5 Tujuan Wisata Jogja yang Eksotis, Kaya Akan Unsur Budaya dan Sejarah
Yogyakarta adalah salah satu kota tujuan destinasi wisata utama di Indonesia selain Bali. Suasana kota, keramahan masyarakat, dan keanekaragaman obyek wisata menjadi daya tarik utama kota Jogja sebagai tujuan wisata turis dalam maupun luar negeri. Berikut adalah rekomendasi beberapa tujuan wisata Jogja.
Yogyakarta adalah salah satu kota tujuan destinasi wisata utama di Indonesia selain Bali. Sama halnya dengan Bali, kota Jogja juga menawarkan ciri khas dan kekayaan budaya tradisional yang tidak bisa Anda temui di tempat lain. Suasana kota, keramahan masyarakat, dan keanekaragaman objek wisata menjadi daya tarik utama kota Jogja sebagai tujuan wisata turis dalam maupun luar negeri.
Selain wisata budaya, kota Jogja juga menawarkan wisata alam yang tak terhitung jumlahnya. Mulai dari deretan pantai-pantai indah berpasir putih, gumuk pasir, hingga pemandangan pegunungan semuanya bisa Anda nikmati. Jangan lupakan pula wisata kulinernya. Banyak sekali kuliner-kuliner khas Jogja yang bisa Anda cicipi, dengan harga yang bersahabat.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Muara Jambi diresmikan? Melansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Muara Jambi sudah diresmikan oleh Gubernur Jambi pada 2017 silam.
-
Apa saja tempat wisata di Jatinangor? Jatinangor, sebuah kecamatan di Sumedang, Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikannya, tetapi juga menyimpan beragam surga tersembunyi bagi para pencinta alam dan pelancong.
-
Dimana letak Tanggo Rajo, salah satu wisata Jambi yang terkenal? Wisata yang berada di dekat Taman Alun-Alun Kapuas ini merupakan tempat kuliner yang menawarkan konsep di dekat perairan.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari wisata kampung di Indonesia? Wisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung. Indonesia memiliki sejumlah desa wisata yang memikat dengan keindahan alamnya yang memesona dan keberagaman budayanya.
Untuk itu, dalam artikel kali ini merdeka.com akan merangkum beberapa tujuan wisata Jogja yang harus Anda datangi ketika berkunjung ke kota ini.
1. Candi
©2015 merdeka.com/muhammad zul atsari
Tujuan wisata Jogja yang pertama adalah ragam candinya. Terdapat banyak situs candi di Jogja yang bisa Anda pilih untuk dikunjungi. Yang paling populer tentu saja Candi Prambanan dan Borobudur, yang terletak di perbatasan antara kota Jogja dan Magelang. Namun selain dua candi legendaris itu, masih banyak candi-candi eksotis nan cantik yang bisa Anda eksplor. Beberapa di antaranya yang wajib dikunjungi adalah;
1. Candi Ratu Boko
Kawasan Candi Ratu Boko dulunya adalah Istana Ratu Boko, sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra pada abad ke-8.
Istana ini terletak 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur.
2. Candi Sambisari
Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun 812-838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Bongkahan pertama candi ini ditemukan pada 1966.
3. Candi Ijo
Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Kompleks candi Ijo terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak.
4. Candi Pawon
Candi Pawon adalah candi yang terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan Candi Mendut dan Candi Borobudur. Letak Candi Pawon cukup tersembunyi, dikelilingi rumah penduduk. Candi Pawon tersusun dari batuan vulkanik dengan perpaduan gaya bangunan Hindu Jawa kuno dan India.
5. Candi Sari
Candi Sari adalah candi Buddha yang dibangun pada abad VIII oleh Rakai Panangkaran, dan ditujukan sebagai biara bagi biksu-biksu yang bekerja di Candi Tara, 200 meter arah utara Candi Sari.
Latar belakang pembangunannya terpahat dalam prasasti Kalasan, yang menyebutkan perintah para penasehat keagamaan Kerajaan Mataram pada raja untuk mendirikan candi pemujaan bagi Dewi Tara dan biara untuk biksu yang akan bekerja di sana.
2. Pantai
© Duowallpaper.com/Cungkrink Photography
Tujuan wisata Jogja yang kedua adalah pantai. Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal akan deretan pantai-pantainya yang indah. Rata-rata pantai yang ada di daerah ini berpasir putih, membuatnya terlihat sangat cantik dan cocok untuk wisata keluarga atau berdua bersama pasangan.
Selain pemandangan pantai berpasir putih, beberapa tempat ini juga menawarkan kuliner seafood segar yang bisa Anda nikmati di sana. Berikut adalah beberapa pantai pasir putih terpopuler yang wajib Anda kunjungi:
1. Pantai Pok Tunggal
Meski jalan menuju pantai Pok Tunggal terbilang menantang dan terjal, namun itu semua akan terbayar tuntas dengan panorama serta suasana yang ditawarkan oleh pantai ini. Pantai Pok Tunggal juga menjadi destinasi camping favorit bagi pecinta petualangan outdoor. Di pantai Pok Tunggal juga terdapat barisan tebing karang yang seolah melindungi pantai ini dari dunia luar.
2. Pantai Ngobaran
Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Pantai Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Jika air surut, Anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) berwarna hijau maupun coklat.
Pantai ini terkenal dengan pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Pura tersebut didirikan pada 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran.
3. Pantai Krakal
Pantai Krakal di ujung selatan Jogja juga memiliki keindahan pemandangan yang luar biasa. Batu karang menghiasi sebagian besar bibir pantai, menjadi rumah bagi ikan-ikan karang berwarna-warni.
Pantai Krakal juga memiliki ombak yang cocok untuk bermain selancar. Peselancar harus berjalan menuju deretan batu karang di lepas pantai untuk berhadapan dengan ombak bertipe reef break yang cukup menantang.
4. Pantai Indrayanti
Terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai Indrayanti menyajikan pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih yang memanjakan mata dan mengundang Anda untuk bermain air.
Di pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan penginapan yang memanjakan wisatawan.
5. Pantai Depok
Pantai Depok terkenal sebagai pusat wisata kuliner seafood segar di Jogja. Nuansa khas warung makan pesisir dan aktivitas nelayan Pantai Depok telah berkembang sejak 10 tahun lalu.
Di pantai ini, berjajar warung-warung makan tradisional yang menjajakan aneka sea food. Sambil menikmati hidangan laut, Anda bisa melihat pemandangan laut lepas dengan ombaknya yang besar.
3. Museum
Tujuan wisata Jogja yang ketiga adalah deretan museumnya yang kaya akan informasi sejarah dan budaya. Museum-museum di Jogjakarta dapat menjadi destinasi liburan yang edukatif bagi Anda sekeluarga. Selain menyajikan informasi mengenai budaya dan silsilah tradisional keraton Jogja, terdapat pula museum seniman yang menampilkan ragam lukisan karyanya. Berikut adalah beberapa museum populer di Jogja yang wajib Anda singgahi:
1. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu terletak di kaki triangulasi gunung Turgo, Merapi, dan Plawangan. Museum ini memadukan keindahan alam pegunungan dan kebesaran kebudayaan Jawa. Kunjungan Anda akan terbagi menjadi dua: Tur Dipandu (Guided Tour) yang akan ditemani oleh Kurator dan Tur Bebas (Free Tour) yang Anda lakukan sendiri.
Pembagian ini dimaksudkan untuk menjamin aspek pendidikan (educational/ learning) dalam kunjungan Anda dan tidak hanya sekedar tamasya (entertainment/ leisure).
2. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo adalah salah satu alternatif tujuan wisata bila Anda tertarik melihat beragam koleksi keris dari penjuru nusantara dan benda-benda yang berkaitan dengannya. Museum ini menyimpan sekitar 1200-an koleksi keris (sebagian besar merupakan sumbangan Java Institut).
3. Museum Affandi
Di museum seluas 3.500 meter persegi ini, Anda dapat melihat gambaran kehidupan Affandi dan keluarganya semasa hidup, sekaligus menikmati sekitar 300 karya dari 4000-an karya-karya lukis yang dihasilkan sepanjang kariernya.
Museum Affandi menampung seluruh aspek Affandi Koesoema, baik sebagai seniman (as an artist) maupun sebagai manusia biasa (as a person).
4. Museum Keraton
Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Keraton Yogyakarta merupakan pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di tempat ini wisatawan akan melihat dan belajar secara langsung mengenai bagaimana budaya Jawa bisa terus hidup serta dilestarikan.
5. Taman Tino Sidin
Tino Sidin "guru dengan sejuta murid" adalah pelukis yang lahir di Sumatera Utara 1925. Melalui program kelas TV-nya berjudul "Gemar Menggambar", ia mengajari anak-anak Indonesia dari tahun 1969 - 1989 cara menggambar yang mudah diikuti.
Muridnya mulai dari seniman, seperti Ugo Untoro; pejabat tinggi, seperti Sri Mulyani; hingga masyarakat luas. Pada tahun 2014, keluarga Tino Sidin bekerjasama dengan Kemendikbud meresmikan Taman Tino Sidin.
4. Pusat Belanja
© Berita Heboh
Selain wisata alam, sejarah, dan budaya, Anda tentu juga menanti-nantikan saat berbelanja oleh-oleh khas kota Jogja. Selain berburu batik, Anda bisa mendapatkan aneka souvenir khas Jogjakarta dengan harga yang bervariasi, tergatung kondisi dan preferensi Anda.
Barang murah dan barang mahal, semuanya tersedia. Selain pasar oleh-oleh, ada juga pasar hewan dan tanaman hias yang bisa Anda kunjungi untuk sekedar berjalan-jalan. Berikut adalah beberapa pasar tujuan wisata yang ramai dikunjungi:
1. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo adalah salah satu bagian terpopuler dari kawasan Malioboro yang tidak boleh Anda lewatkan. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Beringharjo merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.
2. Pasar Seni Gabusan
Pasar Seni Gabusan berlokasi di Jalan Parangtritis km 9. Pasar ini selama 2 tahun terakhir telah menjadi pusat jual beli kerajinan dari seluruh Bantul. Bukan sekedar pasar, Gabusan juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga toko kebutuhan sehari-hari.
3. Pusat Gerabah dan Keramik Kasongan
Desa Kasongan merupakan wilayah pemukiman para kundi, yang berarti buyung atau gundi (orang yang membuat sejenis buyung, gendi, kuali dan lainnya yang tergolong barang dapur juga barang hias).
Berkunjung ke desa Kasongan, wisatawan akan disambut dengan ruang pajang atau ruang pamer yang dipenuhi berbagai hasil kerajinan keramik. Wisatawan juga dapat mengunjungi beberapa galeri keramik yang memproduksi langsung kerajinan khas tersebut.
4. Kampung Batik Giriloyo
Kampung Batik Giriloyo dibangun pada 2008. Saat ini, Kampung Batik Giriloyo telah menaungi 12 kelompok batik. Sebagian besar anggotanya adalah ibu-ibu warga setempat.
Setiap harinya terdapat pengrajin batik yang menampilkan kebolehannya membatik di ruang-ruang terbuka Kampung Batik Giriloyo. Kelas membatik juga bisa diikuti oleh peserta wisata belajar membatik yang biasanya merupakan siswa sekolah, anggota instansi, atau turis mancanegara.
5. Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)
Sebelumnya bertempat di Pasar Ngasem, sejak 2010 pasar hewan ini pindah ke area baru di jalan Bantul. Gerbang Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta Zona Satwa bersebrangan dengan gerbang Zona Tanaman Hias, dipisahkan oleh Jalan Raya Bantul.
Di sini hewan peliharaan seperti annjing, kucing, burung, kelinci, hamster, ikan dan lainnya diperjualbelikan bersamaan dengan segala jenis tanaman hias.
5. Bangunan Ikonik
©Instagram.com/nizaramrullah
Tujuan wisata Jogja yang kelima adalah bangunan-bangunan ikonik yang tersebar di seluruh penjuru kota. Sebut saja Tugu Jogja, Taman Sari, Mesjid Kotagede dan masih banyak lagi yang patut Anda kunjungi ketika berlibur ke Jogjakarta.
Bangunan-bangunan ikonik ini tentu saja juga menyimpan banyak sejarah masa lampau yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Berikut adalah 5 bangunan ikonik pilihan di Jogja yang wajib Anda kunjungi:
1. Tugu Jogja
Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro.
Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan.
2. Taman Sari
Titik yang menjadi acuan pembangunan keraton adalah sebuah umbul (mata air). Untuk menghormati jasa istri-istri Sultan karena telah membantu selama masa peperangan, beliau memerintahkan Demak Tegis seorang arsitek berkebangsaan Portugis dan Bupati Madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di umbul yang terletak 500 meter selatan keraton.
Istana yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya itu sekarang dikenal dengan nama Taman Sari.
3. Monumen Jogja Kembali
Monumen Yogya Kembali (Monjali) dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 untuk mengenang peristiwa sejarah perjuangan bangsa. Nama Monumen Yogya Kembali merupakan perlambang berfungsinya kembali Pemerintahan Republik Indonesia dan sebagai
sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan petinggi lainnya pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta.
4. Mesjid Kotagede
Masjid Kotagede adalah bangunan tempat ibadah islam yang tertua di Yogyakarta. Banyak cerita yang ada pada setiap piranti di masjid yang berdiri sekitar tahun 1640-an ini. Persis di bagian depan gapura berbentuk paduraksa, akan ditemui sebuah tembok berbentuk huruf L. Bentuk paduraksa dan tembok L itu adalah wujud toleransi Sultan Agung pada warga yang ikut membangun masjid yang masih memeluk agama Hindu dan Budha.
5. Gereja Ganjuran
Kompleks gereja Ganjuran mulai dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan sejak dua bersaudara itu mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut pada tahun 1912. Bangunan lain yang didirikan adalah 12 sekolah dan sebuah klinik yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Panti Rapih.