Tak banyak kata, Ahok datangi rumah Nenek Hindun di Setiabudi
Nenek Hindun ditolak disalatkan di Musala Mu'minuun diduga karena memilih pasangan Ahok-Djarot.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendatangi kediaman Almarhum nenek Hindun binti Raisman (78). Warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan itu ditolak disalatkan di Musala Mu'minuun diduga karena memilih pasangan Ahok-Djarot.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Ahok datang mengenakan kemeja putih dengan garis kotak-kotak biru sekitar pukul 09.05 WIB. Sebelum sampai ke kediaman almarhum, dia sempat menyapa warga sekitar.
Mantan Bupati Belitung Timur itu tampak tidak mengucapkan banyak kata saat memasuki gang menuju kediaman nenek Hindun. Kemudian langsung masuk ke rumah dan duduk bersila sambil berbincang-bincang.
Sayangnya, rekan-rekan media tidak dapat mendengarkan percakapan yang dilakukan Ahok dengan keluarga almarhum nenek Hindun.
Sebelumnya, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya. Awalnya keluarga ingin jenazah disalatkan di Musala Mu'minuun.
"Kata pak ustaznya, percuma enggak ada orang di sini," ujar anak pertama nenek Hindun, Sudarsih menirukan pernyataan Neneng, Jumat (10/3). Neneng merupakan anak bungsu Hindun yang minta izin ke ustaz musala tersebut.
Neneng, imbuh Sudarsih, merasa ada yang janggal atas penolakan tersebut. Sebab, keluarga mereka sebelumnya tak pernah ditolak ketika ingin mensalatkan jenazah di musala tersebut. Hindun meninggal Selasa (7/3) siang lalu.
Menurut Sudarsih, keluarga menduga penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.
Saat itu Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Waktu pas pencoblosan petugas TPS kan datang tuh, kan ibu (Hindun) dapat hak suara memilih. Nah di situ dikasih kertas (surat suara), dibuka di situ terus kelihatan ibu coblos Ahok," cerita Sudarsih.
Ustaz Ahmad Syafii, pengurus jenazah RT setempat menjelaskan duduk perkara kejadiannya. Syafii mengatakan jenazah Hindun tetap disalatkan meski dilakukan di rumah. Alasannya saat itu tidak ada orang yang menggotong jenazah Hindun ke musala.
Kondisi cuaca yang hujan menjadi salah satu faktor kurangnya orang untuk membawa jenazah nenek Hindun ke musala. Dia juga menegaskan adanya kabar jenazah tidak disalatkan karena pendukung Ahok-Djarot adalah tidak benar.
"Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan enggak disalatin, saya yang ngimami, saya yang bantu talqinkan 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal," kata Syafii.
Jenazah Nenek Hindun kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Baca juga:
Ahok minta media tak lagi beritakan kematian Nenek Hindun
147 Spanduk larang salatkan jenazah pro penista agama diturunkan
Polri bisa jerat penyebar spanduk larangan mensalatkan jenazah
MUI ingatkan soal salati jenazah tak dikaitkan dengan urusan politik
Pemprov DKI kirim ambulans bagi jenazah muslim yang ditolak disalati