Kasus Covid-19 Melonjak, Pemda DIY Maksimalkan Fasilitas Penanganan Pasien
Kasus Covid-19 di Yogyakarta terus mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. Tercatat per Selasa (29/06), kasus positif Covid-19 di DIY bertambah sebanyak 850 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY sebanyak 59.567.
Kasus Covid-19 di Yogyakarta terus mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir. Tercatat per Selasa (29/06), kasus positif Covid-19 di DIY bertambah sebanyak 850 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY sebanyak 59.567.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menekankan agar ketersediaan stok APD, oksigen, dan peralatan lain untuk penanganan pasien Covid-19 DIY selalu tercukupi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kenapa Jogja sekarang darurat sampah? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih ditutup dan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Sri Sultan juga mengingatkan Kepala OPD DIY untuk menambah oksigen jauh-jauh hari sebelum persediaan oksigen itu habis. Tak lupa mengingatkan agar proses dua juta vaksinasi setiap bulannya bisa segera diselesaikan. Juga meminta Kepala OPD untuk mengusahakan penambahan tenda ke pusat.
“Tadi kami juga berkoordinasi dengan Korem, nantinya tenda tersebut diprioritaskan untuk dipasang di halaman lingkungan Rumah Sakit untuk memudahkan SDM," ungkap Gubernur DIY, dikutip dari keterangan tertulis, (28/06).
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY,Drg. Yuli Kusumastuti, M.kes, mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di DIY tidak seimbang dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
“Pada satu sisi teman-teman di pelayanan kesehatan, terutama di rumah sakit, memiliki keterbatasan. Baik tempat tidurnya maupun sumber daya manusianya,” ungkap Yuli usai mengikuti Rakor Kondisi Rumah Sakit di DIY di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, para kepala OPD di DIY serta jajaran RS di DIY, Senin (28/06).
Yuli juga mengatakan bahwa tenaga kesehatan telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Saat ini, DIY memiliki 27 RS rujukan Covid-19, 1 RS lapangan, serta beberapa RS Antara yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota.
Namun, dengan adanya lonjakan kasus yang signifikan, tingkat BOR (Bed Occupancy Rate) di DIY terus mengalami peningkatan. Per hari peningkatan mendekati 85%, dan berdampak pada seluruh rumah sakit di DIY.
Tingkat keterisian tempat tidur untuk Covid-19 di RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah Bantul, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Nyi Agung Serang Kulon Progo, dan RS Panti Rahayu Gunung Kidul diketahui telah mencapai 100%.
Sementara tingkat BOR rumah sakit lainnya telah mendekati 90%. Yuli juga mengungkapkan bahwa perkembangan situasi di rumah sakit sangat fluktuatif, termasuk mengenai kondisi ketersediaan tempat tidur.
“Teman-teman tidak berdiam diri melihat situasi seperti ini, terus akan berupaya sedemikian rupa semampu mungkin. Sehingga tetap bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, untuk menangani Covid-19,” jelasnya.
Dalam rangka mengantisipasi kurangnya tempat tidur di Rumah Sakit, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji melaporkan bahwa ada rencana menggunakan calon RS Respati yang nanti akan dikelola oleh RS PDHI, di mana RS itu mampu menyediakan 11 ICU dan 30 kamar pasien.
“Sepenuhnya manajemen dan peralatan akan dikelola oleh RS PDHI, namun PDHI juga akan meminta bantuan peralatan kepada pemerintah,” jelas Aji.
Menurut informasi, Korem 072/Pamungkas telah mengumpulkan tenda dari beberapa Kodim. “Ada tujuh unit tenda serba guna dengan kapasitas lima puluh bed,” jelasnya lagi.
Aji juga melaporkan terkait oksigen. Ia menjelaskan agar PT Samator Gas Industri dapat didorong terus supaya kebutuhan oksigen bisa terpenuhi karena dua kontainer oksigen yang kemarin mungkin hanya untuk persediaan 10 hari ke depan.
Sementara itu terkait APD, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie melaporkan bahwa untuk saat ini ketersediaan APD masih cukup hanya saja untuk masker perlu ditambah.
"Mulai minggu depan kemungkinan vaksin untuk usia 15-18 tahun akan diperbolehkan," terangnya.
(mdk/anf)