Sandiaga sebut warga DKI tak punya pilihan di Pilgub 2017
"Masyarakat Jakarta tidak punya pilihan yang kuat karena seri," kata Sandiaga.
Senyum pengusaha Sandiaga Uno terlihat sumringah ketika mendengar hasil survei Manilka research & consulting di Bakoel Koffie, Jakarta Pusat. Bakal calon dari Partai Gerindra ini mengatakan tidak ada lagi lawan yang diunggulkan dalam Pilkada DKI 2017, bahkan petahana Basuki T Purnama (Ahok) sekalipun.
"Sudah tidak ada lagi unggul di depan. Ini suatu perubahan signifikan. Masyarakat Jakarta tidak punya pilihan yang kuat karena seri," kata Sandiaga di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (21/8).
Dalam survei yang dilaksanakan tanggal 11-13 Agustus 2016, kemungkinan Sandiaga berduet dengan Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, bisa mengimbangi duet Ahok dan Djarot Saiful sebesar 20,9 persen dari 440 responden. Sementara itu, masih 43,2 persen warga mengatakan masih ragu dan 15,5 persen tidak menjawab.
Bagi Sandiaga, hasil survei memperlihatkan fakta baru jika semua calon bisa punya peluang yang sama. "Jadi antara incumbent dan para calon lain itu enggak ada bedanya. Wah, Pak Ahok kelihatannya marah pada saya nih. Maaf, Pak," lanjutnya sembari berseloroh.
Ketika ditanya, apakah hasil ini juga menjadi pintu masuk untuk meminang Risma sebagaimana diwacanakan Koalisi Kekeluargaan, Sandiaga mengatakan hal itu tentu menjadi pertimbangan selanjutnya. Namun, lanjut dia, hasil imbang karena diduetkan dengan Risma adalah aspirasi masyarakat itu sendiri.
"Ini adalah hasil aspirasi warga dan kami menyerapnya. Saya bawa ini ke mekanisme tim yang lagi berbicara sekarang untuk memfinalisasi pasangan calon," jelas dia.
Menurut dia, jumlah 43,2 persen warga yang masih ragu menjadi langkah awal baginya kemajuannya ke depan. Dia bertekad keras untuk menarik simpati warga agar jumlah yang masih ragu itu bisa memilihnya.
"Saya harus bekerja keras karena masih ada enam bulan lagi. Bagaimana memenangkan hati masyarakat yang belum menjatuhkan pilihan kepada paslon bisa menjatuhkan pilihan kepada kami," tutur Sandiaga.
Baca juga:
Survei Manilka: Elektabilitas Ahok turun, Risma naik signifikan
Penuhi nazar, Sandiaga Uno lari dari BKT ke Masjid Al Azhar Jaktim
Ranting bawah PDIP sakit hati dengar ucapan Ahok
Megawati diminta tetapkan Risma sebagai calon gubernur DKI
Relawan konsolidasi dorong Risma maju di Pilgub DKI Jakarta
Risma sebagai petugas partai harus siap jika ditunjuk maju ke DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.