98 Kiai dan Tokoh NU Jatim Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
Sebanyak 98 kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur (Jatim) disuntik vaksin Covid-19. Ini alasannya.
Sebanyak 98 kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur (Jatim) disuntik vaksin Covid-19 di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di Jalan Masjid Al-Akbar Timur, Kota Surabaya, Selasa (23/2/2021). Pelaksanaan vaksinasi itu merupakan inisiatif PWNU Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, sosok pertama yang disuntik vaksin ialah KH Anwar Manshur (Rais Syuriah PWNU Jawa Timur), kemudian KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur), dilanjutkan dengan kiai-kiai lainnya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Upaya Wajib
©2021 Merdeka.com/YouTube Aula NU
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan upaya wajib yang dilakukan guna membantu mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Ini sebagai ikhtiar zahir yang wajib dilakukan, meskipun takdir semuanya dari Allah SWT. Yang jelas vaksin ini halal dan maslahah untuk kita semua,” ujar Kiai Marzuki, Selasa (23/2), dikutip dari liputan6.com.
Alasan Vaksinasi
Menurut Marzuki, vaksinasi Covid-19 diprioritaskan untuk kiai lantaran mereka banyak berinteraksi dengan umat, jemaah, dan santri. Vaksinasi Covid-19 ini diharapkan menjamin kelancaran pelayanan kiai kepada umat.
"Harapan kami setelah para kiai dan ulama sudah divaksin dua kali dan benar-benar menguatkan imun dan aman, maka nanti bisa melayani tamu, bisa mengimami shalat, mengajar santri dan peran-peran keumatan lainnya tanpa was-was. Juga sekaligus memberi pesan kepada masyarakat bahwa tidak ada alasan untuk menolak vaksin. Kan di luar banyak yang membuat isu aneh-aneh soal vaksin,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Malang ini.
Rangkaian Harlah NU
©2021 Merdeka.com/YouTube Aula NU
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdussalam Shohib menambahkan, proses vaksinasi terhadap 98 kiai dan tokoh NU dilakukan oleh tiga belas vaksinator dari Rumah Sakit yang terhimpun dalam Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) Jawa Timur.
Para vaksinator antara lain berasal dari RSI Unisma Malang, RSI Darus Syifa’ Surabaya, RSI Sakinah Mojokerto, RSNU Tuban, RSI Jemursari Surabaya, RSI Surabaya A.Yani Surabaya dan RSI Siti Hajar Sidoarjo.
“Kami juga menyiapkan tujuh ambulan dan satu mobil medical check-up,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya.
Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang itu menjelaskan bahwasanya kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan peringatan hari lahir (Harlah) ke-98 Nahdlatul Ulama yang jatuh pada 16 Rajab 1422 Hijriah atau Minggu 28 Februari 2021.