5 Fakta Menarik Gudeg Yu Djum, Kuliner Legendaris di Jogja yang Terus Berinovasi
Gudeg Yu Djum adalah salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta. Gudeg Yu Djum tetap eksis di tengah tumbuhnya bisnis kuliner di kota pelajar Yogyakarta dengan melakukan beragam inovasi rasa.
Gudeg Yu Djum adalah salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta. Pendirinya Djuwariyah, sudah merintis usahanya sejak tahun 1950.
Waktu itu Ia masih berusia 17 tahun. Sempat mengalami jatuh bangun dalam usahanya, kini Gudeg Yu Djum menjadi salah satu gudeg legendaris di Yogyakarta
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Dalam membangun usahanya, Djuwariyah dikenal sebagai seorang pekerja keras yang pantang menyerah. Bahkan, saat usianya sudah menginjak 85 tahun, Ia tetap ingin bekerja di warung.
Djuwariyah meninggal pada tahun 2016 saat usianya menginjak 87 tahun. Wafatnya Yu Djum, bukan berarti usaha kulinernya berhenti.
Nama Gudeg Yu Djum yang sudah besar kemudian diteruskan oleh anak-anaknya. Berikut 5 fakta menarik Gudeg Yu Djum yang tetap eksis di tengah tumbuhnya bisnis kuliner di kota pelajar Yogyakarta.
Mewarisi Racikan Sang Ibu
2020 liputan6.com
Resep masakan Gudeg Yu Djum ternyata pertama kali diracik oleh ibunya. Atas bekal resep itu, Yu Djum kemudian mulai membuat sendiri gudegnya yang kemudian Ia jual bersama sang suami.
Setelah dua tahun berjualan keliling, Ia dan suami bisa mengumpulkan dana untuk membeli sebuah rumah di daerah Mbarek, Karang Asem, Depok, Sleman sebagai tempatnya berjualan hingga saat ini.
Suami Jago Masak
istimewa
Suami Yu Djum, Suwandi Dharmosuwarno, adalah seorang pria yang jago masak. Dalam kisah sukses Gudeng Yu Djum, peran Suwandi jarang diekspos. Padahal dulu dialah yang memasak gudegnya, sementara Yu Djum yang menjualnya.
Sebelum ikut membantu berjualan gudeg, Suwandi adalah seorang tentara yang pintar memasak. "Mbah kakung dulunya tentara yang ternyata juga pintar memasak. Bisa dibilang beliaulah yang berada di balik dapur Gudeg Yu Djum," ujar Sigit Alfianto, cucu pertama Yu Djum dilansir Merdeka.com pada Selasa (15/11/2016).
Dimasak Menggunakan Kayu Bakar
iStock
Dilansir dari Brilio.net (22/2), Gudeg Yu Djum masih dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar. Cara ini sebenarnya membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dimasak menggunakan kompor. Namun cara ini harus dilakukan agar bisa mempertahankan kualitas rasa dari awal berdiri bisnis itu hingga sekarang.
Berbisnis dengan Hati
2016 Merdeka.com
Menurut Citra Anyndito, Manager Operasional Gudeg Yu Djum, menjalankan bisnis kuliner ini harus menggunakan hati. "Kalau pakai passion dan hati nanti hasilnya bakal maksimal. Hal inilah yang terlihat di usaha milik Gudeg Yu Djum ini," ujar Citra.
Citra menambahkan, kalau bisnis tersebut dilakukan dengan hati, maka hasilnya akan menjadi lebih baik. "Misalnya kalau tempat ini kotor. Orang yang melakukan dengan hati ia akan langsung membersihkan tanpa disuruh, bukan malah membiarkan saja," jelas Citra.
Terus Berinovasi
Shutterstock
Dalam menjalankan sebuah bisnis kuliner, inovasi harus selalu dilakukan. Hal ini penting agar tetap bisa bersaing di tengah banyak tumbuhnya bisnis kuliner. Para pengelola Gudeg Yu Djum juga menyadari akan hal tersebut.
Oleh karena itu, Gudeg Yu Djum membuat inovasi gudeg kaleng. Dengan dimasukkan ke dalam kaleng, makanan itu akan menjadi tahan lama dengan masa expired mencapai satu tahun.
Menurut Citra, gudeg kaleng memiliki 7 varian rasa. Untuk menyasar target pasar baru yaitu kaum millennial, Gudeg Yu Djum menciptakan varian rasa baru yaitu gudeg mercon. "Kita buat inovasi berbeda karena sekarang ini zamannya serba Instagram. Kita buat gudeg mercon karena millennial suka yang pedas. Responnya cukup bagus," kata Citra.