Cara Duduk di Antara Dua Sujud dan Bacaan Doanya, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara duduk di antara dua sujud yang baik dan benar penting untuk dipelajari agar salat yang Anda tunaikan diterima oleh Allah SWT. Duduk di antara dua sujud adalah sebuah rukun salat. Sehingga, penting untuk melakukannya dalam posisi yang tepat sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Cara duduk di antara dua sujud yang baik dan benar penting untuk dipelajari agar salat yang Anda tunaikan diterima oleh Allah SWT. Duduk diantara dua sujud adalah sebuah rukun salat. Sehingga, penting untuk melakukannya dalam posisi yang tepat sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sebagaimana dalam hadis al musi’shalatahu dari Rifa’ah bin Rafi radhiallahu’anhu menyebutkan:
-
Bagaimana tata cara melaksanakan salat tasbih? Pada dasarnya salat tasbih dilakukan sama seperti salat pada umumnya. Hanya saja Anda perlu menambahkan bacaan tasbih sebelum pergantian satu gerakan salat ke gerakan salat lainnya.
-
Bagaimana tata cara memulai ibadah haji? Tata cara haji yang pertama adalah ihram. Ihram adalah niatan untuk masuk dalam manasik haji. Orang yang meninggalkan niat ini, maka hajinya tidak sah.
-
Bagaimana tata cara sholat tahajud? Tata cara sholat tahajud dilakukan dengan melakukan rakaat shalat secara dua-dua, dalam satuan yang genap, sedikit atau banyaknya, dan diakhiri dengan shalat witir.
-
Bagaimana tata cara melakukan Sholat Tahajud? Sholat tahajud dilaksanakan paling sedikit dua rakaat dengan satu salam. Selain itu, umat muslim juga bisa melaksanakan sholat tahajud lebih dari dua rakaat, bisa hingga 11 atau 13 rakaat, dengan aturan yang sama yaitu dua rakaat salam.
-
Bagaimana tata cara salat Qobliyah Subuh? Adapun tata cara salat qobliyah subuh secara umum hampir sama dengan salat lainnya. Yang membedakan hanyalah bacaan niatnya. Niat sendiri penting dilafalkan karena berguna untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.Apalagi salat qobliyah subuh dan salat subuh wajib juga mirip karena dikerjakan dalam dua rakaat.
ثُمَّ يَسْجُدُ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مفاصلُه ثُمَّ يَقُوْلُ : اللهُ أكبرُ ويرفعُ رأسَه حتَّى يستويَ قاعدًا
“…kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sujud sampai anggota badannya menempati tempatnya, kemudian mengucapkan “Allahu Akbar”. Kemudian mengangkat kepalanya (bangun dari sujud) sampai ke posisi duduk“ (HR. Abu Daud no. 857, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi [1/189]).
Baca juga: Doa Duduk Diantara Dua Sujud Dan Terjemahannya, Bacaan Bahasa Arab Dan Latin
Berikut penjelasan mengenai tata cara duduk di antara dua sujud beserta bacaan doanya untuk dilafalkan saat salat. Simak selengkapnya, karena umat muslim wajib tahu.
Cara Duduk Diantara Dua Sujud yang Benar
Duduk di antara dua sujud adalah rukun yang harus dikerjakan seorang muslim yang hendak menunaikan ibadah salat. Gerakan duduk di antara dua sujud ini sendiri disebutkan dalam salah suatu hadit, yang artinya:
"Tidak sempurna salat seseorang hingga dia sujud sampai ruas tulang belakangnya mapan, kemudian mengucapkan "Allahu Akbar" kemudian mengangkat kepalanya (bangkit dari sujud) hingga duduk dengan tegak." (HR Abu Dawud).
- Cara Duduk Diantara Dua Sujud: Duduk Iftirasy
Mengutip laman muslim.or.id, cara duduk diantara dua sujud dilakukan dengan duduk iftirasy. Duduk iftirasy adalah duduk dengan membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendudukinya, kemudian kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
Hal ini sesuai dengan perkataan Rifa’ah bin Rafi, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu sujud, sujudlah dengan meletakkan seluruh anggota sujud. Dan jika kamu bangkit dari duduk, maka duduklah dengan bertumpu pada kaki kirimu." (HR Abu Dawud).
Dari Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu beliau berkata:
فَإِذَا جَلَس فِي الرَكعَتَين جَلَس على رجلٌه اليسرى، ونصب اليمنى، وإذا جلس في الركعة الآخرة، قدم رجلٌه اليسرى، ونصب الأخرى، وقعد على مقعدته
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan duduk di atas lantai.”(HR. Bukhari no. 828 dan Muslim no. 226).
Dalam riwayat lain disebutkan:
ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَيْهَا ثُمَّ اعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً ثُمَّ أَهْوَى سَاجِدًا
“Kemudian kaki kiri ditekuk dan diduduki. Kemudian badan kembali diluruskan hingga setiap anggota tubuh kembali pada tempatnya. Lalu turun sujud kembali.” (HR. Tirmidzi no. 304. At Tirmidzi mengatakan hasan shahih).
Sementara itu, Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu mengatakan:
من سُنَّةِ الصلاةِ ، أنْ تنصِبَ القدمَ اليمنَى ، واستقبالُهُ بأصابعِها القبلةَ ، والجلوسُ على اليسرَى
“Diantara sunah dalam salat adalah menegakkan kaki kanan lalu menghadapkan jari-jarinya ke arah kiblat dan duduk di atas kaki kiri.” (HR. An Nasa’i no. 1157, di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i).
- Cara Duduk Diantara Dua Sujud: Duduk Iq'a
Duduk Iq'a adalah cara duduk lain selain duduk iftirasy. Cara duduk iq’a dalam salat adalah dengan menegakkan kedua kaki lalu duduk di atas kedua tumit kaki, dan jari-jari kaki menghadap ke kiblat. Seorang tabi’in, Thawus bin Kaisan rahimahullah mengatakan:
قُلنا لابنِ عباسٍ في الإقعاءِ على القدَمينِ . فقال : هي السنةُ . فقلنا له : إنا لنراهُ جفاءً بالرجلِ . فقال ابنُ عباسٍ : بل هي سنةُ نبيِّكَ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ
“Kami bertanya mengenai duduk iq’a kepada Ibnu Abbas, ia berkata: itu sunah. Thawus berkata: kami memandang perbuatan tersebut adalah sikap tidak elok terhadap kaki. Ibnu Abbas berkata: justru itu sunnah Nabimu Shallallahu’alaihi Wasallam.” (HR. Muslim no. 536).
Perlu juga diketahui bahwa terdapat cara duduk iq’a yang dilarang. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ وَنَهَانِي عَنْ ثَلَاثٍ أَمَرَنِي بِرَكْعَتَيْ الضُّحَى كُلَّ يَوْمٍ وَالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَنَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ وَإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الْكَلْبِ وَالْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara. Memerintahkan aku untuk melakukan salat duha dua raka’at setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari dari setiap bulan. Melarangku dari mematuk seperti patukan ayam jantan, duduk iq’a seperti duduk iq’a anjing, dan menoleh sebagaimana musang menoleh.” (HR. Ahmad no. 8106, dishahihkan Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad 15/240).
Duduk iq’a yang dilarang ini yaitu dengan meletakkan bokong di atas lantai lalu kaki ada di bagian kanan dan kiri badan dalam keadaan terhampar. Dari Aisyah radhiallahu’anha ia berkata:
وَكَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ وَيَنْهَى أَنْ يَفْتَرِشَ الرَّجُلُ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ السَّبُعِ
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang ‘uqbatusy-syaithan, juga melarang seseorang menghamparkan kedua lengannya seperti terhamparnya kaki binatang buas.” (HR Muslim, no. 498).
Bacaan Doa Duduk Diantara Dua Sujud
Saat sedang dalam posisi duduk diantara dua sujud dalam salat, terdapat bacaan doa yang harus dilafalkan. Bacaan duduk diantara dua sujud versi pertama diriwayatkan oleh Iman An Nasai dan Ibnu Majah dari Hudzaifah bin Al Yaman RA.
Berikut bunyi bacaan duduk diantara dua sujud versi pertama:
Rabighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’ni, warzuqnii, wahdini, wa’aafinii, wa’fuannii
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku."
Ada pula bacaan duduk diantara dua sujud versi kedua dari Abdullah bin Abbas radhiallahu'anhuma, beliau menjelaskan tentang bacaan duduk diantara dua sujud sebagai berikut sesuai hadis riwayat At Tirmidzi no.284, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi. Berikut bunyinya:
Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki.”
Makna Gerakan Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah menyimak tata cara duduk di antara dua sujud, berikutnya dijelaskan makna dari gerakan sholat ini. Gerakan duduk di antara dua sujud dalam sholat memiliki makna dan filosofi yang mendalam dalam Islam. Duduk di antara dua sujud disebut "Duduk Iftirasy," yang dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Gerakan ini mencerminkan beberapa aspek penting:
1. Ketundukan dan Ketenangan
Duduk di antara dua sujud menggambarkan ketundukan dan ketenangan seorang hamba di hadapan Allah. Gerakan ini menunjukkan bahwa meskipun kita merendahkan diri dengan bersujud, kita tetap mengambil jeda untuk merenungkan kebesaran Allah dan memohon ampunan-Nya. Duduk sejenak ini menandakan ketenangan hati dan kesadaran penuh atas kehadiran dan pengawasan Allah.
2. Kesempatan Memohon Ampunan dan Rahmat
Saat duduk di antara dua sujud, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa yang berisi permohonan ampunan, rahmat, dan keselamatan. Doa yang biasa dibaca adalah:
“Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni, warzuqni, wahdini, wa ‘afini, wa’fu ‘anni.”
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
Doa ini mengandung makna harapan seorang hamba yang penuh ketergantungan kepada Allah dalam semua aspek kehidupannya.
3. Keseimbangan dalam Ibadah
Gerakan ini juga mengajarkan keseimbangan antara tunduk dan berdiri, antara penghambaan (ubudiyah) dan tanggung jawab. Sebagaimana seorang Muslim tidak hanya selalu sujud, tetapi juga harus bangkit dan berusaha di jalan Allah.
4. Perenungan dan Refleksi
Duduk ini juga memberi kesempatan untuk merenung dan merefleksikan dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan serta memohon kepada Allah untuk mendapatkan bimbingan menuju jalan yang benar.