Usai Alami Kecelakaan Jalur Darat, D'Masiv Pilih Revisi Riders untuk Transportasi
Tak dipungkiri, kecelakaan itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Rian dan kawan-kawan. Melihat hal itu, mereka mengambil pelajaran untuk lebih memperketat riders untuk transportasi.
Pada Maret 2022 lalu, rombongan D'Masiv mengalami kecelakaan jalur darat ketika akan manggung. Kecelakaan yang terjadi di daerah Situbondo, Jawa Timur itu dialami oleh Rian (vokal), Wahyu (drummer), Rama (gitaris) dan Thomi (kru).
Saat itu mereka sedang dalam perjalanan untuk manggung di Banyuwangi. Akibat kecelakaan tersebut, mereka mengalami luka-luka dan mobil yang mereka tumpangi rusak parah.
-
Bagaimana Riedhan bermain musik? Bergabung dengan band keren, Riedhan memukul drum dengan penuh semangat.
-
Apa yang Ria Ricis lakukan di acara di BSD, Tangerang Selatan? Ria Ricis, yang saat itu mengenakan gaun berwarna peach, juga mengungkapkan bahwa kebahagiaan datang dari Tuhan dan disampaikan melalui orang-orang yang tulus.
-
Apa yang diwujudkan oleh Ria Ricis? Ria Ricis, seorang aktris dan konten kreator yang sangat populer, telah mewujudkan impiannya dengan membangun sekolah anak usia dini bernama MAHA.
-
Kapan Reza Artamevia memulai karir bermusiknya? Sejak tahun 90-an, ia telah mencetak banyak lagu hits. Ya, ia adalah Reza Artamevia. Ia resmi debut di industri musik pada tahun 1995 dengan album debutnya saat itu yang berjudul Keajaiban.
-
Kapan Ria Ricis mengalami ancaman? Selama 5 hari terakhir. mohon doanya semuanya semoga orangnya cepat ketemu
Tak dipungkiri, kecelakaan itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Rian dan kawan-kawan. Melihat hal itu, mereka mengambil pelajaran untuk lebih memperketat riders untuk transportasi.
Perketat Riders
© Merdeka.com
Baru-baru ini, Rian menceritakan bagaimana dampak kecelakaan itu terhadap sistem prosedural manajemennya sekarang. Hal itu diungkapkan olehnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Insert.
Saat ini, D'Masiv dan manajemen sedang memperketat riders atau permintaan manggung untuk moda transportasi. Mereka juga berkomitmen untuk tidak mengambil tawaran manggung dari penyelenggara jika permintaan transportasi tidak terpenuhi.
"Jadi pelajaran juga sih sebenarnya kecelakaan kemarin itu, karena kita riders itu jadi lebih diperketat," ungkap Rian.
"Udah berkomitmen sih, kalau nggak memenuhi riders dari kita, kita nggak ambil nggak apa-apa, kita mentingin keselamatan lah," tambahnya.
Sistem Teknis
Lebih lanjut, Rian menjelaskan bagaimana sistem prosedural permintaan mereka saat melakukan perjalanan luar kota. Ia menyarankan untuk penyelenggara menggunakan pengawalan ketika melakukan perjalanan darat antar luar kota.
"Kayak misalnya kemarin kita main di Kebumen, dari Yogya itu kita dikawal pakai Patwal. Mobilnya juga yang proper. Driver-nya juga sudah kita pastikan aman lah. Kalau yang waktu (kecelakaan) itu kan kebetulan ternyata bukan driver, ada miss lah," jelas Rian.
"Ya kita jadi lebih ketat di-riders sih setelah kejadian itu. Kayak pesawatnya kita juga wajib maskapai apa gitu, gak boleh diganti," imbuhnya.
Trauma
Tak hanya menyisakan pengalaman tak terlupakan saja, ternyata kecelakaan menyisakan trauma bagi beberapa anggota D'Masiv. Sang drummer salah satunya, yang khawatir ketika naik mobil dan mendengar sesuatu yang janggal.
"Minggu-minggu pasca kejadian tuh masih trauma. Terutama dengan suara-suara benturan ya. Kayaknya tuh benturan waktu kejadian itu masih kedengeran banget di kuping," kata Wahyu.
"Jadi kalau lagi naik mobil, ada suara kepentok sedikit aja langsung takut sendiri gitu. Ternyata bener ada itu trauma kecelakaan," pungkasnya.