Wagub DKI Minta Pusat Bantu Faskes Botabek Ringankan Beban Okupansi RS di Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya secara intens berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar turut membantu dalam penanganan okupansi rumah sakit rujukan Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI meminta agar pemerintah pusat turut mendukung fasilitas kesehatan di kota-kota penyangga ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya secara intens berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar turut membantu dalam penanganan okupansi rumah sakit rujukan Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI meminta agar pemerintah pusat turut mendukung fasilitas kesehatan di kota-kota penyangga ibu kota.
"Tadi juga saya bertelepon dengan pak Menko mudah-mudahan ada penambahan nanti di daerah Botabek (Bogor Tangerang Bekasi). Jadi pemerintah pusat akan membantu, mudah-mudahan meningkatkan kapasitas kemampuan dari daerah-daerah di luar Jakarta, apakah rumah sakitnya, tenaga kesehatannya, tempat tidurnya, ICU dan sebagainya itu harapan kami," ujar Riza saat mengunjungi TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Riza menjelaskan, permintaan ini bukan tanpa sebab. Okupansi rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta mencapai 80 persen. Dari persentase tersebut, 24-30 persen merupakan pasien rawat Covid-19 non-DKI.
Jika pasien yang dirawat hanya pasien ber-KTP Jakarta, Riza mengatakan okupansi rumah sakit berkisar 60 persen. Namun, ia menegaskan, fasilitas kesehatan di DKI terbuka untuk seluruh warga tanpa memilah kependudukan.
"Selama ini kami melayani menampung tidak kurang dari 24 persen bahkan bisa 28-30 persen pasien non-Jakarta, mudah-mudahan ke depan dengan dukungan dari pemerintah pusat yang akan membantu daerah Botabek di luar Jakarta nanti bisa tertampung di daerah masing-masing," harap Riza.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia meminta rumah sakit di Indonesia dengan keterpakaian tempat tidur lebih dari 60 persen untuk berhati-hati. Sebab, keterpakaian tempat tidur di atas 60 persen bisa mengakibatkan rumah sakit kolaps atau stagnasi.
"Kalau bisa angka yang mencapai 60 persen ke atas itu harus hati-hati," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/1).
Dia menyebut, ada 10 provinsi di Indonesia yang mencatat keterpakaian tempat tidur rumah sakit di atas 60 persen. Yakni, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Lampung dan Jawa Tengah.
Selain 10 provinsi tersebut, ada beberapa provinsi lain di Indonesia yang memiliki keterpakaian tempat tidur rumah sakit mendekati 60 persen. Misalnya, Bali.
"Adapun yang sudah hampir-hampir Bali. Sudah mulai mengkhawartirkan," ujarnya.
Lia menjelaskan, standar aman keterpakaian tempat tidur rumah sakit berada di angka 50 persen. Pada angka tersebut, rumah sakit masih bisa menerima pasien yang masuk.
Namun, jika keterpakaian tempat tidur lebih dari 50 persen atau 60 persen, kondisi rumah sakit tersebut mulai mengkhawatirkan.
"Kalau (keterpakaian rumah sakit) 60 persen juga sudah meningkat tapi oke lah masih bisa tambah pasien baru. Tapi kalau sudah kayak 85 persen susah banget mau memindahkan," kata dia.
Tingginya keterpakaian rumah sakit di beberapa provinsi di Indonesia akibat pasien Covid-19. Sejak akhir 2020, keterpakaian rumah sakit di Indonesia meningkat drastis. Seiring dengan kasus positif Covid-19 yang meningkat tajam.
Berangkat dari situasi itu, Lia mengajak masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna menekan laju penularan Covid-19. Dia menegaskan, mematuhi protokol kesehatan merupakan kunci menurunkan keterpakaian rumah sakit di Tanah Air.
"Jangan sampai lah angka (kasus Covid-19) itu naik terus. Salah satunya pengendalian diri dari masyarakat. Itu yang sangat membantu rumah sakit," tutupnya.
Baca juga:
Imbas Covid-19, Rupiah Sempat Melemah Hingga Rp 16.575 per USD di 2020
Pemkot Solo Siapkan Anggaran Rp 3 Miliar untuk Vaksinasi Covid-19
TPU Rorotan Siap Dipakai Minggu Depan, Mampu Tampung 1.500 Petak Makam
Evaluasi PPKM: Kasus Kematian Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali Menurun
Mendag Lutfi: Ekonomi RI Kini Kalau Diibaratkan Lari Marathon Lagi Terkilir Kakinya
Wagub DKI Targetkan 17.100 Petak Makam Khusus Covid-19 di Februari 2021