7 Gangguan Mental pada Anak yang Sering Terjadi, Kenali Gejalanya
Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis gangguan mental pada anak yang sering terjadi. Mulai dari gangguan kecemasan, ADHD, autisme, hingga skizofrenia . Di sini, orang tua mempunyai peranan yang besar dalam mengawasi dan memperhatikan perkembangan anak. Termasuk ketika anak menunjukkan berbagai sikap dan perilaku yang
Gangguan mental merupakan salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Gangguan mental dapat terjadi pada siapa saja, terutama bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mental, tentu mempunyai risiko yang lebih tinggi. Bahkan bukan hanya orang dewasa, gangguan mental juga bisa terjadi pada anak-anak.
Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis gangguan mental pada anak yang sering terjadi. Mulai dari gangguan kecemasan, ADHD, autisme, hingga skizofrenia . Di sini, orang tua mempunyai peranan yang besar dalam mengawasi dan memperhatikan perkembangan anak. Termasuk ketika anak menunjukkan berbagai sikap dan perilaku yang mengarah pada gejala gangguan mental tertentu.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Kenapa menjaga mental health itu penting? Sebab, kesehatan mental pada akhirnya juga akan mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
Selain mengetahui jenisnya, Anda juga perlu memahami gejala apa saja yang sering muncul. Di sini, orang tua dituntut untuk peka terhadap terhadap segala perubahan yang terjadi pada anak. Semakin terdeteksi lebih dini, Anda bisa segera membawa anak pada profesional untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Ini merupakan satu-satunya cara untuk mencegah kondisi gangguan mental pada anak yang semakin parah.
Lalu, apa saja gejala gangguan mental pada anak yang perlu diperhatikan, dan faktor apa yang berkontribusi menjadi penyebab gangguan ini. Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum beberapa jenis gangguan mental pada anak, gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya, perlu Anda ketahui.
Jenis Gangguan Mental pada Anak
1.racgp.org.au
Seperti dikatakan sebelumnya, gangguan mental dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis gangguan mental pada anak yang umum terjadi. Mulai dari gangguan kecemasan, ADHD, autisme, gangguan makan, hingga gangguan persepsi skizofrenia.
Masing-masing gangguan mental pada anak ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga dengan faktor penyebabnya. Berikut beberapa jenis gangguan mental pada anak yang perlu diwaspadai:
- Gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pada anak-anak adalah ketakutan, kekhawatiran, atau kecemasan yang terus-menerus yang mengganggu kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam permainan, sekolah, atau situasi sosial sesuai dengan usia. Diagnosis yang umum terjadi termasuk kecemasan sosial, kecemasan umum dan gangguan obsesif-kompulsif.
- Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD). Dibandingkan dengan kebanyakan anak pada usia yang sama, anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan perhatian, perilaku impulsif, hiperaktif atau juga kombinasi dari beberapa masalah ini.
- Gangguan spektrum autisme (ASD). Gangguan spektrum autisme adalah kondisi neurologis yang muncul pada anak usia dini, biasanya sebelum usia 3 tahun. Meskipun tingkat keparahan ASD bervariasi, anak dengan gangguan ini mengalami kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
- Gangguan Makan. Gangguan makan didefinisikan sebagai perhatian pada bentuk tubuh ideal, pemikiran yang tidak teratur tentang berat badan serta penurunan berat badan, dan kebiasaan makan dan diet yang tidak aman. Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan, dapat mengakibatkan disfungsi emosional dan sosial serta komplikasi fisik yang mengancam jiwa.
- Depresi dan gangguan mood lainnya. Depresi adalah perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus yang mengganggu kemampuan anak untuk berfungsi di sekolah dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, ada pula bipolar, yaitu gangguan yang menghasilkan perubahan suasana hati yang ekstrem antara depresi dan emosi atau perilaku ekstrem yang mungkin tidak terjaga, berisiko, atau tidak aman.
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD). PTSD adalah tekanan emosional yang berkepanjangan, kecemasan, kenangan menyedihkan, mimpi buruk dan perilaku mengganggu dalam menanggapi kekerasan, pelecehan, cedera atau peristiwa traumatis lainnya.
- Skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan persepsi dan pikiran yang menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan realitas (psikosis). Paling sering muncul di akhir remaja hingga usia 20-an, skizofrenia menghasilkan halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang tidak teratur.
Tanda-Tanda Peringatan
Setelah mengetahui beberapa jenis gangguan mental pada anak, hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah tanda-tanda peringatan. Dalam hal ini, orang tua harus peka dalam melihat perubahan anak, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada gangguan mental.
Berikut beberapa tanda peringatan gangguan mental pada anak yang perlu diperhatikan:
- Kesedihan yang terus-menerus, hingga dua minggu atau lebih
- Menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial
- Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri
- Berbicara tentang kematian atau bunuh diri
- Ledakan atau iritabilitas yang ekstrem
- Perilaku di luar kendali yang dapat berbahaya
- Perubahan drastis dalam suasana hati, perilaku, atau kepribadian
- Perubahan kebiasaan makan
- Kehilangan berat badan
- Sulit tidur
- Sering sakit kepala atau sakit perut
- Sulit berkonsentrasi
- Perubahan prestasi akademik
- Menghindari atau bolos sekolah
Cara Mengatasi Anak dengan Gangguan Mental
©Shutterstock.com/ Ilike
Setelah mengetahui jenis dan tanda peringatan, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk membantu anak yang menderita gangguan mental. Pertama yan harus dilakukan, orang tua perlu memeriksakan anak pada dokter atau profesional seperti psikolog untuk memastikan kondisi kesehatan mental anak.
Jika anak terbukti menderita gangguan mental, maka segera dapatkan penanganan yang tepat untuk membantu mengontrol gejala dan mencegah kondisi yang lebih buruk. Berikut beberapa penanganan gangguan mental pada anak yang bisa dilakukan:
- Psikoterapi. Psikoterapi, juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku, adalah cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan berbicara dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Dengan anak kecil, psikoterapi dapat melakukan terapi dan pendekatan melalui permainan, serta berbicara tentang apa yang terjadi saat bermain. Selama psikoterapi dilakukan, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.
- Pengobatan. Dokter anak atau profesional kesehatan mental dapat merekomendasikan obat, seperti stimulan, antidepresan, obat anti-kecemasan, antipsikotik atau penstabil suasana hati, sebagai bagian dari rencana perawatan. Dokter akan menjelaskan risiko, efek samping dan manfaat pengobatan obat yang berguna untuk membantu penyembuhan.
Selain beberapa cara tersebut, orang tua juga dapat membantu anak yang memiliki gangguan mental dengan melakukan beberapa hal, seperti:
- Pelajari tentang gangguan mental yang diderita anak.
- Pertimbangkan konseling keluarga yang melibatkan semua anggota sebagai mitra dalam rencana perawatan.
- Mintalah nasihat dari ahli kesehatan mental anak tentang bagaimana cara menanggapi anak dan menangani perilaku yang sulit.
- Mendaftar dalam program pelatihan orang tua, terutama yang dirancang untuk orang tua dari anak-anak dengan penyakit mental.
- Jelajahi teknik manajemen stres untuk membantu Anda merespons dengan tenang.
- Carilah cara untuk bersantai dan bersenang-senang dengan anak.
- Pujilah kekuatan dan kemampuan anak Anda.
- Bekerjasamalah dengan sekolah anak Anda untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.