Sudah jadi gubernur, Ahok masih bertubi-tubi digoyang FPI
Tak terima Ahok jadi gubernur DKI, FPI membuat gubernur tandingan.
Front Pembela Islam (FPI) menegaskan penolakannya terhadap kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di DKI Jakarta. Aksi menolak Ahok ini diikuti sejumlah ormas Islam lain dari seluruh penjuru ibu kota. Mereka menilai, tak ada satupun alasan yang menguatkan Ahok pantas pimpin DKI dalam 3 tahun ke depan.
Sejumlah ormas yang menolak pelantikan Ahok berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia dan melakukan long march menuju Gedung DPRD DKI dan Balai Kota Jakarta, Senin (1/12). Dalam orasinya, mereka meminta agar Ahok segera turun dari jabatannya.
Tidak hanya menolak, sejumlah ormas yang salah satunya merupakan FPI ini kemudian membuat gubernur tandingan. Mereka mendaulat Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Fachrurozi Ishaq menjadi Gubernur DKI Jakarta tandingan.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat Achmad Nawawi yang mendukung aksi ini mengatakan, saat ini Ahok masih Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta dan belum menjadi orang nomor satu Ibukota Jakarta.
Kemudian, Nawawi mengungkapkan, tindakan massa yang ingin menduduki Gedung Balai Kota DKI Jakarta adalah suatu hal yang sah. Pasalnya, mereka juga adalah warga DKI Jakarta
Berikut goyangan yang dilakukan FPI terhadap pelantikan Ahok.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
Bersikeras menurunkan Ahok
FPI menegaskan penolakannya terhadap kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama di DKI Jakarta. Aksi menolak Ahok ini diikuti sejumlah ormas Islam lain dari seluruh penjuru ibu kota.
Pantauan merdeka.com, Senin (1/12), para pendemo sudah berjejal di Bundaran Hotel Indonesia dan akan melakukan long march menuju Gedung DPRD DKI dan Balai Kota Jakarta. Dalam orasinya, mereka meminta agar Ahok segera turun dari jabatannya.
"Hari ini kita menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Kalau ada aksi lainnya hari ini, kita enggak peduli. Yang peduli cuma satu, yaitu Ahok turun," teriak sang orator di Bundaran HI, Jakarta.
Mendengar seruan itu, massa yang seluruhnya mengenakan pakaian serba putih langsung meneriakkan takbir. Secara perlahan, mobil komando bersama seluruh pendemo mulai bergerak menuju Jalan MH Thamrin sembari meneriakkan yel-yel 'Ahok turun'.
Membakar boneka Ahok
Massa aksi dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) melakukan aksi pembakaran boneka Ahok. Massa yang langsung dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab itu pun langsung membuat kerumunan yang menutup Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Boneka ini sudah digantung sejak semalam. Baunya udah busuk sudah kemana-mana, maka karena itu kita akan bakar. Gue nggak mau tahu, Ahok harus turun," teriak Habib Rizieq di depan Balai Kota, Jakarta, Senin (1/12).
Sebelum dibakar, massa masih sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya, untuk kemudian langsung menusuk-nusuk patung tersebut hingga mengeluarkan bensin berwarna merah yang menyerupai darah.
Usai ditusuk-tusuk, patung tersebut pun segera dibakar. Setelah itu, Gubernur DKI 'tandingan' Fachrurozi Ishaq yang telah dilantik oleh mereka di depan Gedung DPRD sebelumnya, meminta agar DPRD DKI segera melakukan sidang untuk melengserkan Ahok.
"Saya tahu di sana banyak anggota DPRD yang tidak ingin Ahok jadi Gubernur. Karena itu, segeralah bentuk sidang untuk melengserkan Ahok menjadi Gubernur DKI," Ujar Rozi di depan massa aksi.
Didukung fraksi Demokrat di DPRD
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat Achmad Nawawi mendukung aksi yang dilakukan oleh organisasi berlandaskan agama Islam ini. Menurutnya, adanya aksi dan Gubernur DKI Jakarta tandingan diakibatkan tindakan tanduk dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Boleh saja berdemo dan saya dan anggota DPRD DKI siap untuk menampung aspirasi mereka. Asalkan tidak ricuh dan rusuh," ungkapnya di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/12).
Dia menambahkan, masih tidak setuju Ahok dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Menurut Nawawi, saat ini Ahok masih Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta dan belum menjadi orang nomor satu Ibukota Jakarta.
"Karena soal pelantikan sedang di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) kan dan menunggu keputusan Mahkamah Agung (MA)," terangnya.
Melantik gubernur tandingan
Akhirnya Front Pembela Islam (FPI) telah memiliki gubernur DKI sendiri. Dia adalah Fachrurozi Ishaq. Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) itu telah dilantik sebagai gubernur tandingan untuk menyaingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Massa FPI melantik Fachrurozi di tengah aksi demo menolak Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Aksi digelar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Kami dari presidium penyelamat Jakarta baru menetapkan KH Fachrurozi sebagai gubernur tandingan. Kami lebih memilih dipimpin oleh putra asli betawi yang keturunan langsung dari Si Pitung," kata salah satu orator, Senin (1/12).
Fachrurozi yang telah didaulat sebagai gubernur tandingan belum memberikan tanggapan. Dia masih berada di tengah kerumunan massa FPI.