Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta: Elektabilitas RK-Suswono 34,6 persen Pramono-Rano 38,4 Persen
Hasil survei Litbang Kompas di Pilkada Jakarta menunjukkan elektabilitas paslon Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono bersaing ketat.
Hasil survei Litbang Kompas di Pilkada Jakarta menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono bersaing ketat.
Dikutip dari Kompas, sementara paslon dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, berjarak cukup lebar dengan kedua rival politiknya yakni 3,3 persen.
- Survei PolMark: Dalam 3 Bulan, Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Merosot 9,2% Pram-Doel Meroket
- Unggul Survei Litbang Kompas, Bang Doel Gunakan Sisa Waktu untuk Blusukan
- Survei PPI: 42,6% Pemilih Masih Bimbang Pilih Cagub-Cawagub Jakarta
- Survei LSI soal Tren Elektabilitas Paslon Pilkada Jakarta: RK-Suswono Turun & Pramono-Rano Naik
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Pramono-Rano sebesar 38,3 persen. Capaian itu membuat pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini menduduki puncak persaingan. Sementara Ridwan-Suswono 34,6 persen.
Ketatnya persaingan di antara kedua paslon itu tergambarkan pula dari sisi kadar loyalitas dukungan para pemilihnya. Pramono-Rano dan Ridwan-Suswono sama-sama punya pendukung yang terbilang loyal (strong voter).
Dikatakan loyal lantaran para pemilih menyatakan sudah pasti akan pilihannya, tidak akan berubah hingga pemungutan suara.
Hasil survei menunjukkan, lebih dari dua pertiga bagian pemilih dari kedua paslon terbilang loyal. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian kurang loyal (swing voter) atau yang masih dapat berpindah pilihan hingga saat pemungutan suara mendatang.
Sekalipun kadar loyalitas dukungan pemilih terbilang tinggi, masih berpotensi membuka ruang perubahan. Pasalnya, hasil survei ini juga mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing memperebutkan suara dari kalangan yang belum menjatuhkan pilihan (undecided voter).
Merujuk hasil survei, sejauh ini sekitar tiga perempat bagian pemilih saja yang sudah menyatakan siapa calon yang akan mereka pilih. Sisanya, masih terdapat 23,8 persen pemilih yang belum mengungkapkan paslon pilihannya.
Survei digelar pada 20-25 Oktober 2024, sebulan menjelang pemungutan suara pilkada pada 27 November 2024. Jumlah responden sebanyak 800 orang. Margin of error 3,46 persen.