Pembelajaran Kinestetik adalah Jenis Metode Belajar, Ketahui Karakteristiknya
Ada yang menerapkan gaya belajar dengan cara membaca, menulis, atau melihat video pembelajaran. Selain itu, ada pula yang menerapkan gaya pembelajaran kinestetik untuk memahami hal yang sedang dipelajari. Pembelajaran kinestetik adalah gaya belajar yang melibatkan pengalaman langsung.
Bagi para pelajar, belajar tentu menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan. Bukan hanya ketika hendak mengikuti ujian, kegiatan belajar perlu dilakukan secara rutin. Hal ini tidak lain bertujuan agar setiap materi atau ilmu yang telah dipelajari dapat dipahami dengan baik dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Cara belajar setiap anak pun berbeda-beda. Ada yang menerapkan gaya belajar dengan cara membaca, menulis, atau melihat video pembelajaran. Selain itu, ada pula yang menerapkan gaya pembelajaran kinestetik untuk memahami hal yang sedang dipelajari. Pembelajaran kinestetik adalah gaya belajar yang melibatkan pengalaman langsung.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Siapa yang menginisiasi pendirian SMKN Jateng? Bukan tanpa alasan, mereka ingin menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Ganjar yang telah menginisiasi pendirian sekolah gratis bagi siswa miskin di Jateng.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
Dalam hal ini, anak perlu melakukan atau mempraktikkan secara langsung hal yang sedang dipelajari. Sehingga bukan hanya teori saja yang didapat, tetapi anak dapat melihat, menyentuh, hingga mencoba secara langsung materi yang sedang diajarkan.
Tentu cara ini memberikan suasana yang berbeda bagi anak-anak dalam proses pembelajaran. Bahkan ini juga bisa menjadi strategi ampuh agar anak tidak bosan dan jenuh dalam mempelajari materi. Lalu seperti apa karakteristik pembelajaran kinestetik, ciri-ciri anak pembelajar kinesterik, hingga bagaimana cara terbaik untuk memberikan pembelajaran kinestetik.
Melansir dari laman Engage Education, kami merangkum penjelasan mengenai pembelajaran kinestetik adalah sebagai berikut.
Mengenal Pembelajaran Kinestetik
©2014 Merdeka.com/shutterstock/donatas1205
Pembelajaran kinestetik adalah gaya belajar yang melibatkan pengalaman langsung. Di mana Anda bisa terlibat secara langsung dalam materi yang sedang dipelajar, mulai dari melihat, menyentuh, hingga mempraktikkan.
Contoh pembelajaran kinestetik seperti ketika Anda belajar menggunakan ayunan atau naik sepeda. Anda akan melihat, menyentuh, dan mencoba menggerakan bedan secara langsung. Sehingg dapat dikatakan bahwa pembelajaran kinestetik adalah metode belajar secara mendalam yang terjadi melalui proses melakukan.
Karakteristik orang yang membutuhkan pembelajaran kinestetik adalah mereka yang membutuhkan lingkungan belajar multi indera. Artinya, mereka membutuhkan proses penyampaian yang dapat diberikan dengan banyak indera, bukan hanya melihat, tetapi juga dapat mendengar,dan menyentuh atau meraba.
Seorang pembelajar kinestetik adalah seseorang yang perlu terlibat aktif dalam proses belajar. Mereka adalah pelajar 'taktil' yang menggunakan gerakan, pengujian, trial and error serta lingkungan belajar non-tradisional untuk menyimpan dan mengingat informasi.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kinestetik
thoughtco.com
Sebelumnya telah disinggung tentang karakteristik dari pembelajar kinestetik, berikutnya akan dijelaskan lebih rinci mengenai ciri-ciri seorang pembelajar kinestetik. Perlu dipahami bahwa tidak semua orang cocok dengan metode belajar ini, mungkin hanya sebagian anak yang nyaman dengan cara belajar kinestetik.
Biasanya, anak yang nyaman dengan metode belajar ini mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu sebagai berikut:
- Mampu paham lebih banyak saat belajar melalui pengalaman langsung dibandingkan metode belajar konvensional
- Anak mudah bosan dengan gaya belajar konvensional
- Banyak belajar melalui gerakan
- Sering menikmati olahraga dan aktivitas fisik
- Anak lebih aktif saat belajar
- Menikmati kesempatan untuk bertamasya saat berada di luar kelas
- Suka membangun atau menciptakan sesuatu dengan tangan
- Suka menguji hal-hal dan bereksperimen
- Gelisah ketika tidak bergerak
- Tergolong anak ekspresif ketika di alam
- Suka mencoba hal-hal baru dan mengandalkan apa yang dapat mereka alami atau lakukan
Cara Melakukan Pembelajaran Kinestetik
©2014 Merdeka.com/ shutterstock/ Andresr
Setelah mengetahui pengertian umum dan ciri-ciri seorang pembelajar kinestetik, terakhir yang tak kalah penting untuk diketahui adalah bagaimana cara menerapkan pembelajaran kinestetik yang baik. Bagi para guru, saat mengajar penting untuk memahami cara paling efektif untuk menyampaikan informasi pada siswa.
Dalam hal ini, Anda perlu mengidentifikasi cara belajar yang nyaman bagi masing-masing anak sesuai dengan kebutuhannya. Pertama, jika siswa Anda merasa nyaman dengan metode belajar handout, pembelajaran kuliah, dan ringkasan verbal, maka siswa tersebut cenderung membutuhkan metode belajar auditori.
Sementara itu, bagi anak yang tertarik degan peta pikiran, catatan berkode warna, panduan visual dalam penyampaian materi, maka dapat dikatakan anak tersebut cocok dengan metode pembelajaran visual. Di mana Anda bisa memberikan lebih banyak fokus pada unsur visual sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan.
Terakhir, jika anak lebih suka melakukan eksperimen, selalu penasaran dengan bentuk dan ingin mencoba sesuatu hal yang baru, maka ini tergolong siswa pembelajar kinestetik. Dalam hal ini, Anda bisa mengajak pelajar untuk melakukan percobaan langsung di laboratorium hingga di alam bebas.
Dengan begitu, anak bisa melihat langsung materi yang sedang mereka pelajari. Bukan hanya sekedar mengenal dan mengetahui melalui teori, mereka bisa melihat bentuk dan penampakan langsung. Bahkan mereka bisa menyentuh hingga mempraktikkan benda atau materi yang sedang dipelajari.
(mdk/ayi)