Terapi Gangguan Kecemasan dan Cara Kerjanya, Perlu Diketahui
Gangguan kecemasan merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang umum terjadi di masyarakat. Biasanya orang dengan gangguan ini merasa cemas dan khawatir tentang sesuatu yang belum terjadi. Pikiran cemas ini terus datang dan cenderung berlebihan.
Gangguan kecemasan merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang umum terjadi di masyarakat. Biasanya orang dengan gangguan ini merasa cemas dan khawatir tentang sesuatu yang belum terjadi. Pikiran cemas ini terus datang dan cenderung berlebihan. Sehingga sering kali, kecemasan yang dialami oleh penderita mengganggu produktivitas sehari-hari.
Gangguan kecemasan dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Orang yang menderita gangguan ini perlu mendapatkan perawatan yang baik agar gejala yang dialami dapat lebih terkendali. Jika tidak dikelola, gangguan kecemasan akan berkembang semakin buruk dan menimbulkan semakin banyak kerugian.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis terapi gangguan kecemasan yang dapat membantu Anda mengelola gejala. Mulai dari terapi perilaku kognitif, terapi restrukturisasi kognitif, terapi paparan, dan terapi komplementer. Masing-masing jenis terapi ini memiliki metode dan fokus berbeda yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Bagi Anda yang memiliki gangguan kecemasan, penting untuk mengetahui lebih jauh jenis terapi gangguan kecemasan dan cara kerjanya. Tentu ini bisa menjadi rekomendasi perawatan yang bisa diambil. Meskipun begitu, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog profesional untuk mendapatkan saran perawatan terbaik. Dilansir dari laman Help Guide, berikut kami merangkum beberapa jenis terapi gangguan kecemasan dan cara kerjanya, bisa disimak.
Terapi Gangguan Kecemasan: Perilaku Kognitif, Restrukturisasi Kognitif
Terapi Perilaku Kognitif
Terapi gangguan kecemasan yang pertama adalah terapi perilaku kognitif. Ini adalah jenis terapi yang paling banyak digunakan untuk penderita kecemasan. Penelitian telah menunjukkan, terapi ini efektif dalam pengobatan gangguan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan kecemasan umum, di antara banyak kondisi lainnya.
Terapi perilaku kognitif (CBT) biasanya dilakukan dengan membahas pola dan distorsi negatif pasien dalam memandang dunia dan dirinya sendiri. Sesuai dengan namanya, terapi ini melibatkan dua komponen, yaitu sebagai berikut:
- Terapi kognitif: memeriksa bagaimana pikiran negatif, atau kognisi, yang berkontribusi terhadap kecemasan.
- Terapi perilaku: memeriksa bagaimana Anda berperilaku dan bereaksi dalam situasi yang memicu kecemasan.
ilustrasi ©2012 Merdeka.com
Premis dasar CBT adalah bahwa pikiran yang dialami penderita gangguan kecemasan, bukan sebuah peristiwa eksternal yang menyebabkan kecemasan, melainkan persepsi Anda terhadap peristiwa atau kondisi tersebut.
Misalnya satu peristiwa yang sama, mungkin dapat menyebabkan emosi yang berbeda pada masing-masing orang. Ini tidak lain tergantung pada harapan, sikap, keyakinan, dan cara seseorang memandang peristiwa tersebut.
Bagi orang dengan gangguan kecemasan, cara berpikir negatif memicu emosi negatif kecemasan dan ketakutan. Tujuan terapi perilaku kognitif untuk kecemasan adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki pikiran dan keyakinan negatif ini.
Terapi Restrukturisasi Kognitif
Terapi gangguan kecemasan berikutnya yaitu terapi restrukturisasi kognitif. Ini masih termasuk dalam jenis terapi kognitif, namun dilakukan dengan cara yang berbeda. Terapi restrukturisasi kognitif yaitu proses terapi yang dilakukan dengan menantang pola berpikir negatif yang menyebabkan kecemasan.
Selanjutnya, pola pikiran negatif ini diganti dengan pikiran yang lebih positif dan realistis. Berikut tiga langkah dalam proses terapi restrukturisasi kognitif:
Mengidentifikasi pikiran negatif. Tahap ini mendorong Anda untuk bertanya pada diri sendiri apa yang sedang dipikirkan saat merasa cemas. Selanjutnya, terapis akan membantu dan mengarahkan Anda agar semakin terlihat kondisi kecemasan yang sedang dialami.
Menantang pikiran negatif. Pada langkah kedua, terapis akan mengajari Anda cara mengevaluasi pikiran yang memicu kecemasan. Biasanya terapis membantu Anda untuk mempertanyakan pemikiran yang menyebabkan rasa cemas, menganalisis keyakinan atau pemikiran yang tidak membantu menyelesaikan masalah, hingga menguji realitas prediksi negatif. Strategi ini membantu Anda menentukan peluang yang lebih realistis bahwa pikiran kecemasan yang Anda alami tidak akan benar-benar terjadi.
Mengganti pikiran negatif dengan pikiran realistis. Setelah Anda mengidentifikasi prediksi irasional dan distorsi negatif dalam pikiran cemas, langkah selanjutnya mengganti pikiran tersebut dengan pikiran baru yang lebih akurat dan positif. Terapis juga dapat membantu Anda membuat pernyataan yang realistis dan menenangkan, sehingga Anda dapat menghadapi dan mengantisipasi situasi cemas ketika sedang melonjak.
Terapi Gangguan Kecemasan: Terapi Paparan
Terapi gangguan kecemasan yang bisa dilakukan berikutnya adalah terapi paparan. Saat seseorang mengalami rasa takut dan cemas, biasanya cenderung menghindari situasi yang menyebabkan perasaan tersebut. Misalnya, ketika takut ketinggian, mungkin Anda lebih memilih berkendara di jalan dengan jarak jauh, dibandingkan harus melewati jembatan tinggi yang membuat Anda cemas.
Faktanya, menghindari hal yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan hanya akan membuat perasaan itu semakin buruk. Dalam hal ini, terapi paparan dilakukan untuk mendorong seseorang berani menghadapi kecemasan tersebut. Pada prosesnya, terapis akan memberikan paparan berulang berupa situasi-situasi yang membuat Anda cemas.
Eksposur atau paparan ini biasanya dilakukan salah satu dari dua pilihan cara. Pertama, terapis akan meminta Anda untuk membayangkan situasi yang menakutkan, atau mendorong Anda untuk menghadapi situasi tersebut di kehidupan nyata.
Misalnya, ketika Anda takut terbang. Terapis akan memberikan paparan berupa dorongan untuk melihat foto pesawat terbang. Kemudian terapis akan meminta Anda menonton video pesawat yang sedang terbang.
Selanjutnya, terapis akan mendorong Anda untuk melihat dan memperhatikan pesawat sungguhan yang sedang lepas landas. Lalu Anda didorong untuk memesan tiket pesawat, mengemasi barang untuk penerbangan, pergi ke bandara, check in, menunggu boarding, dan naik pesawat.
Eksposur ini dilakukan sebagai latihan untuk mendorong diri sendiri mengenali dan menghadapi rasa takut. Jika dilakukan latihan rutin, maka perlahan Anda akan berhasil menghadapi situasi yang sebelumnya membuat Anda cemas dan takut.
Terapi Gangguan Kecemasan: Terapi Komplementer
Terapi gangguan kecemasan yang terakhir adalah terapi komplementer. Ini adalah terapi pelengkap yang dirancang untuk menurunkan tingkat stres secara keseluruhan dan membantu Anda mencapai keseimbangan emosional. Terapi ini dilakukan dengan beberapa cara, seperti olahraga, teknik relaksasi, biofeedback, hingga hypnosis. Berikut penjelasannya:
Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga minimal 30 menit tiga sampai lima kali seminggu dapat meredakan kecemasan secara signifikan. Untuk mencapai manfaat maksimal, targetkan setidaknya satu jam latihan aerobik secara rutin setiap hari dan rasakan perubahannya.
Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi mindfulness dan relaksasi otot progresif, jika dilakukan secara teratur, dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati yang lebih baik. Bahkan teknik ini dapat membantu Anda mendapatkan kondisi emosional yang lebih sehat dan sejahtera.
Biofeedback
Biofeedback adalah terapi komplementer yang menggunakan sensor yang mengukur fungsi fisiologis tertentu, seperti detak jantung, pernapasan, dan ketegangan otot. Metode ini dilakukan untuk mengajari Anda mengenali respons tubuh saat merasa cemas dan mempelajari cara mengontrolnya menggunakan teknik relaksasi.
Hipnosis
Hipnosis terkadang digunakan dalam kombinasi dengan CBT untuk mengatasi gangguan kecemasan. Saat Anda dalam keadaan relaksasi yang mendalam, hipnoterapis menggunakan teknik terapi yang berbeda untuk membantu Anda menghadapi ketakutan dan memberikan perspektif baru untuk melihat situasi yang membuat Anda cemas.