Sekda sebut program Anies-Sandi bisa disisipkan di pembahasan APBD
Sekda sebut program Anies-Sandi bisa disisipkan di pembahasan APBD. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pengakomodiran program kerja Anies-Sandi sebenarnya sudah sesuai dengan aturan. Sayangnya sampai saat ini belum ada komunikasi dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan tim sinkronisasi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah siap mengakomodir program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dalam pembahasan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2018. Bahkan ada kemungkinan program mereka dapat mulai disisipkan dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pengakomodiran program kerja Anies-Sandi sebenarnya sudah sesuai dengan aturan. Sayangnya sampai saat ini belum ada komunikasi dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan tim sinkronisasi Anies-Sandi.
"Kalau saya tadi sudah ada Permendagri-nya lupa saya nomor berapa. Tadi saya sampaikan di sini. Permendagri saya lupa nomornya tahun 2017 pasal 8a nomornya saya lupa, untuk penyusunan di situ dibilang untuk penyusunan RKPD harus masukan visi misi kepala daerah terpilih," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5).
Dia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan program kerja Anies-Sandi sudah mulai disisipkan dalam pembahasan APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 ini. Namun program yang mungkin masuk bukan dalam bentuk pembangunan fisik karena memerlukan waktu yang lama.
"Kalau saya sih wajar saja kalau program 100 hari gubernur baru diakomodir tetapi tidak mungkin kegiatan fisik enggak cukup waktu untuk lelang. Paling di situ kalau mau ada rumah untuk masyarakat DP nol rupiah soal kajiannya," jelas mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.
Salah satu program yang mungkin masuk dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 adalah pendanaan untuk UMKM, Oke Oce. Walaupun belum mendapatkan detailnya, Saefullah mengaku, program tersebut hanya memberikan pembinaan.
"Saya juga belum tau itu Oke Oce programnya seperti apa. Tetapi ada masukan, katanya Oke Oce enggak perlu uang banyak cuma ratusan juta. Kalau program DKI segitu kecil karena katanya dibiayai bank ini hanya untuk menggaet masyarakat supaya tahu bagaimana jalankan bisnis," tutupnya.