Bangkitkan Pariwisata dan UMKM, Organisasi Travel di Jogja Adakan Acara Ini
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) DIY menggelar acara “Asita Jogja Travel Fair” yang digelar di Jogja City Mall (JCM) pada tanggal 21-23 Oktober 2022. Tak hanya sebagai ajang pemasaran, pameran itu juga menjadi momentum kebangkitan dunia pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selama masa pandemi COVID-19, sektor pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpuruk. Padahal selama ini sektor pariwisata merupakan penopang utama perekonomian DIY.
Begitu kondisi penyebaran COVID-19 mulai membaik dan kebijakan pelonggaran diberlakukan, berbagai acara digelar untuk membangkitkan kembali sektor perekonomian. Dalam kesempatan ini, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) DIY menggelar acara “Asita Jogja Travel Fair” yang digelar di Jogja City Mall (JCM) pada tanggal 21-23 Oktober 2022.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Komunikasi Asita DIY, Fachri Herkusuma mengatakan, acara ini diikuti 24 seller baik dari DIY maupun luar DIY. Mereka terdiri dari perusahaan yang bergerak di asuransi perjalanan, biro perjalanan wisata, restoran, hotel, destinasi wisata, event organizer, serta ada pula dari produk-produk UMKM.
“Harapannya dengan acara ini bisa membangkitkan pariwisata lagi di Jogja dan sekitarnya,” kata Fachri.
Momentum Kebangkitan
©Merdeka.com/Shani Rasyid
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan bahwa digelarnya Asita Jogja Travel Fair bisa dijadikan momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di DIY. Bagi Singgih, adanya acara tersebut bisa menjadi wadah bertemunya wisatawan dengan seller yaitu para pelaku wisata di DIY.
“Tentu paket-paket wisata yang ditawarkan di sini adalah paket wisata yang sudah di-update. Disesuakian dengan kondisi pandemi maupun setelah pandemi yang sekarang ini lebih personalize, customize, dan small in size. Seperti private tour. Selain itu acara ini bisa mendorong keyakinan dari para ‘seller’ bahwa Jogja siap untuk dikunjungi,” kata Singgih saat ditemui Merdeka.com pada Jumat (21/10) di sela pembukaan acara Asita Jogja Travel Fair.
Singgih menambahkan, selama masa pandemi ini Dinas Pariwisata DIY telah melakukan banyak hal untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata.
“Pemerintah menyediakan regulasi. Ada SOP yang dibuat secara bersama-sama untuk digunakan secara bersama-sama pula. Kita juga masuk di sektor pariwisata bagaimana menyediakan sarana dan prasarana kesehatan. Lalu kami juga membuat sertifikasi CHSE. Itu dalam rangka walaupun di masa pandemi, aktivitas pariwisata jalan, dan mereka aman. Karena SOP-nya jelas, sarana dan prasarana mendukung, serta SDM-nya sudah kita latih agar siap melayani wisatawan,” terangnya.
Bentuk Tanggung Jawab Sosial
©Merdeka.com/Shani Rasyid
Salah satu perusahaan yang ikut di acara Asia Jogja Travel Fair adalah CPM Komunikasi Yogyakarta. Dalam praktiknya, perusahaan CPM Komunikasi mengelola kegiatan seperti outbound, perjalanan wisata, dan juga pelatihan.
Eri Indrawan selaku Owner CPM Komunikasi mengatakan ia mengikutsertakan perusahaannya dalam acara tersebut untuk menjalin relasi dengan pihak-pihak yang terkait pariwisata, selain juga untuk melakukan pemasaran langsung pada konsumen.
“Apalagi Asita merupakan organisasi pariwisata tertua. Harapannya bisa ikut mendongkrak usaha kami,” ujar Eri.
Eri mengatakan, dalam acara tersebut, pihaknya juga ikut mengenalkan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM yang ada di DIY harus diikutsertakan dalam membangkitkan sektor pariwisata. Apalagi di saat kegiatan pariwisata itu, para pelaku UMKM bisa ikut mengenalkan produk mereka pada wisatawan.
“Kami juga menggandeng teman-teman UMKM sebagai tanggung jawab sosial. Harapannya produk-produk dari teman-teman UMKM ini juga bisa ikut terangkat dan terbawa agar terpengaruh pada penjualan produk-produk ini,” kata Eri.
Harapan Pelaku UMKM
©Merdeka.com/Shani Rasyid
Dalam acara itu, Eri mengajak beberapa UMKM yang selama ini menjalin relasi dengannya, salah satunya adalah Dapoer Amanah. Neni Ridarineni selaku Owner Dapoer Amanah mengenalkan dua produk andalan yaitu Khamir Kentang dan Sirup Bunga Telang.
Ia mengatakan, selama ini penjualan produk-produknya dilakukan lewat banyak cara seperti melalui Pre Order (PO), lewat relasi pertemanan, getok tular, online, dan juga dengan mengikuti berbagai pameran. Selain mengenalkan produk, dengan mengikuti pameran “Asita Jogja Travel Fair” dia juga berharap bisa menjalin relasi dengan UMKM lainnya.
“Awalnya saya ikut acara ini karena diajak. Sekalian promosi produk, diharapkan bisa mendatangkan pembeli dari tamu-tamu travel. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih pada CPM Komunikasi telah memberi kesempatan pada produk saya untuk ikut acara ini,” pungkas Neni.