Politisi PKS keluhkan telepon mati & keran rusak di Gedung DPRD
FPKS juga menyoroti anggaran untuk para tenaga ahli pembantu di dewan yang belum turun.
Komisi A DPRD DKI Jakarta bersama Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD DKI Jakarta menggelar Rapat Koordinasi, di Ruang Rapat Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih Jakarta, Selasa (23/12). Setwan sendiri adalah mitra kerja dari Komisi A.
Dalam rakor itu dikemukakan terkait dengan hak-hak anggota dewan, selain itu juga Setwan menjelaskan tentang struktur organisasi dan Tugas Pokok serta Fungsi sekretariat dewan.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Ahmad Yani mengatakan, ada beberapa usulan dari anggota dewan lainnya, bahwa Setwan diminta untuk betul-betul dapat memberikan bantuannya untuk memfasilitasi hal-hal yang menjadi hak dewan, agar dewan bisa bekerja dengan baik.
"Terkait fasilitas, ada dua gedung yang masih banyak kekurangan, misalnya telepon di ruangan anggota yang masih belum bisa aktif, karena banyak dari anggota dewan dan staf terkait dengan keluhan tidak adanya sinyal seluler," jelasnya.
Fraksi PKS masih menurut Yani, meminta untuk memperhatikan sarana yang ada. "Ada yang perlu diperbaiki, seperti kamar mandi dengan keran yang rusak, lahan parkir yang kurang ditata, khususnya untuk anggota dewan dan staf, serta adanya pengaturan untuk diberikan stiker masuk ke gedung dewan," imbuh politisi PKS asal Jakarta Selatan ini.
Selain itu, dirinya menyinggung tentang anggaran para Tenaga Ahli yang belum turun, FPKS mendorong agar anggarannya segera diturunkan,
"Sedapat mungkin Setwan segera menjembatani ke Pemprov agar anggaran untuk para TA yang sudah bekerja, khususnya di Fraksi PKS, untuk bisa diperhatikan," pungkasnya.