Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Beberapa proyek pemerintah terkadang memberi dampak yang merugikan bagi warga sekitar. Hal inilah yang terjadi di Kompleks Perumahan Graha Aria Bima, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah ambruk? Tampak rumah yang langsung ambruk tak tersisa. Kondisinya pun begitu parah.
-
Bagaimana penampakan rumah? Bangunan semi permanen ini berukuran sedang, terkesan seperti minimalis. Rumah dengan tipe seperti ini sangat cocok bagi penghuni keluarga kecil.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Dimana saja jalur kereta api terdampak banjir di Semarang? Ia mengatakan beberapa titik yang terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, petak Jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak Jalan Mangkang-Kaliwungu.
Sebanyak tujuh dari 26 rumah di sana rusak berat akibat penurunan tanah atau amblesnya tanah yang menjadi pijakan rumah-rumah itu.
Diduga amblesnya tanah di sana disebabkan dari dampak proyek pemeliharaan jembatan tol Banyumanik-Ungaran. Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
Kerusakan itu terjadi pada bangunan rumah. Bahkan satu rumah sudah rata dengan tanah dan ditinggal oleh pemiliknya.
Para warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah memilih untuk mengungsi. Mereka menyewa rumah di sekitar lingkungan yang sama.
Selain rumah, jalan perumahan juga ambles sedalam tiga meter dan tidak bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor apalagi mobil.
“Rumah saya yang di pojok sendiri kan kalau pas ditempati tiba-tiba ambles kan kita takut. Karena kesadaran sendiri, pokoknya saya harus pindah nggak mau tahu bagaimana caranya. Terus pihak pengelola perumahan ini kasih kami Rp500.000 per bulan. Setelah tiga bulan selesai, nggak ada komunikasi lagi. Ya sudah kita putus asa,”
kata Swastika, salah satu warga yang rumahnya rusak akibat proyek tersebut, mengutip YouTube SCTV - Indosiar Jateng.
Hingga saat ini warga selalu khawatir dengan kondisi rumah mereka. Mereka pun telah mengadu kepada DPRD Kabupaten Semarang terkait kompensasi yang dijanjikan PT TMJ selaku operator Jalan Tol Semarang-Ungaran.
“Proyek ini terbagi dua, tahun 2020 dan tahun 2022. Tahun 2020 adalah pelaksanaan adikarya, dan tahun 2022 adalah pelaksana brantas. Karena tahun 2016-2020 baik-baik saja walaupun tanah di sini tanah gerak. Janjinya mereka akan merealisasikan dalam jangka waktu 1,5 bulan. Entah itu perbaikan atau kompensasi. Tapi sekarang sudah empat bulan tidak ada titik terang sama sekali,” kata Sri Setyowati, salah satu warga penghuni perumahan itu, dikutip dari kanal YouTube SCTV-Indosiar Jateng pada Kamis (6/6).
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, mengatakan PT Trans Marga Jateng (TMJ) harus segera merealisasikan kompensasi yang dijanjikan kepada warga Perumahan Graha Ariabima.
Selain itu, fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki dalam waktu singkat.
“Jadi pembangunan tidak harus mengorbankan hak-hak masyarakat yang ada di sekitar,” kata Bondan dikutip dari kanal YouTube Liputan6.