biasanya berupa sakit kepala tegang atau migrain. Rasa sakit ini bisa dirasakan di bagian depan kepala, belakang leher, atau sekeliling tengkorak. Stres menyebabkan ketegangan otot yang dapat memicu sakit kepala, yang mungkin berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 3. Gangguan TidurStres kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti insomnia atau sering terbangun di tengah malam. Anda mungkin merasa sulit untuk tidur, atau tidur Anda tidak nyenyak dan tidak menyegarkan. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas Anda di tempat kerja. 4. KecemasanKecemasan terkait stres kerja muncul sebagai kekhawatiran yang berlebihan tentang kinerja Anda, tenggat waktu, atau masa depan karier. Anda mungkin merasa cemas secara konstan, bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir, dan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. 5. Penurunan KinerjaPenurunan kinerja adalah tanda bahwa stres mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat lebih banyak kesalahan, atau merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi atasan dan rekan kerja. 6. KemarahanStres kerja dapat membuat Anda lebih mudah marah atau frustrasi. Anda mungkin merasakan kemarahan yang tidak terkendali terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini sering kali merupakan reaksi terhadap tekanan yang berlebihan dan rasa tidak adil. 7. Gangguan PencernaanMasalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau perubahan pola makan adalah gejala stres kerja yang sering terjadi. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, atau nafsu makan yang tidak stabil. 8. Perubahan Pola MakanPerubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan selera makan, adalah gejala stres yang umum. Anda mungkin mencari kenyamanan melalui makanan atau merasa tidak lapar sama sekali, yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. 9. Kesulitan BerkonsentrasiStres kerja sering mengakibatkan kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus pada tugas. Anda mungkin merasa mudah teralihkan, kesulitan dalam membuat keputusan, atau tidak mampu mengingat detail penting dari pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas Anda. 10. Penurunan Kualitas Hubungan SosialPenurunan kualitas hubungan sosial bisa terjadi ketika stres kerja membuat Anda merasa terasing atau tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda mungkin menghindari pertemuan sosial, merasa sulit untuk berkomunikasi, atau mengalami konflik lebih sering dengan rekan kerja dan keluarga.
-
Apa tanda-tanda stres akibat kerja? Gejala gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan umumnya meliputi kesulitan tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, dan penurunan interaksi dengan keluarga karena beban kerja yang tinggi.
-
Bagaimana mengatasi stres akibat kerja? Zulvia menyarankan agar mereka yang merasa tertekan akibat pekerjaan mencoba melakukan sedikit perubahan di lingkungan kerja untuk merasa lebih nyaman. Jika itu tidak efektif, disarankan untuk mengambil cuti untuk menyegarkan pikiran agar siap kembali bekerja dengan semangat baru.
-
Bagaimana cara mengatasi stres kerja? Mengatasi stres kerja adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Berikut adalah 10 cara efektif untuk mengatasi stres kerja:1. Atur Prioritas dan Buat Daftar TugasIdentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan segera selesaikan yang mendesak terlebih dahulu. Dengan membuat daftar yang terorganisir, Anda bisa memecah pekerjaan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. 2. Terapkan Teknik RelaksasiLuangkan waktu setiap hari untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi selama 5-10 menit. Ini dapat membantu menenangkan pikiran, meredakan ketegangan fisik, dan memberikan Anda waktu untuk merenung sejenak dari kesibukan pekerjaan.3. Ambil Istirahat RegulerJangan ragu untuk menjadwalkan waktu istirahat di antara sesi kerja, seperti istirahat singkat setiap 1-2 jam untuk berdiri, bergerak, atau melakukan peregangan. Istirahat ini membantu menyegarkan pikiran dan tubuh, serta mencegah kelelahan yang dapat memperburuk stres. 4. Jaga Kesehatan FisikPastikan Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang dapat membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.5. Atur Batasan Kerja dan Kehidupan PribadiHindari membawa pekerjaan ke rumah atau mengecek email kantor di luar jam kerja. Ciptakan waktu untuk aktivitas pribadi dan bersosialisasi dengan keluarga atau teman untuk menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan. 6. Berbicara dengan Atasan atau Rekan KerjaJangan ragu untuk meminta umpan balik, mengajukan pertanyaan, atau meminta bantuan jika diperlukan. Diskusikan solusi atau penyesuaian yang bisa membuat pekerjaan Anda lebih mudah diatur.7. Pelajari Teknik Manajemen WaktuGunakan teknik seperti Pomodoro Technique, di mana Anda bekerja selama 25 menit diikuti dengan 5 menit istirahat. Atau coba Time Blocking, di mana Anda mengalokasikan waktu tertentu untuk tugas-tugas spesifik. 8. Ciptakan Lingkungan Kerja yang NyamanLingkungan kerja yang nyaman dapat membantu mengurangi stres. Pastikan meja kerja Anda teratur, ergonomis, dan bebas dari gangguan. Tambahkan elemen yang menenangkan seperti tanaman hijau atau musik lembut.9. Lakukan Aktivitas yang MenyenangkanCobalah untuk menyisihkan waktu untuk hobi, seperti membaca, berkebun, atau berolahraga. Aktivitas yang menyenangkan dapat memberikan Anda kesempatan untuk bersantai dan mengalihkan perhatian dari stres kerja. 10. Pertimbangkan Konseling atau Dukungan ProfesionalJika stres kerja Anda terasa tidak terkendali, mencari bantuan dari seorang profesional bisa sangat bermanfaat. Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengeksplorasi penyebab stres, mengembangkan strategi koping yang efektif, dan memberikan dukungan emosional.
-
Bagaimana mengatasi kelelahan akibat stres? Dr. Nina Vasan, kepala bagian medis di aplikasi kesehatan mental Real, menyarankan untuk menemukan cara mengintegrasikan meditasi atau perhatian penuh ke dalam kehidupan sehari-hari Anda, bahkan hanya selama lima menit setiap hari.
-
Apa saja gejala burnout? Burnout sering kali berkembang secara perlahan dan sulit dikenali. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai: 1. Kelelahan yang Berkepanjangan Rasa lelah tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional, meskipun telah beristirahat. 2. Sinisme terhadap Pekerjaan Pekerjaan yang dulunya menyenangkan kini terasa membosankan atau tidak berarti. 3. Penurunan Produktivitas Sulit fokus, sering menunda-nunda pekerjaan, atau merasa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik. 4. Gangguan Kesehatan Burnout dapat menyebabkan masalah fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, hingga penyakit kronis.
Hubungan Stres Kerja dan Kesehatan Mental
Hubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks. Lingkungan kerja yang mendukung dan sehat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental para karyawan. Sebaliknya, lingkungan yang penuh tekanan dapat memperburuk kondisi mental.
Hal ini diungkapkan oleh Archana Singhal, Konselor dan Terapis Keluarga sekaligus pendiri Mindwell Counsel di Delhi. Ia menekankan bahwa lingkungan kerja yang positif memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental karyawan.
Namun, dampak dari stres di tempat kerja tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Dr. Sreystha Beppari, Konsultan Psikolog di Apollo Clinic, Pune, menyatakan bahwa stres dan kelelahan akibat pekerjaan juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
"Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, mulai dari sakit kepala akibat ketegangan otot hingga masalah pencernaan dan peningkatan denyut nadi," jelasnya. Beppari juga menambahkan bahwa stres kronis dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Dampak Jangka Panjang Stres Kerja
Dampak jangka panjang dari stres di tempat kerja juga tidak bisa diabaikan. Dr. Tilwe menambahkan bahwa paparan stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
"Paparan stres yang berkelanjutan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan tidur, tekanan darah tinggi, dan kenaikan berat badan," ujar Tilwe. Hal ini tentu menjadi peringatan bahwa stres yang tidak dikelola dengan baik dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan fisik.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat sering kali menjadi dampak tidak langsung dari stres yang berkepanjangan, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi makanan tidak sehat. Kombinasi antara gaya hidup yang tidak sehat dan stres kronis ini meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit serius lainnya.
Strategi Mengatasi Stres di Tempat Kerja
Untuk mengurangi dampak buruk stres, para ahli menyarankan beberapa teknik relaksasi yang bisa segera diterapkan. Latihan pernapasan dalam dan latihan mindfulness seperti panca indera atau makan dengan penuh kesadaran dapat membantu mengurangi stres.
Yoga dan meditasi juga efektif, terutama jika dilakukan secara teratur. Bagi sebagian orang, menggunakan mainan penghilang stres seperti bola smiley yang bisa diremas juga bermanfaat untuk meredakan ketegangan.
Selain itu, membangun hubungan sosial yang kuat dengan berbicara kepada keluarga, teman, atau orang-orang terdekat juga dapat membantu mengurangi beban pikiran. Meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat, berjalan-jalan, atau menikmati waktu sendiri juga bisa menenangkan pikiran dan meningkatkan kesehatan mental.
Tidak kalah penting adalah menjaga asupan makanan dan cairan tubuh. Camilan sehat serta cukupnya air putih akan membantu tubuh tetap berenergi, yang pada akhirnya meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
Stres di tempat kerja memang tak terelakkan, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Memahami tanda-tanda awal kelelahan mental, mengadopsi gaya hidup sehat, serta mempraktikkan teknik relaksasi secara teratur adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah tekanan pekerjaan. Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan produktif, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan.