HIV adalah Gangguan yang Melemahkan Imun Tubuh, Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit berbahaya yang bisa mengancam keselamatan nyawa penderitanya. HIV ini termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit berbahaya yang bisa mengancam keselamatan nyawa penderitanya. HIV ini termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi. Bukan hanya itu, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Hingga kini, belum terdapat obat yang bisa menyembuhkan penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini. Namun beberapa obat biasanya dikonsumsi pasien untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan kondisi yang lebih parah. Meskipun tidak dapat menyembuhkan, obat-obatan ini telah mengurangi risiko kematian pada penderita HIV/AIDS di berbagai negara maju.
-
Mengapa pengobatan HIV penting? Memulai rencana pengobatan sesegera mungkin setelah menerima hasil positif dari tes HIV sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Siapa yang rentan terinfeksi HIV? Orang dengan AIDS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami jenis-jenis infeksi berikut ini: Infeksi bakteri: Contohnya seperti pneumonia atau tuberkulosis (TBC) yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan batuk terus-menerus.
-
Di mana kasus HIV paling banyak ditemukan di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Diperlukan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyakit HIV yang dapat terjadi. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui gejala dan hal apa saja yang menyebabkan penyakit HIV. Selain itu, penting juga untuk memahami bagaimana proses penularan dan cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit.
Dengan mengetahui beberapa hal ini, Anda bisa menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh dari aktivitas seksual yang dilakukan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga melindungi pasangan dari risiko penularan penyakit HIV. Dilansir dari Mayoclinic, kami merangkum pengertian, cara penularan, gejala, penyebab, hingga pencegahan penyakit HIV adalah sebagai berikut.
Mengenal Penyakit HIV
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/ Fabio Berti
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV adalah penyakit yang menyerang dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. HIV adalah termasuk penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak hubungan seksual.
Ini sering menjadi kesalahpahaman di masyarakat, perlu ditekankan bahwa HIV hanya dapat menular melalui hubungan seksual, penggunaan alat suntik bersamaan, transfusi darah, atau kondisi ibu hamil yang menularkan virus pada bayinya. Sehingga Anda tidak dapat terinfeksi HIV hanya melalui kontak biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan orang yang menderita HIV.
Bagi orang yang tertular penyakit ini, perlu segera mendapatkan perawatan yang baik. Jika tidak kondisi penderita HIV akan semakin memburuk hingga menyebabkan AIDS. Biasanya tanpa pengobatan, seorang penderita HIV membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum virus melemahkan imun tubuh dan mengakibatkan AIDS.
Penyebab dan Gejala
Setelah mengetahui pengertian umum dari penyakit HIV, berikutnya Anda perlu memahami faktor penyebab dan gejala apa saja yang muncul saat seseorang tertular HIV. Secara umum, HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini dapat menyebar melalui kontak seksual, penggunaan narkoba suntikan atau berbagi jarum suntik, kontak dengan darah yang terinfeksi, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui.
Saat masuk ke dalam tubuh, virus HIV menghancurkan sel T CD4, yaitu sel darah putih yang berperan besar dalam membantu tubuh Anda melawan penyakit. Semakin sedikit sel T CD4 yang terdapat dalam tubuh, maka semakin lemah sistem kekebalan Anda.
Sementara gejala HIV dibagi menjadi golongan, yaitu gejala akut atau ringan, gejala kronis atau berat, gejala simtomatik, dan gejala perkembangan menjadi AIDS. Berikut penjelasannya lebih lengkap bisa Anda simak.
Gejala HIV Akut
Beberapa orang yang terinfeksi HIV biasanya mengembangkan gejala seperti flu dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini termasuk infeksi HIV primer (akut), yang dapat berlangsung selama beberapa minggu. Beberapa gejala HIV akut adalah sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Ruam
- Sakit tenggorokan dan sariawan yang menyakitkan
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Keringat malam
Gejala-gejala ini bisa muncul sangat ringan sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah (viral load) cukup tinggi saat sudah masuk dalam tubuh. Akibatnya, infeksi menyebar lebih mudah selama infeksi primer daripada selama tahap berikutnya.
Gejala HIV Kronis
Pada tahap infeksi ini, HIV masih ada di dalam tubuh dan di sel darah putih. Namun, banyak orang mungkin tidak memiliki gejala atau infeksi selama waktu ini.
Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika Anda tidak menerima terapi antiretroviral (ART). Bahkan sebagian orang dapat mengembangkan kondisi yang lebih parah dan lebih cepat
Gejala HIV Simtomatik
Saat virus terus berkembang biak dan menghancurkan kekebalan tubuh, selanjutnya sel-sel dalam tubuh yang membantu melawan kuman, mungkin mengalami infeksi ringan. Dalam kondisi ini, mungkin ada juga mengalami gejala tingkat lanjut:
- Demam
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening – seringkali merupakan salah satu tanda pertama infeksi HIV
- Diare
- Penurunan berat badan
- Infeksi jamur mulut (sariawan)
- Herpes zoster (herpes zoster)
- Radang paru-paru
Gejala Perkembangan AIDS
Jika penderita HIV tidak mendapatkan perawatan yang baik dan tepat, maka kondisi ini bisa meningkatkan risiko AIDS. Secara umum, jika tidak diobati HIV biasanya berubah menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8 sampai 10 tahun.
Ketika AIDS terjadi, sistem kekebalan Anda telah rusak parah. Anda akan lebih rentan tertular dan mengembangkan berbagai macam penyakit. ni disebut infeksi oportunistik atau kanker oportunistik. Tanda dan gejala dari beberapa infeksi ini mungkin termasuk:
- Keringat
- Panas dingin
- Demam berulang
- Diare kronis
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bintik-bintik putih terus-menerus atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut Anda
- Kelelahan yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan
- Kelemahan
- Penurunan berat badan
- Ruam kulit atau benjolan
Cara Pencegahan HIV
Setelah mengetahui penyebab dan gejala, berikutnya Anda perlu memahami hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan penyakit HIV.
Dalam hal ini, terdapat beberapa cara pencegahan yang perlu Anda lakukan, mulai dari menerapkan aktivitas seksual yang sehat, membangun komunikasi yang baik dengan pasangan jika terkena HIV, hingga mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan ke orang lain.
Beberapa langkah pencegahan penyakit HIV adalah sebagai berikut:
- Jika hidup dengan orang yang mengidap HIV, pasangan atau orang tersebut perlu mengonsumsi pengobatan yang dianjurkan untuk mencegah virus terinfeksi pada Anda. Dalam hal ini, penderita harus rutin mengonsumsi obat yang ditentukan serta mendapatkan pemeriksaan secara teratur.
- Jika Anda merasa telah terpapar melalui seks, jarum suntik atau di tempat kerja, hubungi dokter Anda atau pergi ke unit gawat darurat. Mengonsumsi PEP sesegera mungkin dalam 72 jam pertama dapat sangat mengurangi risiko Anda terinfeksi HIV. Anda juga perlu minum obat selama 28 hari.
- Gunakan kondom baru setiap kali Anda melakukan hubungan seks anal atau vaginal. Wanita bisa menggunakan kondom wanita. Jika menggunakan pelumas, pastikan berbahan dasar air. Pelumas berbahan dasar minyak dapat melemahkan kondom dan menyebabkannya pecah. Selama seks oral gunakan kondom yang tidak dilumasi dan dipotong terbuka
- Kombinasi obat emtricitabine plus tenofovir (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide (Descovy) dapat mengurangi risiko penularan HIV secara seksual pada orang yang berisiko sangat tinggi. PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV dari seks lebih dari 90% dan dari penggunaan narkoba suntikan lebih dari 70%. Dokter Anda akan meresepkan obat ini untuk pencegahan HIV hanya jika Anda belum terkena infeksi HIV.
- Penting untuk memberi tahu semua pasangan seksual Anda saat ini dan sebelumnya bahwa Anda HIV- positif. Mereka juga perlu melakukan tes HIV untuk mencegah risiko yang parah.
- Jika Anda positif HIV dan sedang dalam kondisi hamil, segera dapatkan perawatan medis. Cara ini dapat mengurangi risiko penularan HIV pada bayi secara signifikan.
- Pertimbangkan sunat pada pria, sebab diketahui sunat dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi HIV.
(mdk/ayi)