UGR Diduga Belum Cair, Rumah Ini Berdiri Sendiri di Atas Proyek Tol Jogja-Bawen
Pembangunan tol Jogja-Bawen terus menunjukkan perkembangan. Namun di tengah-tengah proyek tol tersebut, ternyata ada beberapa rumah yang masih tetap berdiri. Lalu seperti apa kondisi rumah tersebut?
Pembangunan tol Jogja-Bawen terus menunjukkan perkembangan. Di daerah Sleman, tiang-tiang beton sudah berdiri, tanda akan dibangun tol layang. Jalan tol nantinya akan melintas di atas Selokan Mataram.
Namun di tengah-tengah proyek tol Jogja-Bawen tersebut, ternyata ada beberapa rumah yang masih tetap berdiri. Salah satunya adalah rumah yang berada di Kelurahan Banyurejo, Tempel, Sleman.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Lalu seperti apa kondisi rumah tersebut? Berikut selengkapnya:
Dibangun di Atas Selokan Mataram
©YouTube/KakaTV
Lokasi rumah itu berada di Kelurahan Banyurejo, Tempel, Sleman. Letaknya persis berada di samping Selokan Mataram.
Sementara itu proyek tol tersebut akan melintas di atas Selokan Mataram. Selain rumah tersebut, bangunan di depannya yaitu SMP Negeri 2 Tempel separuhnya akan terdampak pembangunan tol.
“Di sini ternyata sudah ramai pengerjaan, sudah banyak tiang-tiang penyangga yang nantinya jalan tol ini akan melayang di atas Selokan Mataram ini sedulur,” kata Bagus Ariyanto dari kanal YouTube KakaTV, dikutip pada Minggu (28/5).
Nekat Berdiri di Tengah Proyek
©YouTube/KakaTV
Di tengah proyek tersebut, ada bangunan rumah yang masih berdiri. Rumah itu berdiri memanjang ke belakang. Tampak pintu rumah itu ditutup rapat seperti sudah ditinggal penghuninya.
“Tadi saya sempat tanya-tanya ke warga. Infonya rumah ini UGR-nya belum cair jadi belum dibongkar. Pemiliknya tinggal di Dusun Klatakan. Cuma saya belum ketemu langsung dengan pemilik rumah ini,” kata Bagus.
Komentar Warganet
©YouTube/KakaTV
Video yang pertama kali diunggah kanal YouTube KakaTV itu kemudian diunggah ulang di akun Twitter @merapi_uncover. Di akut Twitter tersebut, video itu viral dan mengundang beragam komentar warganet.
“Yang pernah kubaca tetap dibayar sesuai penawaran tertinggi. Ada prosesnya sampai nanti duitnya dikasih di pengadilan. Si pemilik bisa lanjut ambil kapanpun atau sudah menyerah,” tulis @nirwanalamsl.
“Katanya di dalam rumah ini ada pusakanya yang gak mau dipindah,” tulis @aditdoodleman.
“Tempat saya sama teman-teman kumpul pas SMP sepulang sekolah menunggu jemputan. Banyak kenangan di situ,” tulis @Firdhaaputri.