Seperti tinggal di kandang burung
Faiz tidak merasa nyaman tinggal di Jakarta dengan keadaan tak lazim.
Faiz (26) baru tiga hari menempati rumah petak di Jalan Jembatan Besi, Gang Venus, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Dia membawa serta istrinya yang sebelumnya tinggal di rumah orang tuanya.
Pria asal Palembang ini bisa tinggal di Gang Venus setelah diajak oleh rekannya. Semula dia menumpang, tapi kini sudah bisa mengontrak rumah sendiri meski hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Kontrakan Faiz berada di lantai 3. Atapnya asbes sehingga hawa panas langsung mengisi seluruh ruang sempit berdinding triplek tersebut. Kipas angin dibiarkan terus menyala agar ada sedikit angin untuk mengusir hawa panas.
"Ya gini, kan lihat sendiri, kayak kandang burung," ujar Faiz saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.
Meski baru tinggal tiga hari, Faiz tidak merasa nyaman tinggal di Jakarta dengan keadaan seperti itu. Tinggal di tempat seperti ini, dia terbiasa tak berpakaian karena selalu merasa gerah.
"Kalau malam panas, ya kalau tidur harus buka baju, kan atasnya asbes," cerita Faiz.
Faiz kapok tinggal di ibu kota. Dia ingin mencari modal untuk kembali ke kampung halaman. Dia ingin kembali menjadi petani dan hidup tenang di tanah kelahirannya.
"Enakan di Palembang sana, tanam sayuran dan enggak perlu desak-desakan cari tempat tidur," katanya.
Tidak hanya Faiz yang mengeluhkan tinggal di gang sempit dan padat penduduk. Riza (21) penjaga WC umum juga merasakan hal sama. Dia baru beberapa hari tinggal di Gang Venus. Dia membandingkan kondisi saat ini dengan keadaan kontrakannya yang lama.
"Waktu dulu di Kramatjati saya enggak kayak gini, kontrakan juga adem ya biasa kontrakannya," Kata Riza.
Walaupun banyak keluhan, Riza tetap semangat mencari nafkah. Keluhannya terobati dengan suasana di dalam Gang Venus yang sangat ramai. "Ya gini, emang jarang ada cahaya tapi ramai sih," ucapnya.
Baca juga:
Bertahan hidup di kampung terpadat se-Asia Tenggara
Tetap nyaman meski hidup berhimpitan
Pemkot Solo bentuk tim tingkat kelurahan buat berantas kemiskinan
Mengintip Gang Venus di Tambora tak pernah tersentuh sinar matahari
Di Jakarta, sudah kerja keras tapi susah kaya
Kisah menantang maut gadis penambang mika ilegal di India