Sumarsono dorong kelurahan tingkatkan partisipasi warga di Pilkada
Sumarsono menyatakan bahwa tren partisipasi masyarakat secara nasional dalam Pemilu maupun Pilkada terus menurun setiap periodenya. Untuk itu, dia menganggap perlu adanya gebrakan guna mendorong motivasi warga untuk ikut serta dalam Pilkada.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menyatakan bahwa tren partisipasi masyarakat secara nasional dalam Pemilu maupun Pilkada terus menurun setiap periodenya. Untuk itu, dia menganggap perlu adanya gebrakan guna mendorong motivasi warga untuk ikut serta dalam Pilkada.
"Tren itu secara nasional cenderung turun. Diimbau untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat DKI Jakarta," kata Sumarsono di hadapan lurah dan camat se-Jakarta Selatan, di kantor walikota Jakarta Selatan, Rabu (8/2).
Sumarsono mengatakan target nasional tingkat partisipasi warga adalah 77 persen, sedangkan DKI sendiri menargetkan bisa melampaui angka 70 persen. Untuk mencapai target tersebut, Sumarsono mengadakan Anugerah Demokrasi untuk kelurahan terbaik dalam Pilkada.
Diharapkan hal tersebut bisa menjadi pemicu warga untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Dan saya cara mempertahankan partisipasi termasuk memberikan insentif dengan memberikan Anugerah Demokrasi, jadi kan usaha untuk meningkatkan partisipasi supaya pemilihnya naik," ujar Sumarsono.
Sumarsono tidak ingin Jakarta seperti Kota Medan dengan tingkat partisipasi warganya dalam Pilkada sangat rendah. "Jangan kayak Medan. Itu Medan hanya 25 persen," tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar rapat koordinasi persiapan akhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di Kantor KPU Pusat. Komisioner KPU Hadar Gumay, mengungkapkan tren partisipasi masyarakat dalam pemilu maupun Pilkada terus menurun setiap periodenya.
Kondisi itu terjadi mulai dari Pileg 2014, Pilpres 2014 dan Pilkada Serentak tahun 2015 lalu. "Data partisipasi masyarakat di pilkada terus turun. Pileg 2014 angkanya 75,11 persen, Pilpres 2014 angkanya 71,31 persen, dan Pilkada 2015 angkanya 69,14 persen," ujar Hadar, Selasa kemarin.