7 Hadist Kebersihan dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Menjaga kebersihan merupakan salah satu anjuran utama dalam ajaran Islam.
Menjaga kebersihan merupakan salah satu anjuran utama dalam ajaran Islam.
7 Hadist Kebersihan dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Rasulullah pun telah mengajarkan umat muslim untuk memperhasikan kebersihan dengan baik. Hal ini tercermin dalam tindakan yang selalu dicontohkan oleh Rasulullah. Seperti rajin bersuci dengan wudhu hingga bersiwak atau membersihkan gigi.
Selain itu, anjuran kebersihan juga dijelaskan dalam berbagai macam hadist. Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui beberapa hadist kebersihan dalam Islam. Dengan mengetahui hadist ini, Anda bisa lebih menyadari bahwa kebersihan adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Selain hadist kebersihan dalam Islam, akan dijelaskan pula pentingnya menjaga kebersihan menurut Islam serta cara menjaga kebersihan yang dianjurkan dalam Islam. Berikut kami rangkum penjelasannya, bisa disimak.
Hadist Kebersihan dalam Islam
Pertama, akan dijelaskan beberapa hadist kebersihan dalam Islam, yaitu sebagai berikut:
-
Apa yang dimaksud dengan kebersihan dalam hadis? Kebersihan, menurut bahasa artinya kebersihan atau bersih dari berbagai kotoran, baik yang bersifat hissiyah (nyata), seperti najis berupa air seni dan yang selainnya, maupun yang bersifat maknawiyah, seperti aib dan perbuatan maksiat.
-
Kapan sholat hadiah dikerjakan? Sholat hadiah adalah ibadah yang dilakukan sebanyak dua rakaat dan dilaksanakan di antara waktu magrib dan isya’.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Bagaimana cara menilai keshahihan hadits? Metode sanad dan matan adalah dua cara yang digunakan untuk menilai keshahihan hadis. Sanad adalah rangkaian periwayat yang menyampaikan hadis dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan matan adalah isi atau teks hadis itu sendiri.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan sebuah Hadis dianggap sah? Menurut Ta'rif Muhadditsin, suatu hadis bisa dikatakan shahih apabila telah memenuhi lima syarat penting berikut: Sanadnya Bersambung Periwayat Bersifat Adil Perawi Bersifat Dhabit Tidak Tanggal atau Syadz Terhindar dari 'Illat
Hadist Kebersihan Secara Umum:
"Kesucian itu adalah setengah dari iman." (HR Muslim).
"Hati-hatilah terhadap dua perkara yang menyebabkan pelakunya dilaknat Para sahabat bertanya, 'Apakah dua perkara penyebab laknat orang itu wahai Rasulullah?' Rasulullah saw. menjawab, Yaitu orang yang buang air besar di jalan tempat orang lewat atau di naungan tempat orang singgah untuk beristirahat atau duduk-duduk'." (HR. Muslim)
“Bersuci adalah setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi, salat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran adalah sinar, dan Al-Qur'an adalah hujjah untuk amal kebaikanmu dan hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap manusia adalah berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya sehingga membebaskannya atau menghancurkannya (HR. Muslim nomor 328).
Hadist Kebersihan Lingkungan:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu." (HR. At- Tirmidzi)
Hadist Kebersihan di Tempat Ibadah:
"Bahwsanya Rasulullah SAW bersabda, 'Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah Swt. berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya'." (HR. Bukhari)
Hadist Kebersihan Tentang Wudu:
"Apabila salah seorang dari kalian bangun tidur maka cucilah tangannya sebelum memasukkan tangan ke tempat air wudunya. Sesungguhnya dia tidak mengetahui di mana tangannya bermalam." (HR. Muslim: 269)
Hadist Kebersihan Badan:
"Kalau saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali salat." (HR. Al- Bukhari: 887 dan Muslim: 452)
Pentingnya Menjaga Kebersihan
Setelah mengetahui hadist kebersihan dalam Islam, berikutnya akan dijelaskan pentingnya menjaga kebersihan.
Kebersihan dan kesehatan merupakan bagian integral dari ajaran Islam, dan Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Dalam Islam, menjaga kebersihan adalah bagian dari ibadah. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa "kebersihan adalah separuh dari iman" (HR. Muslim). Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan baik dan terhindar dari penyakit.
Tautan antara kebersihan dan ibadah juga terdapat dalam praktik ibadah harian umat Islam, seperti shalat, wudhu, dan mandi junub. Semua praktik ibadah ini memerlukan kebersihan tubuh dan lingkungan sekitarnya.
Cara Menjaga Kebersihan
Setelah mengetahui hadist kebersihan dalam Islam, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara menjaga kebersihan.
Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan dan kesucian dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa ajaran dan praktik dalam Islam yang berkaitan dengan menjaga kebersihan:
1. Wudhu Sebelum Shalat: Sebelum melaksanakan shalat, seorang Muslim diwajibkan untuk melakukan wudhu. Wudhu mencakup mencuci wajah, tangan, lengan, kepala, dan kaki. Hal ini tidak hanya membersihkan tubuh fisik, tetapi juga menjadi persiapan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Menggunakan Tisu atau Batu Air Setelah Buang Air Besar: Setelah buang air besar, Muslim disarankan untuk menggunakan air atau tisu untuk membersihkan diri. Ini disebut dengan istinja. Kebersihan ini dianggap penting untuk menjaga kesucian tubuh dan persiapannya dalam menjalani ibadah.
3. Membersihkan Mulut dan Gigi: Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan untuk membersihkan mulut dan gigi, terutama sebelum melaksanakan shalat. Beliau juga menggunakan miswak (gigi kayu) sebagai sarana membersihkan mulut.
4. Menjaga Kebersihan Pakaian: Islam mendorong umatnya untuk selalu menjaga kebersihan pakaian. Pakaian yang bersih dan rapi dianggap mencerminkan tata krama dan kesucian.
5. Menjaga Kebersihan Rumah: Menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan teratur adalah nilai yang dianjurkan dalam Islam. Membersihkan rumah juga dianggap sebagai ibadah yang dapat mendatangkan berkah.
6. Menjaga Kebersihan Tempat Ibadah: Tempat-tempat ibadah, seperti masjid, diharapkan selalu dalam keadaan bersih dan suci. Menjaga kebersihan tempat ibadah adalah tanggung jawab umat Muslim.
7. Penggunaan Air Bersih: Islam menekankan penggunaan air bersih dan tata cara membersihkan diri dengan benar. Rasulullah SAW sering menunjukkan cara-cara yang baik dalam menggunakan air untuk membersihkan diri.
8. Membersihkan Diri dari Kotoran: Islam mengajarkan untuk menjauhi kotoran dan najis. Umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi hal-hal yang dapat mencemari kesucian diri, seperti kontak dengan darah haid atau nifas.
9. Bersuci dari Hadats: Hadats adalah keadaan yang membuat seseorang tidak bisa melaksanakan ibadah tertentu tanpa bersuci terlebih dahulu. Islam mengajarkan cara-cara bersuci dari hadats, seperti mandi junub setelah hubungan suami istri.
10. Penyucian Jenazah Sebelum Pemakaman: Sebelum jenazah dimakamkan, tubuhnya harus disucikan dengan cara membersihkan dan mengkafani sesuai tata cara yang telah diajarkan.