RT/RW penyebar formulir tolak Ahok gubernur diminta mundur
"Siapapun menerima APBD gak boleh politik," tegas Ahok.
Sejumlah orang membuat gerakan pengumpulan KTP sebagai tanda menolak Basuki Tjahaja Purnama kembali maju di Pilgub DKI 2017. Calon petahana yang juga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tak masalah dengan gerakan itu asal jangan tak digagas RT/RW.
"Sah-sah saja secara demokrasi. Kalau RT dan RW berarti mereka sudah bermain politik harusnya mereka berhenti jadi RT dan RW. RT dan RW kan enggak boleh berpolitik," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/8).
Meski demikian, diakuinya, sejumlah RT dan RW memang menolak DKI kembali diimpin Ahok. "Kalau mereka mau berpolitik, tapi mereka menerima APBD. Itu sebetulnya. Siapapun menerima APBD gak boleh politik," tegasnya.
Ahok enggan menebak-nebak pelaku penyebar formulir tersebut merupakan pengurus RT/RW yang mengeluhkan masalah Qlue ke Komisi A DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Kamu tanya Aspem (Asisten Sekda bidang Pemerintahan) deh," terangnya.
Sebelumnya, formulir dukungan berkop Forum RT RW DKI Jakarta beredar di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Jakarta Timur. Salah satu orangtua murid di TK itu, Il (41), mengaku diminta pihak sekolah untuk mengisi formulir dukungan menolak Ahok jadi gubernur DKI saat acara halalbihalal yang berlangsung pada Jumat (29/7).
Formulir itu menyatakan membutuhkan 3 juta KTP untuk menolak pemimpin yang arogan, zalim, temperamental, melemahkan, dan melecehkan lembaga RT RW.
Baca juga:
Ahok sebut Risma tak perlu ke Jakarta, kambing dibedakin saja menang
NasDem senang bakal ada koalisi besar buat lawan Ahok
Ahok tegaskan relokasi hanya untuk warga yang tinggal di zona bahaya
Ahok: Kalau saya cuti Pak Djarot tidak bisa jadi Plt gubernur
Ahok minta Sekda mundur dari PNS jika mau maju di Pilgub DKI
Mahfud MD: Risma bisa imbang lawan Ahok
Ahok tak setuju diwajibkan harus cuti untuk kampanye Pilgub DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).