Gagal Menang di Pilpres dan Batal Ikut Pilkada DKI Jakarta, Begini Keseruan Anies Baswedan Keliling Kampus Ajak Mahasiswa Kawal Demokrasi
Ia merasa bersyukur ternyata masih banyak orang yang peduli dengan nasib demokrasi di Indonesia
Akhir-akhir ini, sosok Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat sorotan. Pasalnya dia gagal menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan gagal pula mencalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta.
Padahal sebelum proses pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, ia intens berkomunikasi dengan para petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berpeluang besar untuk kembali mencalonkan diri. Sayangnya PDIP lebih memilih untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029 kelak.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Kenapa Anies Baswedan menjadi target berita bohong? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Apa klaim yang beredar terkait Anies Baswedan dan JIS? Beredar video yang mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Tak ingin berlarut-larut meratapi nasib, Anies lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan berkeliling kampus menyapa mahasiswa. Baginya, mahasiswa punya tugas penting untuk mengawal demokrasi di negeri ini.
Berikut selengkapnya:
Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda
Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk “Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital”. Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.
Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan.
“Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi,” kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
- Anies Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Sekjen PDIP Sentil Ada Calon yang Diusung Karena Anak Pejabat
- Anies Bisa Maju Pilkada Usai MK Ubah Aturan, RK: Makin Banyak Gagasan dan Solusi, Warga Jakarta Diuntungkan
- Dukcapil Buka Suara Terkait KTP Dua Putra Anies Baswedan Dicatut Dukung Calon Independen Pilgub Jakarta Dharma Pongrekun
- Beri Dukungan di Pilpres, Ini Kata JK Soal Kabar Anies Maju Pilkada DKI Jakarta
Delapan Kekuatan Anak Muda
Menurut Anies, anak muda memiliki delapan kekuatan dalam melawan kebohongan dan mengawal demokrasi. Pertama, kata Anies, anak muda memiliki jangkauan yang luas. Kedua, anak muda memiliki kegeraman atas praktik-praktik menyimpang di mana-mana.
Ketiga, anak muda memiliki daya yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain. Keempat, mereka tidak peduli pada posisi dan jabatan. Kelima, mereka memiliki kekuatan memperbesar aktivisme di dunia nyata dengan dunia maya. Keenam, mereka mendapatkan kemudahan untuk membangun jejaring yang luas, walaupun tidak saling kenal asal punya kesamaan pandangan yang menyatukan.
Ketujuh, mereka punya daya ekspresi kreatif sehingga ide-ide perlawanan bisa bergulir dan diterima menjadi sesuatu yang baru dan menarik. Dan terakhir, dengan memanfaatkan media sosial mereka punya daya jangkau global.
“Kekuatan dan daya tarik ini yang membuat saya menjalankan aktivitas baru berkeliling kampus. Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab,” ujarnya.
Hadirkan Optimisme dan Rasa Syukur
Bagi Anies, berdekatan dengan anak-anak muda yang peduli dengan situasi demokrasi saat ini menghadirkan optimisme dan rasa syukur bahwa ternyata di Indonesia masih banyak orang yang peduli dengan situasi negeri ini. Ia pun membagikan aktivitasnya keliling kampus di akun Instagram pribadi miliknya.
“Terima kasih kepada teman-teman Jogja atas diskusi hangat di Wisma Kagama hari ini. Tempat ini penuh dengan kenangan dan keakraban, dan semoga pertemuan kita kali ini membawa berkah bagi semuanya,” tulis Anies pada akun Instagram pribadinya, pada Selasa (9/9).