Anies Ingin Indonesia Jadi Lumbung Padi di Asia
Anies ingin menjadikan Indonesia lumbung padi di Asia lewat sejumlah program memperbaiki tata niaga pertanian.
Usai dialog dengan para petani, Anies menyampaikan keinginannya membuat Indonesia Swasembada sampai jadi Lumbung Padi Asia.
Anies Ingin Indonesia Jadi Lumbung Padi di Asia
Aksi kampanye blusukan calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mulai menjajaki wilayah Jawa Tengah.
Anies menemui sejumlah kelompok petani, salah satunya di Desa Salakbrojo, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
Usai dialog dengan para petani, Anies menyampaikan keinginannya membuat Indonesia Swasembada sampai jadi Lumbung Padi Asia. Lewat sejumlah program memperbaiki tata niaga pertanian.
“Pada akhirnya kita ingin bisa swasembada. Bahkan kita ingin bisa jadi Lumbung Padi Asia dengan kekuatan yang kita memiliki,” kata Anies.
Perbaikan tata niaga itu, lanjut Anies, akan diperbaiki mulai dari hulu soal reformasi dalam distribusi pupuk sampai hilir terkait hasil panen lewat contract farming atau perjanjian hasil panen para petani.
Reformasi distribusi pupuk dilakukan agar mengatasi masalah kelangkaan pupuk dan mahalnya pupuk.
Sehingga pupuk bisa tersedia dalam jumlah yang cukup dan kapan saja bisa didapat petani saat dibutuhkan.
Kedua adalah jaminan pembelian panen atau contract farming, sebuah program untuk para petani memiliki kontrak dengan pemerintah atau badan usaha lainnya. Guna menciptakan kestabilan harga hasil pertanian untuk setiap hasil panennya.
Selain memberikan rasa tenang kepada para petani, contract farming juga bisa menjadi sarana untuk adanya asuransi bagi petani.
Karena, dengan adanya kejelasan hasil panen maka program asuransi untuk petani apabila gagal panen bisa dilakukan.
“Potensinya (Indonesia sudah ada). Nomor satu swasembada dulu, baru kita punya surplus. Kalau punya surplus baru kita bicara tentang lumbung padi. Nah sekarang, impian kami bukan hanya swasembada. Impian kami lumbung padi asia,” kata dia.
“Itu akan terjadi bila, kita perbaiki tata niaga, para petani ini adalah orang-orang yang secara sosial ekonomi sangat lemah. Padahal produksi pertanian mereka dinikmati semua orang, bagaimana bisa orang yang bekerja di sektor dibutuhkan semua orang kok malah menderita itukan aneh,” tambahnya.
Sebelumnya, Anies bertemu para petani bawang di Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (23/12) malam. Dalam kesempatan itu, Anies menawarkan program andalannya yakni Contract Farming.
Program itu dianggap bisa menjawab keluhan dari para petani, khususnya petani bawang merah yang harganya naik turun.
“Malam ini di Larangan, Brebes kita mengadakan perjanjian untuk pembelian hasil panen. Jaminan hasil panen, sebuah program yang kita luncurkan, yang biasa kita sebut Contract Farming,” kata Anies usai pertemuan dengan para petani.
Menurut Anies, program Contract Farming bisa memberikan jaminan bagi hasil panen para petani. Dengan kontrak selama lima tahunan, harga bahan pertanian akan relatif stabil sehingga menguntungkan para petani.