Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Yuk, simak apa saja yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan jenis virus yang menjadikan sel CD4 (sejenis sel darah putih) sebagai target dan kemudian menghancurkannya. Sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah putih ini memiliki fungsi untuk melawan infeksi di dalam tubuh. Sehingga, apabila HIV tidak diobati maka fungsi sel CD4 dapat terganggu dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Semakin parah kondisi virus di dalam tubuh, maka akan semakin sulit pula untuk melawan penyakit dan infeksi. Oleh karena itu, memahami penyebab dan faktor-faktor resiko dari HIV dapat membantu untuk mencegah munculnya virus beserta gejalanya.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Bagaimana HIV/AIDS menular? Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
-
Mengapa HIV/AIDS berbahaya bagi tubuh? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah. Virus ini menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, yang merupakan sel penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
-
Apa penyebab penularan HIV di kasus ini? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Mengapa HIV berbahaya? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah.Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Bagaimana HIV menular? Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, dan cairan vagina.
Bagaimana HIV Bisa Menular?
HIV ditularkan pada saat tubuh yang mengandung virus tersebut bersentuhan langsung dengan jaringan tubuh, darah maupun kulit yang rusak, seperti luka yang terbuka. Beberapa cairan tubuh yang dapat membawa virus HIV mencakup air susu ibu, cairan vagina, cairan rektal, darah, dan cairan pra-mani.
Seseorang dapat tertular HIV atau menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks dan berbagi jarum suntik atau peralatan lain yang terkait suntikan. Seorang ibu pengidap HIV yang melahirkan bayi juga berkemungkinan besar positif untuk dapat menularkan HIV pada bayinya. Tak kalah penting, HIV tidak dapat menular atau ditularkan melalui air liur, urin, air mata, ataupun keringat.
Apakah HIV Termasuk Penyakit Turunan?
Penyakit turunan dapat berlaku ketika suatu kondisi kesehatan diturunkan oleh orang tua kepada anaknya melalui gen di dalam sel telur dan sperma. Dengan begitu, HIV sebenarnya bukan termasuk penyakit turunan.
Akan tetapi, orang tua yang melahirkan dan dapat menularkan HIV kepada bayinya adalah fakta. Kondisi tersebut dikenal sebagai penularan vertikal atau perinatal. Penularan vertikal atau perinatal ini dapat terjadi selama masa kehamilan, persalinan, atau pada saat menyusui.
Siapa yang Berkemungkinan Besar Tertular HIV
Pada dasarnya, siapapun dapat tertular HIV tanpa memandang usia, jenis kelamin, orientasi seksual, ras, atau keragaman lainnya. Namun, rata-rata tertinggi dari jumlah kasus HIV terjadi pada golongan orang dengan faktor risiko yang sama.
Golongan yang lebih sering atau rawan terjangkit HIV dapat meliputi, kaum transgender, pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria, pekerja seks, orang berkulit hitam dan latin, pengguna obat-obatan terlarang dan berbagi jarum suntik, serta orang-orang yang dites positif mengidap infeksi menular seksual lainnya.
Selain golongan orang-orang yang rawan, ada pula beberapa perilaku yang paling sering meningkatkan risiko seseorang tertular HIV.
Perilaku-perilaku yang Meningkatkan Risiko Tertular HIV
- Berbagi jarum suntik atau peralatan suntik narkoba lainnya, perilaku ini meningkatkan risiko seseorang untuk tertular HIV karena benda-benda tersebut mungkin saja mengandung darah orang lain.
- Seks vagina tanpa kondom, hal ini karena cairan vagina dan juga air mani dapat membawa HIV. Pasangan reseptif mungkin memiliki risiko lebih besar daripada pasangan insertif.
- Seks anal tanpa kondom, sebagaimana telah diketahui bahwa HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau sayatan kecil. Pasangan reseptif juga mempunyai risiko lebih tinggi daripada pasangan insertif.