Nisfu Syaban jadi Malam Pencatatan Takdir, Begini Penjelasannya
Pada malam nisfu syaban, segala takdir dan ketetapan dicatat oleh Allah untuk satu tahun ke depan. Takdir ini bisa berupa rezeki, usia, prestasi, hingga jodoh. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amalan sunah yang bisa menghindarkan dari takdir-takdir buruk.
Bulan Syaban merupakan bulan yang mulia bagi seluruh umat muslim. Pasalnya, bulan yang jatuh di antara bulan Rajab dan Ramadan ini menjadi kesempatan bagi semua umat muslim untuk mendapatkan ampunan seluas-luasnya dan terbukanya pintu rahmat dari Allah SWT.
Dalam sejarah Islam, banyak peristiwa besar yang terjadi pada bulan Syaban. Seperti, peristiwa pemindahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa menuju Kabah, serta waktu diangkatnya catatan amal manusia. Bukan hanya itu, nisfu syaban juga diyakini sebagai malam pencatatan takdir manusia.
-
Kapan malam Nisfu Syaban jatuh? Malam Nisfu Syaban adalah malam di pertengahan bulan Syaban dan dianggap sebagai malam yang mulia oleh sebagian orang.
-
Kapan tepatnya Nisfu Syaban? Nisfu Syaban juga dikenal sebagai Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban dalam penanggalan Islam.
-
Kapan malam Nisfu Syaban? Mengenal Nisfu Syaban Sebelum mengetahui dosa yang tidak diampuni di malam Nisfu Syaban, perlu dipahami pengertiannya. Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban dalam penanggalan Islam yang dirayakan oleh umat muslim.
Pada malam nisfu syaban, segala takdir dan ketetapan dicatat oleh Allah untuk satu tahun ke depan. Takdir ini bisa berupa rezeki, usia, prestasi, hingga jodoh. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amalan sunah yang bisa menghindarkan dari takdir-takdir buruk.
Selain itu, malam nisfu syaban juga menjadi momen bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan. Dengan hati dan pikiran yang bersih, tentu Anda bisa melaksanakan puasa dan ibadah lain di bulan Ramadan dengan lebih baik.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum penjelasan nisfu syaban jadi malam pencatatan takdir dan amalan-amalan yang bisa dilakukan.
Mengenal Malam Nisfu Syaban
mvslim.com
Sebelum mengetahui penjelasan nisfu syaban jadi malam pencatatan takdir, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan malam nisfu syaban. Malam nisfu syaban merupakan malam ke lima belas atau pertengahan bulan syaban. Malam nisfu syaban disebut sebagai puncak bulan syaban yang penuh dengan rahmat dan kebaikan dari Allah.
Bukan hanya itu malam nisfu syaban merupakan malam istimewa pada bulan syaban yang bisa memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk memohon ampunan dan mencari pahala sebanyak-banyaknya.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadist shahih dari Mu‘az bin Jabal Radhiallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa, “Allah mendatangi semua makhluk-Nya dan memberikan ampunan kepada mereka atas segala dosa kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan,” (HR. Ibnu Majah, at-Thabrani dan Ibnu Hibban).
Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa malam nisfu syaban merupakan malam istimewa yang bisa dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amalan baik dan memohon ampun kepada Allah. Bukan hanya itu, ini juga menjadi kesempatan umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan iman Islam yang lebih tinggi.
Nisfu Syaban Jadi Malam Pencatatan Takdir
©2018 Rexshare.com
Selain sebagai malam penuh rahmat dan ampunan dari Allah, nisfu syaban juga diyakini menjadi momen pencatatan takdir manusia. Di mana Allah menetapkan takdir setiap hamba-Nya yang kemudian ditulis dalam buku catatan takdir untuk satu tahun ke depan. Takdir dan ketetapan ini meliputi rezeki, usia, prestasi, hingga jodoh.
Hal ini pun dijelaskan dalam QS. Ad Dukhan ayat 3 dan 4 yang berbunyi sebagai berikut:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami adalah para pemberi peringatan. Di dalamnya dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amalan sunah di malam nisfu syaban. Ini tidak lain untuk memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah dari berbagai takdir yang buruk. Sebab, hanya Allah yang memiliki kuasa untuk mengganti takdir buruk hamba-Nya menjadi takdir baik.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW selalu gemar berpuasa di bulan syaban untuk mendapatkan ampunan dan rahmat kebaikan dari Allah. Saat Aisyah menanyakan alasan kegemaran tersebut, Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya tiada seseorang meninggal pada tahun tersebut kecuali telah ditetapkan umurnya pada bulan Sya‘ban. Aku ingin ketika dicatat takdirku, aku berada dalam keadaan beribadah dan beramal saleh.”
Amalan Nisfu Syaban
©2020 Merdeka.com
Setelah mengetahui penjelasan nisfu syaban jadi malam pencatatan takdir, terakhir perlu dijelaskan amalan sunah apa saja yang bisa dilakukan di malam nisfu syaban. Seperti anjuran Nabi, umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa sunah di bulan Syaban untuk mendapatkan rahmat kebaikan dari Allah.
Bukan hanya itu, Rasulullah juga menganjurkan beberapa amalan sunah lain yang baik dilakukan, khususnya di malam nisfu syaban, yaitu sebagai berikut:
- Memperbanyak doa
Amalan yang pertama adalah memperbanyak doa. Anjuran ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadist riwayat Abu Bakar, yaitu sebagai berikut:
“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),”
- Membaca kalimat syahadat
Amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah berikutnya adalah membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat ini adalah kalimat mulia yang dapat memberikan rahmat kebaikan bagi siapa saja yang mengamalkannya. Kalimat ini juga dapat dibaca di malam nisfu syaban untuk mendapatkan berkah dan keutamaan dari Allah.
- Memperbanyak istighfar
Amalan sunah terakhir yang bisa dilakukan di malam nisfu syaban adalah memperbanyak istighfar. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Allah membuka pintu maaf seluas-luasnya bagi setiap hamba-Nya yang memohon ampunan.
Tentu ini menjadi kesempatan bagi setiap umat muslim untuk mensucikan diri dari berbagai dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Bahkan dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya juga dapat memudahkan rezeki bagi siapapun yang mengamalkannya.