Cara Melindungi Diri dari Infeksi HIV/AIDS, Wajib Diketahui sejak Dini
HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini akan tinggal selamanya di dalam tubuh dan dapat menular melalui beberapa cara.
HIV adalah penyakit yang akan menetap selamanya di dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memulai tindakan pencegahan sedini mungkin.
Cara Melindungi Diri dari Infeksi HIV/AIDS, Wajib Diketahui sejak Dini
HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
merdeka.com
-
Bagaimana cara mencegah penularan HIV? Untuk mencegah penularan HIV, dr. Rudi menekankan prinsip ABC: Abstinence (menahan diri), Be faithful (setia pada satu pasangan), dan Condom (penggunaan kondom).
-
Bagaimana cara meningkatkan deteksi dini HIV di Indonesia? 'Selain itu, tes HIV mandiri menggunakan Oral Fluid Test juga diperkenalkan untuk meningkatkan deteksi dini,' tambahnya.
-
Apa tanda awal HIV? Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah.
-
Kenapa kita perlu peringatan AIDS? Peringatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi pentingnya upaya pencegahan serta pengobatan HIV dan AIDS. Peringatan Hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penyakit mematikan ini.
-
Bagaimana cara mencegah infeksi adenovirus? Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung. Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.
-
Bagaimana HIV bisa dikendalikan? Namun, virus HIV dapat dikendalikan dengan pengobatan yang dikenal terapi antiretroviral (antiretroviral therapy).
HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, yang merupakan sel penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome atau penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus HIV. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV, di mana kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Pada tahap ini, penderita dapat menderita berbagai penyakit parah yang disebut opportunistik infections (OI), seperti pneumonia, diare kronis, kanker, atau toksoplasmosis otak.
HIV adalah penyakit seumur hidup, yang artinya virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Obat ini disebut antiretroviral therapy (ART) atau obat anti-HIV.
Penyebab Penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI. Berikut beberapa penyebab penularan HIV/AIDS:
- Hubungan seksual tanpa kondom. Ini adalah cara penularan HIV/AIDS yang paling umum. Hubungan seksual melalui vagina atau dubur (anus) tanpa menggunakan kondom dapat menyebabkan kontak langsung antara cairan tubuh yang terinfeksi dengan selaput lendir atau luka terbuka pada alat kelamin, mulut, atau anus. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral, terutama jika ada luka terbuka di mulut.
- Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi HIV. Ini adalah cara penularan HIV/AIDS yang paling berisiko. Penggunaan jarum suntik secara bersamaan dengan orang yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penularan virus melalui darah. Hal ini dapat terjadi pada pengguna narkoba suntik, pembuat tato, atau petugas kesehatan yang tidak sengaja tertusuk jarum suntik.
- Transfusi darah. Ini adalah cara penularan HIV/AIDS yang jarang terjadi. Transfusi darah dari donor yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penularan virus melalui darah. Namun, kemungkinan terjadinya penularan ini sangat rendah, karena donor darah harus melewati skrining HIV dan infeksi lainnya terlebih dahulu.
- Penularan dari ibu ke anak. Ini adalah cara penularan HIV/AIDS yang dapat dicegah. Penularan HIV dapat terjadi dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi semasa kehamilan, persalinan, atau menyusui. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan obat anti-HIV kepada ibu dan bayi, serta menghindari menyusui.
Cara Melindungi Diri dari HIV/AIDS
1. Menghindari hubungan seksual berisiko
Ini adalah cara pencegahan HIV/AIDS yang paling utama dan efektif. Anda harus menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Kondom dapat mencegah kontak langsung antara cairan tubuh yang terinfeksi dengan selaput lendir atau luka terbuka pada alat kelamin, mulut, atau anus.
2. Menghindari kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi HIV
HIV dapat ditularkan melalui darah, air mani, cairan vagina, lendir rektal, ASI, dan cairan lain yang mengandung sel darah putih. Anda harus menghindari menyentuh darah atau cairan tubuh milik orang lain jika memungkinkan, dan menggunakan sarung tangan atau alat pelindung lain jika harus melakukannya. Anda juga harus menghindari berbagi jarum, suntikan, alat cukur, atau alat tajam lain yang dapat menyebabkan luka dan perdarahan.
3. Menggunakan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
PrEP adalah kombinasi dua obat HIV yang dapat mengurangi risiko tertular HIV jika dikonsumsi secara konsisten sebelum terpapar virus. PrEP biasanya diresepkan untuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV, misalnya karena memiliki pasangan yang positif HIV, berhubungan seks dengan banyak orang, atau menggunakan narkoba suntik. PrEP harus dikonsumsi setiap hari dan di bawah pengawasan dokter.
4. Melakukan tes HIV secara rutin
Tes HIV adalah cara untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV atau tidak. Tes HIV dapat dilakukan di fasilitas kesehatan, klinik VCT (Voluntary Counselling and Testing), atau dengan menggunakan alat tes mandiri yang dijual di apotek. Tes HIV dapat membantu Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini jika positif, atau mencegah penularan lebih lanjut jika negatif. Tes HIV juga dapat membantu Anda menentukan apakah Anda membutuhkan PrEP atau tidak.
5. Mendukung orang yang hidup dengan HIV/AIDS
Orang yang hidup dengan HIV/AIDS membutuhkan dukungan dan perhatian dari keluarga, teman, dan masyarakat. Anda dapat membantu mereka dengan memberikan informasi, saran, bantuan, atau semangat. Anda juga dapat menghindari stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS, karena hal itu dapat menurunkan kualitas hidup dan kesehatan mental mereka. Anda harus menghormati dan menghargai orang yang hidup dengan HIV/AIDS sebagai manusia yang berhak mendapatkan pengobatan dan perlindungan.