Contoh Pencemaran Lingkungan dan Cara Mengatasinya, Wajib Diketahui

Definisi Pencemaran Lingkungan

Berikut ini adalah kutipan beberapa definisi yang dirumuskan oleh beberapa pakar pencemaran:

Darmono dalam buku Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam) (2001) menyatakan perubahan faktor abiotik, baik secara alamiah maupun karena ulah manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik disebut sebagai pencemaran atau polusi.

Menurut National Academy of Sciences 1969 dalam GT. Miller, Jr, 1979, "pollution can be defined as an undesirable change in the physical, chemical, or biological characteristics of the air, water, or land that can harmfully affect health, survival, or activities of humans or other living organisms" (Pencemaran dapat didefinisikan sebagai perubahan yang tidak diinginkan dalam karakteristik fisik, kimia, atau biologis dari udara, air, atau tanah yang dapat mempengaruhi kesehatan, kelangsungan hidup, atau aktivitas manusia atau organisme hidup lainnya.)

Sementara menurut Environmental Pollution Panel of the President’s Science Advisory Committee, USA dalam WA. Andrews, 1972, "environmental pollution is the unfavourable alteration of our surroundings, wholly or largely as a by-product of man’s actions, through direct or indirect effects of changes in energy patterns, radiation levels, chemical and physical constitution and abundances of organisms. These changes may effect man directly, or through his supplies of water and of agricultural and other biological products, his physical objects or possessions, or his opportunities for recreation and appreciation of nature" (Pencemaran lingkungan adalah perubahan yang tidak menguntungkan bagi lingkungan, seluruhnya atau sebagian besar sebagai produk sampingan dari tindakan manusia, melalui efek langsung atau tidak langsung dari perubahan pola energi, tingkat radiasi, konstitusi kimia dan fisik dan kelimpahan organisme. Perubahan ini dapat memengaruhi manusia secara langsung, atau melalui persediaan air dan produk pertanian dan biologis lainnya, objek fisik atau harta bendanya, atau peluangnya untuk rekreasi dan menghargai alam.)

Masalah Pencemaran Lingkungan

Adanya bahan pencemar atau polutan dalam sebuah ekosistem dapat menimbulkan masalah pencemaran. Masalah pencemaran adalah keadaan yang terjadi sebagai akibat dari adanya bahan pencemar di suatu ekosistem yang dapat dinetralisasikan. 

Secara alami, ekosistem memiliki potensi untuk melakukan pemurnian kembali bahan-bahan pencemar yang ada sehingga keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan kehidupan tetap terjaga. Alam memiliki jasad renik yang berperan sebagai pengurai.

©2015 Apple Daily

Namun demikian, apabila ekosistem mampu membersihkannya sendiri (recycle atau renewable atau degradable) tidak akan terjadi masalah pencemaran. Akan tetapi apabila alam tidak mampu memperbaiki sendiri (non-recycle atau non-renewable atau non-degradable) bahan pencemar maka akan timbul masalah pencemaran.

Secara umum masalah pencemaran dilihat dari media yang dicemari, dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu pencemaran udara (air pollution), pencemaran air (water pollution), dan pencemaran tanah (soil pollution).

Pencemaran radiasi radioaktif bisa berada pada media udara, air, tanah ataupun makanan/minuman. Pencemaran radiasi panas bisa berada pada media udara dan air.

Contoh Pencemaran Lingkungan

Jenis pencemaran lingkungan biasanya diklasifikasikan menjadi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Masyarakat modern juga memperhatikan jenis polutan tertentu, seperti polusi suara, polusi cahaya, dan polusi plastik.

Semua jenis polusi dapat memiliki efek negatif pada lingkungan dan satwa liar dan sering kali berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh pencemaran lingkungan berdasaran jenis-jenisnya, dilansir dari britannica.com:

1. Pencemaran udara

Pencemaran udara dapat terjadi di semua skala, dari lokal hingga global, dan dapat mencakup gas dan partikel padat. Contoh pencemaran lingkungan melalui udara adalah pembakaran kayu, arang dan bahan bakar biomassa lainnya oleh rumah tangga, usaha kecil seperti toko roti, industri manufaktur, dan kendaraan.

Pencemaran udara didefinisikan sebagai kehadiran di udara dalam jumlah abnormal dari unsur kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada organisme hidup. Udara bersih terdiri dari nitrogen (78% volume), oksigen (21%) dan trace gas (

Udara yang tercemar mungkin mengandung materi partikulat (seperti jelaga hitam) dan banyak bahan kimia gas yang berbeda seperti karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, oksida belerang, ozon, nitrat, sulfat, hidrokarbon organik dan banyak lainnya.

2. Pencemaran air

Pencemaran air dapat mempengaruhi air permukaan seperti sungai dan danau, kelembapan tanah dan air tanah di akuifer, dan lautan. Contoh pencemaran lingkungan di air adalah sungai yang tercemar akan dibuang ke laut dan dapat merusak lingkungan laut. Namun, volume air di lautan dapat membubarkan dan mengencerkan polutan sehingga efek terburuknya hanya terasa di dekat muara sungai.

Pencemaran air ditandai dengan adanya kelebihan zat fisik, kimia, atau biologi yang mengubah kualitas air dan dapat membahayakan organisme hidup. Air yang rasanya atau berbau tidak enak atau keruh dapat dikatakan memiliki gejala pencemaran air. Namun, beberapa polutan air tidak dapat dilihat atau dicicipi, misalnya beberapa bahan kimia, seperti pestisida, dan sebagian besar mikroorganisme yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air.

3. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah berkaitan dengan pencemaran air. Limbah cair yang mengandung bahan kimia beracun atau mikroorganisme patogen di permukaan tanah dapat meresap perlahan ke dalam tanah dan dapat merembes ke bawah sehingga mencemari air tanah, yang dapat mempengaruhi masyarakat yang menggunakan mata air atau sumur di daerah tersebut.

Contoh pencemaran lingkungan melalui tanah adalah kebiasaan buang air besar sembarangan, jamban atau wadah penyimpanan yang bocor untuk bahan kimia dan limbah industri. Limbah padat juga dapat menyebabkan pencemaran tanah.

Sampah rumah tangga biasanya sebagian besar terdiri dari sisa makanan yang lambat laun akan terurai. Ini menghasilkan bau yang tidak sedap dan menarik serangga dan tikus, yang berkontribusi pada penularan penyakit.

Saat limbah terurai, ia menghasilkan cairan yang disebut lindi yang menetes ke tanah. Lindi adalah polutan cair yang sangat terkonsentrasi yang mungkin mengandung bahan kimia beracun dan mikroorganisme patogen serta senyawa organik tingkat tinggi.