Update Banjir Jakarta Rabu Sore: 6 RT dan 5 Ruas Jalan Tergenang
Sebagai penanganan banjir, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Gulkarmat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat per pukul 18.00 WIB ini ada 6 Rukun Tetangga (RT) dan 5 ruas jalan yang tergenang di sejumlah wilayah di Ibu Kota.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 2 RT dan 3 ruas jalan tergenang, saat ini menjadi 6 RT atau 0,020 persen dari 30.470 RT dan 5 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata BPBD DKI Jakarta dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Sebagai penanganan banjir, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Gulkarmat.
Adapun dinas terkat ditugaskan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan pun ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.
Kendati demikian, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Adapun data wilayah terdampak yang masih tergenang adalah sebagai berikut:
Jakarta Timur terdapat 2 RT yang terdiri dari:
Kampung Melayu
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 15-20 cm
- Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Jakarta Barat terdapat 4 RT yang terdiri dari:
Tegal Alur
- Jumlah: 4 RT
- Ketinggian: 30 cm
- Penyebab: curah hujan tinggi
Jalan tergenang terdapat di 5 ruas jalan, antara lain sebagai berikut:
1. Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Ketinggian: 20 cm
2. Jalan Menceng raya, depan SDN 02 Tegal Alur, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Ketinggian: 25 cm
3. Jalan Prepedan Raya RT001/RW013, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Ketinggian: 30 cm
4. Jalan Raya Bekasi (Halte busway Csakung Cilincing), Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur. Ketinggian: 10 cm
5. Jalan Agung Karya VI, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ketinggian: 10 cm
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/ray)