Tomi kehilangan jempol disabet parang anggota Geng Batres
Tomi, penjaga warnet di Koja menolak memberi uang saat dipalak anggota Geng Bajingan Stres.
Geng Bajingan Stres alias Batres tidak segan-segan melukai korban jika mereka tidak mendapat apa yang mereka inginkan. Ini yang terjadi pada Tomi Sinaga (22), warga Lagoa, Koja, Jakarta Utra. Akibat pengeroyokan yang dilakukan lima orang anggota Batres, lengan kiri Tomi patah dan ibu jarinya hilang.
Kejadian berawal saat Tomi dipalak FN anggota Geng Batres pada 13 Desember lalu. FN memalak Tomi untuk menambah uang beli minuman keras tetapi ditolak Tomi. "Awas lu gue bawa temen-temen gue," kata Tomi menirukan pelaku di Polsek Koja, Jakarta, Rabu (12/3).
Besoknya sekitar pukul 01.00 WIB, Tomi yang menjaga warnet, kedatangan FN bersama empat temannya. Langsung saja, Tomi diseret ke pojok warnet.
"Kepala saya dipukul stik golf dari besi, kepala saya berdarah. Saya lari terus dikejar mereka mau bacok leher saya, saya tahan kena tangan kiri sampai putus jempol saya," cerita Tomi.
Dia ingat betul amarah FN kejadian itu, sampai-sampai FN melayangkan parangnya kepada Tomi. "Saat itu teman-teman di warnet enggak ada yang berani. Mereka bawa senjata semua. Pas saya berdarah dan mereka pergi pakai motor baru teman-teman tolong dan bawa ke RS Koja," kata Tomi.
Tomi berharap penangkapan ini membuat daerahnya aman dan pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kalau saya bisa saya mau balikin ke mereka tapi tuhan maha adil mereka harus dihukum seadil-adilnya," ujarnya.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja. Lima orang dari komplotan bernama Batres (Bajingan Stress) dan Uka City ditangkap pada dini hari kemarin di berbagai tempat.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3).
Dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.