4 Fakta Penemuan Dompet hingga Jenazah Kopilot Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Dompet korban asal Kediri hingga jenazah Kopilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh pada Sabtu (9/1) ditemukan. Begini kondisinya.
Tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan dompet yang diduga milik salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ182 bernama Rahmania Ekananda.
"Pemilik dompet bernama Rahmania Ekananda," ungkap Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan di atas KRI Rigel-933, dikutip dari Antara, Selasa (12/1).
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Isi Dompet Korban
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Di dalam dompet tersebut juga terdapat identitas dua anaknya, yakni Fazila Ammara dan Fatima Ashalina. Selain itu, juga terdapat beberapa identitas lain, salah satunya yakni kartu jaminan kesehatan. Serta uang ratusan ribu rupiah dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
Sesuai identitas yang tertera, Rahmania Ekananda beralamatkan di Jalan Dendrobium Nomor 7, Taman Kota Madiun, Kediri, Jawa Timur.
Rahmania dan dua anaknya terdaftar pada manifest pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Jenazah Kopilot Ditemukan
Selanjutnya, jenazah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto yang juga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air telah ditemukan. Keluarga korban mengucapkan rasa terima kasih setelah mendapat kabar tersebut.
"Terima kasih pak infonya," ujar kakak Fadly, Juan Setiadi, Selasa (12/1) malam, dikutip dari Liputan6.com.
Saat dikorfirmasi mengenai rencana penjemputan jenazah dan pemakaman sang adik, Juan mengaku masih mengoordinasikannya dengan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Juan menceritakan sosok Fadly yang periang dan dekat dengan kedua orang tuanya.
"Adik saya yang nomor tiga ini periang. Beliau paling rame dibanding kami semua dan paling dekat dengan ibu," ungkapnya.
Pekerja Keras
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 2011 itu juga dikenang sebagai sosok yang pekerja keras dan tekun dalam meraih impiannya.
"Adik saya sangat pekerja keras. Dia dulu di Boeing menjadi kru kantor. Lalu mendapat kesempatan untuk pendidikan Boeing di tahun 2016-2017 sebagai co-pilot," imbuh Juan.
Sebelumnya, lanjut Juan, sang adik sempat mengajak tiga generasi keluarga untuk berfoto bersama.
"Saya pribadi baru sadar setelah kejadian ini. Pada akhir bulan Desember beliau mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Kami baru sadar ini mungkin firasat dari beliau," terangnya.
Hilang Kontak
Saat kejadian, Fadly yang saat itu menjadi ekstra-kru pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke Pontianak dengan tujuan mengendarai pesawat lain.
"Beliau sebagai kru-ekstra dan duduk di bangku nomor 40. Jadi beliau ini naik Sriwijaya dengan tujuan ke Pontianak untuk misi mengendarai pesawat lain dengan tujuan lain," ungkap Juan.
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, pencarian bangkai pesawat dan para korban masih terus dilakukan di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.