Cara Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula, Ini Panduannya
Mempelajari cara budidaya cacing sutra bisa bermanfaat jika Anda berencana untuk merintisnya. Cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh beberapa spesies larva ikan maupun non ikan. Berikut ulasan lengkapnya mengenai cara budidaya cacing sutra.
Mempelajari cara budidaya cacing sutra bisa bermanfaat jika Anda berencana untuk merintisnya. Cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh beberapa spesies larva ikan maupun non ikan.
Larva ikan yang gemar mengonsumsi cacing sutra adalah larva ikan lele dan larva ikan sidat. Ada juga beberapa jenis ikan hias yang menyukai cacing sutra sebagai pakannya, yakni ikan louhan dan larva krustacea.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa itu Ragit Jalo? Secara kasat mata, ragit jalo memiliki bentuk yang mirip dengan jala atau jaring yang dilipat-lipat hingga seperti segitiga. Ragit jalo ini tak jauh berbeda dengan roti jala khas India. Tak ketinggalan, ragit jalo disajikan dengan kuah kari yang lezat.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Cacing sutra memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi yaitu protein (57%), lemak (13,3%), serat kasar (2,04%), kadar abu (3,6%), oleh karena itu cacing sutra sangat baik untuk diberikan kepada benih ikan.
Berikut ulasan mengenai cara budidaya cacing sutra yang menarik untuk diketahui, terlebih jika Anda memiliki rencana untuk membuka usaha budidaya jenis cacing yang satu ini.
Keunggulan Cacing Sutra sebagai Pakan Ikan
Cacing sutra hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Kebiasaan cacing sutra yang berkoloni antara satu individu dan individu lain sehingga sulit untuk dipisahkan (Khairuman dan Sihombing, 2008).
Masrurotun (2014) menyatakan bahwa penangkapan cacing sutra di alam diperoleh dari sungai yang memiliki dasar perairan yang berlumpur dengan aliran air yang tenang dan memiliki sumber bahan organik tinggi, oleh sebab itu media budidaya harus memiliki nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya.
Cacing sutra tergolong ke dalam oligochaeta telah menjadi incaran untuk dibudidayakan karena memiliki kemampuan untuk hidup pada densitas yang tinggi dan memiliki kesanggupan untuk bertahan pada lingkungan dengan kelarutan oksigen yang sangat rendah.
Kebutuhan akan cacing sutra sebagai pakan alami sangat diperlukan karena biota ini sangat bernutrisi dengan nilai protein yang tinggi (58,68%), yang menunjang pertumbuhan, memperpanjang masa reproduksi dan menstimulasi pemijahan ikan (Singh et al., 2007), mengutip Jurnal Budidaya Perairan Universitas Samratulangi.
Cara Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra dapat berkembang biak pada media yang mempunyai kandungan oksigen terlarut berkisar antara 2,75-5 mg/l, kandungan amonia. Cacing sutra menempati daerah permukaan hingga kedalaman 4 cm. Cacing muda yang berbobot 0,1-5 mg dapat ditemui pada kedalaman 0-4 cm, sedangkan cacing dewasa yang berbobot > 5 mg dapat ditemui pada kedalaman 2-4 cm.
Tubifex sp atau cacing sutra telah menjadi pakan alami paling diminati dalam dunia perbenihan. Apalagi di kalangan pembudidaya bibit ikan, cacing sutra adalah pakan yang sangat utama bagi para bibit karena memang kebanyakan bibit ikan menyukainya.
Sementara dalam dunia peternakan, jenis cacing ini juga menjadi pakan yang direkomendasikan, seperti untuk peternak ikan air tawar, belut, cupang, atau lobster. Semua ini membutuhkan cacing sutra sebagai pakan yang bernutrisi.
Lantas bagaimana cara budidaya cacing sutra bagi pemula? Berikut langkah-langkahnya:
1. Siapkan lahan atau kolam
Cara budidaya cacing sutra yang pertama adalah dengan menyiapkan lahan atau kolam tempat media budidaya akan disebar. Cacing sutra bisa dibudidayakan menggunakan kolam, nampan bertingkat, atau bak. Direkomendasikan bagi Anda, untuk menggunakan kolam terpal karena dapat menampung lebih banyak bibit cacing daripada tempat yang lain.
Setelah tempatnya tersedia, selanjutnya adalah melakukan pengisian air. Anda harus memerhatikan kualitas air yang digunakan demi memastikan tumbuh kembang cacing sutra Anda berjalan dengan optimal. Parameter air yang digunakan adalah suhu pada kisaran 24-27 derajat Celcius dan Ph airnya antara 6-7.
2. Buat media budidaya
Cara budidaya cacing sutra yang kedua adalah dengan mulai membuat media budidayanya. Ini adalah bagian yang penting karena sangat memengaruhi pertumbuhan cacing budidaya Anda. Berikut adalah beberapa cara mempersiapkan media budidaya;
- Siapkan lumpur sawah yang sudah steril dari banyak sampah. Hal ini bertujuan untuk menghindari banyaknya bibit penyakit di lumpur.
- Masukkan lumpur sawah ke dalam kolam. Sesuaikan jumlahnya dengan besaran kolam. Paling tidak ketinggiannya mencapai 10 cm.
- Setelahnya, siapkan pupuk kandang di dalam bak. Untuk jumlahnya bisa dikira-kira, paling tidak sekitar 3 kg. Jangan lupa campur pupuk dengan nutrisi tambahan agar lebih lembut.
- Jika sudah tercampur rata, masukkan ke kolam terpal yang tadi sudah diisi dengan lumpur.
- Aliri kolam dengan air bersih sampai semua media cacing terkena air. Setelahnya, diamkan kolam kurang lebih 3 hari supaya kualitas pupuk dan lumpur lebih baik untuk bibit cacing. Setelah 3 hari, kolam pun siap diberi benih cacing sutra.
3. Tebar bibit cacing
Cara budidaya cacing sutra yang ketiga adalah dengan mulai menebar bibit cacing. Pilihlah jenis bibit yang unggul, agar panen Anda juga berkualitas.
4. Perawatan lebih lanjut
Cara budidaya cacing sutra yang ke empat adalah dengan mengetahu bagaimana perawatannya secara lebih lanjut. Pemeliharaan pertama adalah dengan menjaga sistem resirkulasi air pada kolam. Sebab hal paling krusial untuk budidaya cacing sutra merupakan kondisi airnya. Pastikan air kolam mengandung DO kurang lebih 1,61 ppm.
Pastikan juga suhu airnya tetap 24-27 derajat celcius, tidak lebih atau kurang. Pemeliharaan selanjutnya adalah dengan menjaga cacing sutra dari hama penyakit yang menyerang. lalu, pemberian pakan bisa dilakukan seminggu setelah cacing ditebar. Pakan yang disarankan adalah ampas tahu.
(mdk/edl)