Tol Berkeadilan, Solusi Anies Baswedan Hidupkan Kembali Kawasan Pantura
Anies berjanji tidak akan membiarkan kawasan Pantura 'mati' akibat tol Jakarta-Surabaya.
Anies berjanji tidak akan membiarkan kawasan Pantura 'mati' akibat tol Jakarta-Surabaya.
Tol Berkeadilan, Solusi Anies Baswedan Hidupkan Kembali Kawasan Pantura
Kejayaan perekonomian di Jalur Pantai Utara (Pantura) kini telah telah meredup. Banyak usaha yang telah gulung tikar setelah adanya tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya.
Pembangunan infrastruktur yang luar biasa itu, ternyata membuat usaha warga sekitar, kini perlahan-lahan tumbang satu persatu.
Seperti Yati yang saat ini telah menutup usahanya yang telah dibangun lama dengan omset puluhan juta setiap bulan. Kini terpaksa ditutup, karena dampak penurunan penjualan yang drastis.
“Sedikit cerita dari tahun 2022, terus omset bisa sampai Rp20-Rp30 juta kalau lebaran bisa sampai Rp50 juta. Tapi semenjak ada tol itu rungkat, pak omsetnya. Ditambah covid akhirnya tutup pak,” kata Yati saat berdialog dengan calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12).
Selain Yati, ada juga Nurdyani pengusaha bengkel sejak 2001 yang kini mengalami penurunan omset semenjak adanya tol. Karena jalan Pantura yang saat ini telah sepi, hingga omset Rp30-50 juta tiap bulan pun kini lenyap.
“Karena terdampak tol ini turun drastis. Dulu dari Jakarta biasanya kan orang mampir ganti oli segala macam. Karena dari Pamanukan sampai Indramayu itu kami salah satu yang terbesar,” ujarnya.
Atas keluhan dari sejumlah perwakilan pengusaha, Anies pun berjanji akan kembali menghidupkan perekonomian di sepanjang jalur Pantura. Dengan salah satu konsep program ‘Tol Berkeadilan’.
“Kita tidak ingin pantura mati seterusnya, kita ingin segera hidup kembali. Ini dirasakan disini terus sepanjang Jalan Pantura. Jadi kami akan bawa. Doakan bu, karena kalau ingin perubahan harus ada kewenangan,” kata Anies.
Konsep 'Tol Berkeadilan'
Lewat konsep ‘Tol Berkeadilan’, Anies menawarkan pertama soal rest area yang akan memprioritaskan ditempati warung atau rumah makan yang terdampak akibat pembangunan tol. Agar mereka tetap bisa berjualan, tanpa khawatir sepi pembeli.
“Bukan kah kalau di dalam rest area masih ada penghasilan kan. Kebanyakan rest area dibuat isinya toko-toko modern seperti di Jakarta. Padahal hebatnya Indonesia adalah ketika kita bepergian itu bertemu makanan khas setiap daerah,” ujar Anie.
Kemudian kedua soal ganti rugi, konsep Tol Berkeadilan akan menawarkan uang ganti rugi kepada warga untuk dibayar sebagian. Sementara sisa uangnya akan dipakai untuk penyertaan modal.
“Sehingga sampai kapan pun juga keluarga yang punya tanah akan menerima bagian dari keuntungan dari jalan tol itu. Karena tanahnya dihitung sebagai penyertaan modal jadi tidak hilang begitu aja,” kata dia.
Sedangkan untuk Jalur Pantura yang sudah terlanjur terdampak, kedepan akan diperbaiki dan lebih diperhatikan pemeliharaan jalannya. Supaya mobilitas kendaraan bisa tetap terjaga dengan akses yang nyaman.
“Dan daerah yang sepi akan kita bangun kawasan industri reindustrialisasi. Harapannya masyarakat bisa bekerja disitu. Mereka bisa jadi pangsa juga untuk wilayah sekitar,” kata dia.
“Ini gambar ini bu, sebenarnya kawasan ini berpotensi untuk berkembang. Jadi kami melihat ini salah satu yang ingin kita kerjakan,” tambahnya.